Korelasi Organizational Citizenship Behavior dengan Turnover Analisis Persamaan Output Regresi

50 yang menyebar di sekitar garis diagonal, sehingga dapat disimpulkan bahwa sebaran data dinyatakan terdistribui normal Untuk uji asumsi klasik heteroskedastisitas, dapat dilihat pada Gambar Scatterplot Lampiran 6 yang menunjukkan penyebaran titik-titik data sesuai dengan persyaratan, yaitu antara lain : 1. Titik-titik datanya menyebar di atas dan di bawah serta di sekitar angka nol 2. Titik-titik data tidak mengumpul hanya di atas atau di bawah saja 3. Penyebaran titik-titik data tidak berpola Dari hasil uji asumsi heteroskedastisitas dengan gambar Scatterplot dapat disimpulkan bahwa model regresi linear berganda terbebas dari asumsi klasik heteroskedastisitas dan layak digunakan dalam penelitian. Hasil uji multikolineritas diperoleh dari nilai VIF Variance Inflation Factor tidak lebih dari 10 dan nilai Tolerance tidak kurang dari 0,1. Maka dapat dinyatakan model regresi linier berganda terbebas dari asumsi klasik statistik dan dapat digunakan dalam penelitian. Tabel 13 . Hasil analisis Multikolinieritas. Variabel Collinearity Statistics Tolerance VIF Altruism 0,636 1,572 Conscientiousness 0,607 1,647 Sportsmanship 0,715 1,398 Civic Virtue 0,527 1,899 Courtesy 0,624 1,603 Uji Autokolerasi dapat dideteksi dengan uji Durbin Watson. Hasil uji autokorelasi dengan Durbin Watson menunjukkan nilai 2,413 yang dapat dilihat pada Lampiran 7. Nilai Durbin Watson yang mendekati atau sekilas menunjukkan angka 2 maka model dinyatakan terbebas dari asumsi klasik autokorelasi karena angka 2 pada Uji Durbin Watson terletak di daerah No Autocorrelation

4.6.2 Korelasi Organizational Citizenship Behavior dengan Turnover

Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan maka diperoleh nilai korelasi antara variabel independen : Altruism X 1 , Conscientiousness X 2 , Sportsmanship X 3 , Civic Virtue X 4 , Courtesy X 5 dengan Turnover Y. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada Tabel 14 dibawah ini 51 Tabel 14. Korelasi antara aspek-aspek Organizational Citizenship Behavior dengan Turnover Aspek OCB Nilai Korelasi Product Moment P-value α = 5 Altruism X1 0,476 0,000 0,05 Conscientiousness X2 0,362 0,002 0,05 Civic Virtue X3 0,376 0,001 0,05 Courtesy X3 0,347 0,003 0,05 Sportmanship X5 0,293 0,012 0,05 Tabel 14 di atas menampilkan hasil uji korelasi. Aspek-aspek OCB yaitu altruism, conscientiousness, civic virtue, courtesy, sportsmanship memiliki nilai signifikansi masing-masing sebesar 0,000; 0,002; 0,001; 0,003; 0,012. Angka signifikansi yang berada di bawah 0,05 berarti bahwa Ho ditolak yang artinya kelima aspek OCB tersebut berkolerasi secara nyata dengan turnover dengan nilai koefisien korelasi masing-masing sebesar 0.476, 0.362, 0.376, 0.347, 0.293. Hasil selengkapnya tentang perhitungan korelasi dapat dilihat pada Lampiran 7. Kelima aspek tersebut memiliki nilai yang korelasi yang positif. Hal ini mengindikasikan bahwa semakin tinggi karyawan merasakan OCB rentan sekali mempunyai hasrat untuk keluar dari organisasi.

