16
III. METODE PENELITIAN
3.1. Kerangka Pemikiran
PT. Yudhistira Ghalia Indonesia memiliki visi yang jelas yaitu mendarmabaktikan diri pada dunia perbukuan untuk berperan serta mencerdaskan
kehidupan bangsa guna meningkatkan kualitas sumberdaya manusia Indonesia. Selain itu memiliki misi yang dijabarkan dalam kebijakan operasional, keuangan,
dan sumberdaya manusia. Kebijakan sumber daya manusia dilakukan dalam menyediakan peluang kerja, kompensasi, peningkatan produktivitas karyawan,
pemenuhan sistem upah, pemenuhan tunjangan seperti kesehatan, asuransi dan manfaat-manfaat lain yang dipersyaratkan oleh pemerintah yang harus disediakan
oleh sebuah perusahaan. Pengembangan sumberdaya manusia di perusahaan di samping untuk
meningkatkan produktivitas, perusahaan juga harus mengantisipasi kemungkinan gejolak sosial yang timbul karena pengaruh luar, gejolak buruh, serta
pengembangan komunikasi antara atasan dan bawahan di lingkungan perusahaan. Perusahaan menuntut karyawan memiliki kinerja yang baik, yang terlihat
dari perilaku yang sesuai dengan harapan perusahaan. Sudah seharusnya bila perusahaan mengukur kinerja karyawannya tidak hanya sebatas pada tugas-tugas
yang terdapat dalam deskripsi kerjanya atau inrole behavior tetapi juga perilaku positif di luar persyaratan kerja formal yang disebut dengan extra role behavior
atau Organizational Citizenship Behavior OCB. OCB berasal dari perilaku kerja yang positif, karakteristik tugas dan perilaku kepemimpinan. Perilaku OCB tidak
terdapat pada job description karyawan, tetapi sangat diharapkan, karena mendukung peningkatan efektivitas dan kelangsungan hidup organisasi.
Karyawan yang memiliki OCB akan memiliki loyalitas yang tinggi terhadap organisasi tempatnya bekerja, dan dengan sendirinya akan merasa nyaman dan
aman terhadap pekerjaannya. Organizational Citizenship Behavior OCB memiliki beberapa aspek
yaitu altruism, courtesy, civic virtue, conscientiousness dan sportsmanship. OCB memiliki hubungan dan pengaruh terhadap turnover dan kepuasan kerja Douglas
dalam Khalid Hasan, 2005
17
Perusahaan yang memiliki karyawan dengan tingkat OCB yang rendah maka cenderung untuk meninggalkan perusahaan keluar dibandingkan karyawan
yang memiliki tingkat OCB tinggi. Memiliki karyawan dengan tingkat OCB yang tinggi berarti mengurangi turnover yang terjadi didalam perusahaan, sehingga
perusahaan dapat menekan pengeluaran biaya untuk rekrutmen dan pelatihan. Untuk dapat mengetahui apakah kondisi perusahaan baik atau tidak maka dicari
persentase dari turnover. Kemudian mencari aspek-aspek apa saja yang membuat seorang karyawan memiliki tingkat OCB yang tinggi terhadap perusahaan. Aspek
OCB yang memiliki skor paling rendah merupakan aspek yang perlu menjadi prioritas bagi perusahaan dalam menetapkan kebijakan. Untuk mengetahui tingkat
turnover karyawan digunakan analisis turnover, sehingga diperoleh persentase tingkat turnover karyawan. Antara OCB dengan tingkat turnover terdapat
pengaruh dan untuk menemukannya dapat di analisis dengan menggunakan alat analisis uji regresi linear berganda. Dari hasil analisis tersebut dapat diperoleh
informasi mengenai pengaruh antara OCB dengan tingkat turnover karyawan, sehingga dapat direkomendasikan alternatif upaya perbaikan yang perlu dilakukan
oleh manajemen PT. YGI dalam meningkatkan OCB karyawan dan menurunkan tingkat turnover karyawan. Tingkat turnover yang tinggi dapat mempengaruhi
iklim kerja di perusahaan karena adanya keluar masuknya karyawan. Iklim kerja akan mempengaruhi produktivitas karyawan yang pada akhirnya akan
berpengaruh pada pencapaian tujuan perusahaan. Alur kerangka pemikiran tersebut dapat dilihat pada Gambar 2 .
18
Gambar 2. Kerangka pemikiran
Visi dan Misi PT. Yudhistira Ghalia Indonesia
Sumber Daya Manusia PT. Yudhistira Ghalia Indonesia
Perilaku Individu
Extra-role Behavior Atau
Organizational Citizenship
Behavior OCB In-role Behavior
Aspek OCB: a. Altruism
b. Courtesy c. Civic virtue
d. Conscientiousness e. Sportsmanship
Tingkat Turnover
Iklim Kerja Perusahaan
Tujuan Perusahaan Regresi
Berganda
Analisis Turnover
19
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian