Model Teoritis Fungsi Ekspor

21 Secara umum produk ekspor dan impor dapat dibedakan menjadi dua yaitu barang migas dan barang non migas. Barang migas atau minyak bumi dan gas adalah barang tambang yang berupa minyak bumi dan gas. Barang non migas adalah barang-barang yang berupa minyak bumi dan gas, seperti hasil perkebunan, pertanian, peternakan, perikanan dan hasil pertambangan yang bukan berupa minyak bumi dan gas. Menurut Amir 1989 ada tiga hal yang menjadi landasan dalam melakukan kegiatan perdagangan ekspor suatu komoditi, yaitu: komoditi tersebut memiliki keunggulan komparatif dalam biaya produksi dibandingkan dengan biaya produski komoditi yang sama di negara lain, komoditi tersebut diekspor dalam rangka pengamanan cadangan strategis nasional, komoditi tersebut sesuai dengan selera dan kebutuhan konsumen di luar negeri. Saat aktivitas ekspor sudah berjalan atau sedang berjalan, ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh negara pengekspor, yaitu: persaingan dengan negara produsen yang lain, campur tangan pemerintah di negara konsumen maupun pemerintah di negara pesaing yang bersifat proteksionis, taktik yang sering dilakukan oleh negara konsumen untuk memperoleh komoditi yang murah dan bermutu tinggi serta suplai yang berkesinambungan, dan kemajuan teknologi negara konsumen dalam menciptakan barang subtitusi atau perkembangan teknologi di negara pesaing yang akan mempengaruhi biaya produksi dan mutu komoditi

3.1.3. Model Teoritis Fungsi Ekspor

Ekspor suatu negara merupakan selisih antara produksi domestik dikurangi domestik ditambah stok pada akhir tahun lalu atau awal tahun kini. Secara matematis dapat digambarkan sebagai berikut: X t = Q t – C t + S t-1 …...…………………………………………..………1 Dimana: X t : jumlah ekspor pada tahun ke-t Q t : jumlah produksi domestik pada tahun ke-t C t : jumlah konsumsi domestik pada tahun ke-t S t-1 : jumlah stok awal tahun ke-t atau akhir tahun lalu tahun ke-t-1 22 Untuk stok ekspor karet alam dianggap tidak ada atau nol. Sehingga secara matematis adalah sebagai berikut: X t = Q t – C t ……………………………………………………………...2 Produksi dalam pengertian umum meliputi semua aktivitas untuk menciptakan barang dan jasa tetapi dalam konsep produksi hanya akan dibicarakan pada masalah barang. Besarnya produksi pada tahun ke-t Q t pada dasarnya ditentukan oleh luas areal tanam yaitu tanaman produktif = A t , iklim yang terjadi selama satu tahun atau curah hujan rata-rata CH t , pemakaian teknologi yang ditunjukkan dengan produktivitasnya T t , harga domestik tahun lalu untuk komoditas pertanian yang bersangkutan HD t-1 dan barang subtitusinya HS t-1 . Dengan melihat faktor-faktor tersebut maka produksi dapat dirumuskan sebagai berikut: Q t = f A t , CH t , T t , HD t-1 , HS t-1 ..………………………………………..3 Produksi yang dihasilkan tersebut sebagian dikonsumsi di dalam negeri. Besarnya konsumsi tersebut C t tergantung pada harga domestik HD t , harga barang substitusi HS t , harga komplementer HK t , jumlah penduduk N t , pendapatan perkapita YP t , dan selera yang ditunjukkan dengan konsumsi perkapita CP t . Dengan demikian fungsi konsumsi dapat ditulis sebagai berikut: C t = f HD t , HS t , HK t , N t , YP t , CP t …………………………………...4 Dari penjelasan di atas maka fungsi ekspor X t suatu komoditi pertanian dapat dinyatakan sebagai berikut: X t = f A t , CH t , T t , HD t-1 , HS t-1 , HD t-1 , Hd t , HS t , HK t , N t , YP t , CP t …...5 Disamping itu faktor-faktor yang mempengaruhi di dalam negeri tersebut, ekspor suatu negara dipengaruhi pula oleh faktor-faktor yang bersasal dari luar negeri. Ada dua faktor yang besar pengaruhnya terhadap ekspor yaitu tingkat nilai tukar atau Exchange Rate ER t dan harga komoditas di pasar internasional HI t . Dan faktor yang bisa menjadi salah satu bahan pertimbangan yang sangat penting dalam kegiatan ekspor ini adalah jarak antara negara pengekspor dan pengimpor J t . Dengan demikian maka fungsi ekspor kini menjadi: X t = f A t , CH t , T t , HD t-1 , HS t-1 , HD t-1 , Hd t , HS t , HK t , N t , YP t , CP t, ER t , HI t , J t …………………………………………………………...6 23 Fungsi tersebut di atas berlaku untuk komoditas pertanian secara umum. Setelah fungsi tersebut digunakan pada komoditi karet maka ada beberapa peubah yang dihilangkan karena berpengaruh sangat kecil. Di samping itu ada juga beberapa peubah yang tidak tersedia datanya, sehingga harus dikeluarkan dari fungsi. Dalam penelitian ini faktor-faktor yang mempengaruhi ekspor karet adalah harga ekspor karet alam, volume ekspor tahun sebelumnya, harga karet alam dunia, harga karet sintetis dunia, nilai GDP negara tujuan, dan nilai tukar negara pengimpor terhadap US. Fungsi ekspor komoditas karet dinyatakan sebagai berikut: X t = fHK t , Q t-1 , HD t , HS t , Y t , ER t Dimana: Xt : jumlahvolume ekspor karet alam ke negara tujuan HK t-1 : harga ekspor karet alam di pasar negara tujuan Q t-1 : jumlahvolume ekspor tahun sebelumnya HDt : harga karet alam di pasar internasional dunia HSt : harga karet sintetis dunia Yt : nilai GDP negara pengimpor ERt : nilai tukar mata uangExchange Rate

3.2. Kerangka Pemikiran Operasional