4.6.3 Analisis Persamaan Output Regresi

Besarnya pengaruh OCB terhadap turnover diukur melalui persamaan regresi berganda, dengan X sebagai variabel-variabel yang mempengaruhi OCB yaitu altruism, conscientiousness, civic virtue, courtesy, sportsmanship, sedangkan Y merupakan variabel yang dipengaruhi yaitu tingkat turnover. 52 Tabel 15. Uji F dan Uji T Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen. Untuk regresi linear berganda nilai yang digunakan adalah nilai Adjusted R Square karena telah disesuaikan dengan jumlah variabel independen yang digunakan dalam penelitian. Pada Tabel Summary Lampiran 8 diperoleh nilai Adjusted R Square sebesar 0,259 25,9 persen. Hal ini berarti bahwa 25,9 persen turnover bisa dijelaskan oleh variabel altruism, conscientiousness, sportsmanship, civic virtue, courtesy. Sedangkan sisanya 74,1 persen dijelaskan oleh variabel lain di luar variabel yang digunakan. Untuk meguji lebih jauh model maka harus dilakukan uji-F. Nilai F digunakan untuk pengujian signifikansi koefisien regresi secara keseluruhan. Dengan signifikansi nilai F yang mendekati nol tersebut, maka dapat dikatakan bahwa variabel independen yang terkait dengan korelasi regresi memiliki pengaruh yang signifikan secara bersama-sama terhadap variabel dependen turnover Y yang diteliti. Altruism X1, Conscientiousness X2, Sportsmanship X3, Civic Virtue X4, Courtesy X5 Nilai F 6,038 Nilai T X1 2,329 Nilai T X2 0,988 Nilai T X3 2,069 Nilai T X4 0,205 Nilai T X5 0,525 Nilai P-Value dari F 0,000 Nilai P-value T X1 0,023 Nilai P-Value T X2 0,327 Nilai P-Value T X3 0,042 Nilai P-Value T X4 0,838 Nilai P-Value T X5 0,602 R-Square 0,311 Adjusted R-Square 0,259 53 Dari Tabel 15 diatas diperoleh nilai signifikansi F sebesar 0,00 sementara alpha yang ditetapkan sebesar 0,05 dengan demikian signifikansi F lebih kecil dari alpha, sedangkan F hitung 6,038 dari F tabel 2,13 artinya signifikan maka Ho yang menyatakan tidak ada pengaruh ditolak. Sebagai konsekuensinya harus menerima H 1 , yang berarti terdapat pengaruh. Hasil analisis di atas dapat disimpulkan bahwa dimensi-dimensi OCB yaitu altruism, conscientiousness , sportsmanship, civic virtue dan courtesy secara bersama-sama berpengaruh terhadap tingkat turnover. Uji t bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-masing variabel independen secara individual parsial terhadap variabel dependen. Nilai dari uji t dapat dilihat pada p-value kolom sig pada masing-masing variabel independen atau dilihat dari t-hitung lebih besar dari t-tabel. Variabel altruism memiliki nilai p-value 0,0230,05 artinya berpengaruh signifikan terhadap tingkat turnover, sedangkan t-hitung 2,329dari t-tabel 1,66 artinya signifikan. Signifikan disini artinya H 1 diterima dan Ho ditolak, maka variabel altruism secara parsial berpengaruh terhadap tingkat turnover. Variabel conscientiousness memiliki nilai p-value 0,3270,05 artinya tidak berpengaruh signifikan terhadap tingkat turnover, sedangkan t-hitung 0,988 dari t-tabel 1,66 artinya tidak berpengaruh secara signifikan. Tidak signifikan artinya variabel conscientiousness secara parsial tidak berpengaruh terhadap tingkat turnover. Variabel sportsmanship memiliki nilai p-value 0,0420,05 artinya berpengaruh signifikan terhadap tingkat turnover, sedangkan t-hitung 2,069dari t- tabel 1,66 artinya signifikan. Signifikan disini artinya H 1 diterima dan Ho ditolak, maka variabel sportsmanship secara parsial berpengaruh terhadap tingkat turnover. Variabel civic virtue memiliki nilai p-value 0,8380,05 artinya tidak berpengaruh signifikan terhadap tingkat turnover, sedangkan t-hitung 0,205 dari t-tabel 1,66 artinya tidak berpengaruh secara signifikan. Tidak signifikan artinya variabel civic virtue secara parsial tidak berpengaruh terhadap tingkat turnover. Variabel courtesy memiliki nilai p-value 0,6020,05 artinya tidak berpengaruh signifikan terhadap tingkat turnover, sedangkan t-hitung 0,205 dari 54 t-tabel 1,66 artinya tidak berpengaruh secara signifikan. Tidak signifikan artinya variabel courtesy secara parsial tidak berpengaruh terhadap tingkat turnover. Koefisien regresi menunjukkan pada besarnya perubahan pada variabel dependen Y yang diakibatkan oleh adanya variabel independen yang masuk dalam model. Hasil perhitungan regresi dapat dilihat lebih jelas pada Tabel Coefficients lampiran 8. Tabel 16. Output regresi berganda mengenai aspek-aspek yang mempengaruhi tingkat Turnover Variabel Koefisien yang tidak terstandarisasi Koefisien Standar B Std. Error Beta Turnover 27.092 5.692 Altruism 0,496 0,213 0,296 Conscientiousness 0,246 0,249 0,129 Sportmanship 0,620 0,300 0,248 Civiv Virtue 0.076 0,371 0,029 Courtesy 0,188 0,359 0,067 Berdasarkan data di atas maka diperoleh persamaan regresi sebagai berikut: Turnover Y = 27,092 + 0,496X 1 + 0,620X 3 Interprestasi dari persamaan regresi linear berganda adalah sebagai berikut : a. Konstanta sebesar 27,092 menyatakan bahwa jika segala sesuatu pada variabel-variabel independen dianggap nolkonstan maka nilai turnover adalah sebesar 27,092 satuan. b. Kofisien regresi X1 altruism sebesar 0,496 menyatakan bahwa setiap penambahan satuan unit aspek altruism akan meningkatkan turnover sebesar 0,496 satuan. c. Kofisien regresi X3 sportsmanship sebesar 0,620 menyatakan bahwa setiap penambahan satuan unit aspek sportsmanship akan meningkatkan turnover sebesar 0,496 satuan. 55 Hasil penelitian ini bertolak belakang dengan penelitian yang dilakukan oleh Khalid Hasan 2005 dengan responden karyawan hotel yang menghasilkan adanya hubungan yang kuat antara OCB terhadap keinginan keluar dan berpengaruh negatif secara signifikan artinya semakin tinggi karyawan merasakan OCB maka semakin rendah tingkat turnover karyawan. Namun penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Triyanto 2009 akan tetapi responden pada penelitian ini berbeda yaitu karyawan penerbitan dan percetakan buku yang menuntut karyawannya untuk selalu berinovatif dalam bekerja sehingga diperlukan suatu lingkungan kerja tanpa adanya tekanan dan ancaman dikeluarkan. Dampaknya akan timbul perasaan yang nyaman dari ancaman pemutusan hubungan kerja sehingga keinginan keluar dapat dikatakan tidak berpengaruh negatif terhadap kelangsungan pekerjaannya.

4.7 Implikasi Manajerial