11
a. Perilaku menolong dapat meningkatkan moril dan kerekatan serta perasaan saling memiliki diantara anggota kelompok, sehingga akan
meningkatkan kinerja organisasi dan membantu organisasi menarik dan mempertahankan karyawan yang baik.
b. Memberi contoh pada karyawan lain dengan menampilkan perilaku sportmanship misalnya tidak mengeluh karena permasalahan-
permasalahan kecil akan menumbuhkan loyalitas dan komitmen pada organisasi.
7. Meningkatkan stabilitas kinerja organisasi. a. Membantu tugas karyawan yang tidak hadir di tempat kerja atau yang
mempunyai beban kerja berat akan meningkatkan stabilitas dengan cara mengurangi variabilitas dari kinerja unit kerja.
b. Karyawan yang conscientiuous cenderung mempertahankan tingkat kinerja yang tinggi secara konsisten, sehingga mengurangi variabilitas
pada kinerja unit kerja. 8. Meningkatkan kemampuan organisasi untuk beradaptasi dengan perubahan
lingkungan. a. Karyawan yang mempunyai hubungan dekat dengan pasar dengan
sukarela memberi informasi tentang perubahan yang terjadi di lingkungan dan memberi saran tentang bagaimana merespons perubahan
tersebut, sehingga organisasi dapat beradaptasi dengan cepat. b. Karyawan yang secara aktif hadir dan berpartisipasi pada pertemuan-
pertemuan di organisasi akan membantu menyebarkan informasi yang penting dan harus diketahui oleh organisasi,
c. Karyawan yang menampilkan perilaku conseientiousness misalnya kesediaan untuk memikul tanggung jawab baru dan mempelajari
keahlian baru akan meningkatkan kemampuan organisasi beradaptasi dengan perubahan yang terjadi di lingkungannya.
2.2 Turnover atau Perputaran Tenaga Kerja
2.2.1 Pengertian Turnover
Kepuasan kerja lebih tinggi dihubungkan dengan turnover karyawan yang rendah, sedangkan karyawan-karyawan yang kurang puas biasanya
12
memiliki turnover yang tinggi. Perputaran karyawan menurut Simamora 2003 adalah tingkat perpindahan movement melewati batas keanggotaan dari sebuah
organisasi. Perputaran karyawan akan menambah jumlah orang yang dibutuhkan. Perputaran karyawan menyita perhatian manajemen perusahaan
karena mengganggu aktifitas usaha, menimbulkan masalah moral kerja karyawan, dan meningkatkan biaya rekrutmen, biaya administrasi, pemrosesan
karyawan baru, tunjangan, orientasi, serta biaya peluang yang hilang karena karyawan baru harus mempelajari keahlian baru.
Perputaran karyawan merupakan derajat perpindahan karyawan yang melewati batas syarat kualitas dan kuantitas karyawan dari sebuah perusahaan.
Secara umum perputaran karyawan terjadi karena berbagai alasan antara lain, mengundurkan diri, pensiun, dipecat, cacat tetap yang dapat mengganggu proses
produksi, meninggal dan promosi ke divisi cabang perusahaan di tempat lain Mangkuprawira, 2004
Dua variabel yang paling signifikan yang berkaitan dengan perputaran karyawan
adalah ketidakpuasan kerja dan kodisi-kondisi ekonomi. Ketidakpuasan menyulut perputaran karyawan yang tinggi dan juga biaya
rekrutmen dan melatih karyawan baru. Ketidakpuasan juga memicu ketidakhadiran yang berlebihan, biaya pengurangan produksi, biaya keluhan
pelanggan dan perusahaan secara sengaja terhadap produk serta juga pencurian di dalam perusahaan.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa turnover adalah tingkat perpindahan karyawan dimana karyawan meninggalkan organisasi dan
harus ada yang menggantinkannya. Turnover tersebut pada tingkat tertentu adalah wajar terjadi dalam setiap perusahaan, namun apabila turnover terlalu
tinggi sehingga melewati batas kewajaran maka harus diselidiki penyebabnya dan diatasi agar tidak menganggu jalanya kegiatan dalam perusahaan.
2.2.2 Faktor- faktor yang Mempengaruhi Turnover