20 Harga yang terjadi di pasar internasional merupakan keseimbangan antara
penawaran dan permintaan dunia. Perubahan dalam produksi dunia akan mempengaruhi penawaran dunia sedangkan perubahan dalam konsumsi dunia
akan mempengaruhi permintaan dunia. Kedua perubahan tersebut pada akhirnya akan mempengaruhi harga dunia.
Dari keterangan di atas menunjukkan bahwa ekspor suatu negara sangat dipengaruhi oleh harga domestik, harga internasional serta keseimbangan antara
penawaran dan permintaan dunia. Selain itu secara tidak langsung ditentukan oleh perubahan laju nilai tukar Exchange Rate mata uang suatu negara terhadap
negara lain. Bila nilai tukar suatu negara terhadap negara lain menguat misalnya RpUS, maka harga domestik akan naik terhadap US. Kenaikan harga
domestik tersebut di pasaran internasional mengakibatkan turunya permintaan produk suatu negara di luar negeri karena harga jual karet naik di pasar luar
negeri sehingga ekspor akan turun. Dengan demikian menguatnya nilai tukar mata uang suatu negara tehadap negara lain akan mengakibatkan penurunan
volume ekspor ke negara tersebut. Sebaliknya bila nilai tukar mata uang melemah akan mendorong terjadinya peningkatan ekspor.
3.1.2. Teori Ekspor
Pada awalnya, komoditi yang dihasilkan oleh produsen hanya ditawarkan di dalam negeri. Tapi seiring meningkatnya kebutuhan dunia akan barang dan jasa
tersebut serta ada negara yang tidak dapat memenuhi kebutuhannya sendiri, maka negara yang dapat menghasilkan suatu komoditi dalam jumlah besar akan
mengekspornya ke negara yang membutuhkannya. Ekspor adalah proses transportasi barang atau komoditas dari suatu negara
ke negara lain secara legal, umumnya dalam proses perdagangan internasional. Proses ekspor pada umumnya adalah tindakan untuk mengeluarkan barang atau
komoditas dari dalam negeri untuk memasukan atau mengirimnya ke negara lain. Ekspor barang secara besar umumnya membutuhkan campur tangan dari bea
cukai di negara pengirim maupun penerima barang atau komoditi tersebut. Kegiatan ekspor adalah bagian penting dari perdagangan internasional.
21 Secara umum produk ekspor dan impor dapat dibedakan menjadi dua yaitu
barang migas dan barang non migas. Barang migas atau minyak bumi dan gas
adalah barang tambang yang berupa minyak bumi dan gas. Barang non migas adalah barang-barang yang berupa minyak bumi dan gas, seperti hasil
perkebunan, pertanian, peternakan, perikanan dan hasil pertambangan yang bukan berupa minyak bumi dan gas.
Menurut Amir 1989 ada tiga hal yang menjadi landasan dalam melakukan kegiatan perdagangan ekspor suatu komoditi, yaitu: komoditi tersebut
memiliki keunggulan komparatif dalam biaya produksi dibandingkan dengan biaya produski komoditi yang sama di negara lain, komoditi tersebut diekspor
dalam rangka pengamanan cadangan strategis nasional, komoditi tersebut sesuai dengan selera dan kebutuhan konsumen di luar negeri.
Saat aktivitas ekspor sudah berjalan atau sedang berjalan, ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh negara pengekspor, yaitu: persaingan dengan negara
produsen yang lain, campur tangan pemerintah di negara konsumen maupun pemerintah di negara pesaing yang bersifat proteksionis, taktik yang sering
dilakukan oleh negara konsumen untuk memperoleh komoditi yang murah dan bermutu tinggi serta suplai yang berkesinambungan, dan kemajuan teknologi
negara konsumen dalam menciptakan barang subtitusi atau perkembangan teknologi di negara pesaing yang akan mempengaruhi biaya produksi dan mutu
komoditi
3.1.3. Model Teoritis Fungsi Ekspor