Courtesy Gambaran Umum Organizational Citienship Behavior

47 peluang. Banyaknya karyawan yang menyatakan setuju sebesar 51,7 persen dan 14,4 persen menyatakan sangat setuju, sedangkan yang menyatakan ragu-ragu sebesar 29,8 persen, yang menyatakan tidak setuju sebesar 3,4 persen dan sangat tidak setuju sebesar 0,68 persen. Berdasarkan nilai rataan skor, persepsi karyawan terhadap indikator civic virtue termasuk kategori baik dengan rataan skor 3,75 Tabel 10. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan pihak perusahaan, keadaan di lapangan menunjukkan bahwa salah satu perilaku civic virtue karyawan yang sangat terlihat ditunjukkan dalam bentuk menghadiri dan berpartisipasi aktif dalam pertemuan di unit kerjanya, seperti aktif dalam setiap kegiatan Sekar Serikat Karyawan. Hal tersebut akan membantu koordinasi diantara anggota kelompok, yang akhirnya secara potensial meningkatkan efektivitas dan efisiensi kelompok.

4.5.5 Courtesy

Courtesy adalah perilaku yang meringankan masalah-masalah yang berkaitan dengan pekerjaan yang dihadapi orang lain. Persepsi karyawan terhadap veriabel courtesy dapat dilihat pada Tabel 11. 48 Tabel 11 . Persepsi karyawan terhadap Courtesy Deskripsi Pernyataan Skor Nilai Rataan Ket 1 2 3 4 5 N N N N N Saya berusaha menyimpan informasi tentang kejadian atau perubahan dalam organisasi 4 5,48 9 12,3 23 31,5 32 43,8 5 6,8 3,34 Cukup setuju Saya mengikuti perubahan dan perkembangan dalam perusahaan - - - - 7 9,6 55 75,3 11 15,1 4,05 Setuju Saya selalu membaca dan mengikuti pengumuman yang ada dalam perusahaan - - 4 5,48 13 17,8 43 58,9 13 17,8 3,89 Setuju Saya ikut membuat pertimbangan dalam menilai apa yang terbaik untuk perusahaan 4 5,48 4 5,48 37 50,7 26 35,6 2 2,74 3,25 Cukup setuju Courtesy 8 2,74 17 5,8 80 27,4 156 53,4 31 10,6 3,63 Setuju Berdasarkan data yang diperoleh, persepsi karyawan terhadap variabel courtesy dapat disimpulkan bahwa karyawan memiliki perilaku untuk membantu orang lain secara sukarela yang bukan merupakan tugas serta kewajibannya. Hal ini dapat terlihat dari kesediaan karyawan dalam membantu karyawan baru yang berkaitan dengan masalah-masalah yang dihadapi. Banyaknya karyawan yang menyatakan setuju sebesar 53,4 persen dan 10,6 persen menyatakan sangat setuju, sedangkan yang menyatakan ragu-ragu sebesar 27,4 persen, yang menyatakan tidak setuju sebesar 5,8 persen dan sangat tidak setuju sebesar 2,74 persen. Berdasarkan nilai rataan skor, persepsi karyawan terhadap indikator courtesy termasuk kategori baik dengan rataan skor 3,63 Tabel 11. Adanya perilaku courtesy yang tinggi dalam diri karyawan akan menghindari munculnya masalah yang membutuhkan waktu dan tenaga untuk diselesaikan 49 karena setiap karyawan saling memberi informasi tentang pekerjaan dengan anggota dari tim lain.

4.5.6 Gambaran Umum Organizational Citienship Behavior

Tabel 12 berikut ini mendeskripsikan secara umum mengenai Organizational Citizenship Behavior pada PT YGI. Berdasarkan data yang diperoleh, mengenai rataan skor Organizational Citizenship Behavior menunjukkan bahwa perilaku-perilaku karyawan PT. YGI yang tidak menjadi bagian dari kewajiban kerja formal secara umum baik. Adapun urutan besar kecilnya rataan skor berdasarkan peringkat “baik” dari tinggi ke rendah adalah conscientiousness, sportsmanship, civic virtue, courtesy, altruism. Tabel 12. Organiational Citizenship Behavior PT. YGI Organiational Citizenship Behavior Item I Total Skor T Rataan Skor = TnxI Kategori Conscientiousness 5 1464 4,01 Baik Sportsmanship 4 1121 3,84 Baik Civic Virtue 4 1022 3,75 Baik Courtesy 4 1061 3,63 Baik Altruism 5 1267 3,47 Baik Aspek altruism memiliki nilai skor rataan terkecil, berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu koordinator divisi di PT. YGI diperoleh gambaran bahwa para karyawan di waktu senggang tidak bersedia menolong rekan kerjanya yang membutuhkan bantuan, bahkan beberapa diantaranya merasa keberatan apabila disuruh oleh atasannya untuk melakukan pekerjaan yang bukan perannya. Hal tersebut menggambarkan kurangnya aspek altruism karyawan PT. YGI.

4.6. Pengaruh Organiational Citizenship Behavior Terhadap Turnover