22
diperoleh akan ditabulasi dan diolah dengan rumus statistika menggunakan program Microsoft Excel 2003 dan SPSS 11.5 for windows. Sebelum kuesioner
disebarkan, dilakukan uji coba kuesioner terlebih dahulu dengan tujuan untuk mengetahui tingkat validitas dan reliabilitas kuesioner. Setelah kuesioner
dinyatakan valid dan andal, maka selanjutnya dilakukan pengukuran dengan menggunakan analisis regresi berganda.
Tabel 3. Daftar alat analisis data berdasarkan tujuan penggunaan
Alat Analisis Tujuan Penggunaan
Analisis Turnover Menganalisis tingkat turnover
karyawan
Skala Likert Mengukur sikap, pendapat dan
persepsi seseorang tentang kejadian atau gejala sosial.
Uji Validitas dan Reliabilitas Menunjukan sejauh mana alat
pengukur mampu menjawab tujuan dan keterandalan
Uji Korelasi Product Pearson Moment Menganalisis hubungan antara
Organizational Citizenship Behavior dengan tingkat turnover
karyawan.
Metode Regresi Berganda Menganalisis pengaruh antara
Organizational Citizenship Behavior dengan tingkat turnover
karyawan.
3.5.1 Analisis Turnover
Untuk mengukur tingkat turnover karyawan menurut Hasibuan 2001 menggunakan rumus :
Perputaran tenaga kerja : JKD – JKK
½ JKAW + JKAK x 100 ..................................3
Dimana :
23
JKD = Jumlah Karyawan diterima
JKK = Jumlah Karyawan Keluar
JKAW = Jumlah Karyawan Awal
JKAK = Jumlah Karyawan Akhir
Dari rumus di atas terlihat tingkat turnover yang terjadi di perusahaan. Jika persentase turnover tinggi, maka menandakan sesuatu
yang tidak sehat dalam pelaksanaan manajemen sumber daya manusia di perusahaan. Besar kecilnya nilai perputaran karyawan menunjukkan
banyaknya jumlah karyawan yang keluar dan masuk dalam perusahaan, apabila nilai perputaran karyawan bernilai di atas 25 persen berarti
jumlah karyawan yang keluar masuk termasuk dalam kategori tinggi, sebaliknya bila nilai perputaran karyawan dibawah 25 persen
menandakan bahwa jumlah karyawan yang keluar dan masuk termasuk dalam kategori rendah Hasibuan, 2001
3.5.2 Skala Likert
Skala Likert adalah skala yang berhubungan dengan pernyataan tentang sikap dan perilaku seseorang terhadap sesuatu, misalnya setuju,
tidak setuju dan netral. Berikut ini adalah model skoring menurut Likert: Sangat Tidak Setuju = 1
Tidak Setuju = 2
Netral = 3
Setuju = 4
Sangat Setuju = 5
3.5.3 Uji Validitas dan Reliabilitas
Hasil dari uji validitas adalah untuk mendapatkan pertanyaan yang valid dari sejumlah pertanyaan yang sudah diberikan terlebih dahulu
kepada para responden, jumlah pertanyaan yang valid kemudian diuji kembali dengan metode reliabilitas Umar,2004. Teknik untuk menguji
validitas digunakan rumus product moment pearson correlation yaitu persamaan 4:
r =
2 2
2 2
Y Y
n X
X n
Y X
XY n
Σ −
Σ Σ
− Σ
Σ Σ
− Σ
...................................4
24
Dimana : r = nilai koefisien pearson
n = jumlah responden X = skor butir instrument
Y = total skor Dengan :
Ho = instrumen dinyatakan tidak valid H
1
= instrumen dinyatakan valid Setelah dihitung nilai korelasi yang diperoleh dibandingkan dengan
angka kritik table korelasi nilai r. Apabila nilai korelasi yang diperoleh lebih besar daripada angka kritik tabel korelasi nilai r, maka Ho ditolak
dan terima H
1
. Pada awal penelitian, kuesioner disebarkan kepada 73 orang
responden. Hasil dari perhitungan dengan menggunakan teknik korelasi Product Moment dibandingkan dengan nilai dari r-tabel. Jika nilai
korelasi yang diperoleh lebih besar dari nilai tabel, maka pernyataan tersebut dinyatakan valid. Sebaliknya, jika lebih kecil dari nilai r-tabel,
maka pernyataan tersebut dinyatakan tidak valid. Dari hasil pengujian validitas kuesioner yang melibatkan 73
responden diperoleh 22 pertanyaan yang valid dari 22 pertanyaan untuk variabel OCB. Sedangkan untuk pertanyaan turnover diperoleh 14
pertanyaan yang valid dari 15 pertanyaan yang disebarkan. Sehingga jumlah pertanyaan untuk variabel OCB berjumlah 22 pertanyaan,
sedangkan untuk variabel turnover berjumlah 14 pertanyaan dan selanjutnya akan diuji reliabilitas dari butir pertanyaan yang valid
tersebut. Hasil selengkapnya tentang perhitungan uji validitas dapat dilihat pada Lampiran 3.
Uji Reliabilitas keterandalan
Keterandalan ditentukan dengan menggunakan rumus alpha cronchbach yaitu:
25
α =
Σ
−
−
t i
k k
2 2
1 1
σ σ
..............................................................5 dimana :
α = koefisien alpha cronchbach
k = butir pertanyaan yang valid
Σσ
2
= jumlah varians butir pertanyaan yang valid σ
2
= varians skor total Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan dengan
menggunakan teknik Cronbach, diperoleh nilai reliabilitas untuk kuesioner variabel OCB sebesar 0,831 pada tingkat selang kepercayaan
95 persen tingkat signifikasi 5 persen, hal ini menunjukkan tingkat keterandalan dari setiap butir pertanyaan dari variabel OCB memiliki
keterandalan yang tinggi. Sedangkan untuk kuesioner variabel turnover diperoleh nilai reliabilitas sebesar 0.685, hal ini menunjukan tingkat
keterandalan dari setiap butir pertanyaan dari variabel turnover memiliki keterandalan yang tinggi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
kuesioner yang telah disusun ini cukup reliable dan dapat dipercaya. Setelah mengetahui hasil dari uji validitas reliabilitas, maka kuesioner
disebarkan kembali dengan tidak menyertakan pertanyaan yang tidak valid. Hasil selengkapnya tentang perhitungan uji reliabilitas kuesioner
dapat dilihat pada Lampiran 4.
3.5.4 Korelasi Product Pearson Moment