25
α =
Σ
−
−
t i
k k
2 2
1 1
σ σ
..............................................................5 dimana :
α = koefisien alpha cronchbach
k = butir pertanyaan yang valid
Σσ
2
= jumlah varians butir pertanyaan yang valid σ
2
= varians skor total Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan dengan
menggunakan teknik Cronbach, diperoleh nilai reliabilitas untuk kuesioner variabel OCB sebesar 0,831 pada tingkat selang kepercayaan
95 persen tingkat signifikasi 5 persen, hal ini menunjukkan tingkat keterandalan dari setiap butir pertanyaan dari variabel OCB memiliki
keterandalan yang tinggi. Sedangkan untuk kuesioner variabel turnover diperoleh nilai reliabilitas sebesar 0.685, hal ini menunjukan tingkat
keterandalan dari setiap butir pertanyaan dari variabel turnover memiliki keterandalan yang tinggi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
kuesioner yang telah disusun ini cukup reliable dan dapat dipercaya. Setelah mengetahui hasil dari uji validitas reliabilitas, maka kuesioner
disebarkan kembali dengan tidak menyertakan pertanyaan yang tidak valid. Hasil selengkapnya tentang perhitungan uji reliabilitas kuesioner
dapat dilihat pada Lampiran 4.
3.5.4 Korelasi Product Pearson Moment
Teknik analisis statistik parametrik pada penelitian ini yaitu dengan analisis korelasi product pearson moment dan analisis regresi berganda
Uji korelasi bertujuan untuk menguji hubungan antara dua variabel yang tidak menunjukkan hubungan fungsional. Dalam penelitian ini
menggunakan korelasi pearson karena sampel data lebih dari 30 dan kondisi data normal. Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini
yaitu: Ho : Tidak terdapat hubungan Organizational Citizenship Behavior
terhadap tingkat turnover karyawan PT. Yudhistira Ghalia Indonesia
26
H
1
: Terdapat hubungan Organizational Citizenship Behavior terhadap tingkat turnover karyawan PT. Yudhistira Ghalia Indonesia
Rumus korelasi pearson product moment correlation menurut Nugroho 2009, yaitu:
R
xy
=
n ∑
1 1
−∑
1
∑
1
�� ∑
1
2 −∑
1 2
�� ∑
1 2
−∑
1 2
�
…………………… 6
Dimana: r
xy
= Koefisien korelasi x dan y x
1
= Variabel Organizational Citizenship Behavior y
1
= Variabel turnover n
= Jumlah responden Untuk mengetahui bagaimana keeratan hubungan antara variabel
yang satu dengan variabel lainnya, maka koefisien korelasi yang diperoleh kemudian diinterpretasikan melalui Tabel 4.
Tabel 4. Interpretasi koefisien korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 - 0,199 Sangat rendah
0,20 - 0,399 Rendah
0,40 - 0,599 Sedang
0,60 – 0799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat kuat
3.5.5 Regresi Linier Berganda
Untuk mengetahui pengaruh Organizational Citizenship Behavior terhadap tingkat turnover, digunakan metode regresi linier berganda.
Berdasarkan kerangka pemikiran yang telah dijelaskan, maka model yang dapat disusun dalam penelitian ini adalah :
= � + �
1 1
+ �
2 2
+ �
3 3
+ �
4 4
+ �
.................................7
27
Dimana : Y
= turnover
�
= intercept, titik potong garis regresi dengan sumbu
�
1
�
2
�
3
�
4
= slope, kemiringan garis regresi
1
= altruism
2
= courtesy
3
= conscientiousness
4
= civic virtue
5
= sportsmanship
3.5.6 Uji Persyaratan Regresi Linear Ganda
Untuk menggunakan regresi linear ganda sebagai alat analisis perlu dilakukan uji persyaratan terlebih dahulu. Beberapa persyaratan yang
perlu diuji sebelumnya diantaranya berupa uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heterokedastisitas dan uji autokorelasi
Uji normalitas data bertujuan untuk mengetahui distribusi data yang digunakan dalam penelitian. Menurut Nugroho 2009 data yang
baik dan layak digunakan dalam penelitian adalah data yang memiliki distribusi normal.
Uji asumsi tentang multikolinearitas ini dimaksudkan untuk membuktikan atau menguji ada tidaknya hubungan yang linear antara
variabel bebas independen satu dengan variabel bebas independen yang lainnya. Adanya hubungan linear antarvariabel independen akan
menimbulkan kesulitan dalam memisahkan pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependennya.
Adapun hipotesis yang akan diuji untuk membuktikan ada tidaknya multikolinearitas antar variabel bebas dinyatakan sebagai berikut :
Ho = Tidak terdapat hubungan antarvariabel independen
H
1
= Ada hubungan antarvariabel independen Uji asumsi heterokedastisitas ini dimaksudkan untuk mengetahui
apakah variasi residual absolut sama atau tidak sama untuk semua pengamatan. Uji heterokedastisitas dapat dilihat pada gambar Scatterplot
28
yaitu : titik-titik data menyebar di atas dan di bawah atau di sekitar angka 0, titik data tidak mengumpul hanya di atas atau di bawah saja,
dan penyebaran titik-titik data sebaiknya tidak berpola. Uji autokorelasi dalam suatu model bertujuan untuk mengetahui
ada tidaknya korelasi antar variabel pengganggu pada periode tertentu dengan variabel pengganggu periode sebelumnya. Uji autokorelasi dapat
dilakukan dengan uji Durbin Watson hitung mendekati angka 2. Jika nilai Durbin Watson hitung mendekati atau di sekilas angka 2 maka
model tersebut terbebas dari asumsi klasik autokorelasi, karena angka 2 pada uji Durbin Watson terletak di daerah No Autocrrelation.
3.5.7 Uji Hipotesis