23 Fungsi tersebut di atas berlaku untuk komoditas pertanian secara umum.
Setelah fungsi tersebut digunakan pada komoditi karet maka ada beberapa peubah yang dihilangkan karena berpengaruh sangat kecil. Di samping itu ada juga
beberapa peubah yang tidak tersedia datanya, sehingga harus dikeluarkan dari fungsi.
Dalam penelitian ini faktor-faktor yang mempengaruhi ekspor karet adalah harga ekspor karet alam, volume ekspor tahun sebelumnya, harga karet alam
dunia, harga karet sintetis dunia, nilai GDP negara tujuan, dan nilai tukar negara pengimpor terhadap US.
Fungsi ekspor komoditas karet dinyatakan sebagai berikut: X
t
= fHK
t
, Q
t-1
, HD
t
, HS
t
, Y
t
, ER
t
Dimana: Xt
: jumlahvolume ekspor karet alam ke negara tujuan HK
t-1
: harga ekspor karet alam di pasar negara tujuan Q
t-1
: jumlahvolume ekspor tahun sebelumnya HDt
: harga karet alam di pasar internasional dunia HSt
: harga karet sintetis dunia Yt
: nilai GDP negara pengimpor ERt
: nilai tukar mata uangExchange Rate
3.2. Kerangka Pemikiran Operasional
Keadaan perkaretan dunia beberapa tahun terakhir ini mengalamai perubahan struktural, baik dalam industri barang jadinya otomotif maupun
dalam pasar dan industri karet itu sendiri. Perkembangan industri barang jadi, teknologi radialisasi dan optimalisasi dalam industri ban akan meningkatkan
konsumsi karet alam dunia serta menghendaki kualitas bahan baku karet alam yang lebih baik dan konsisten.
Selain hal di atas, peningkatan investasi Jepang dalam industri otomotif di Amerika Serikat, juga akan meningkatkan konsumsi karet alam di masa yang akan
datang. Semua keadaan ini akan membawa perubahan struktur permintaan
24 terhadap karet alam, yang juga diduga akan mempengaruhi harga karet alam di
pasar internasional. Sebagai produsen dan pengekspor karet alam terbesar di dunia Thailand,
Indonesia dan Malaysia menjadikan karet alam sebagai penghasil devisa bagi masing-masing negaranya. Walaupun pada saat ini ketiga negara tersebut menjadi
pengekspor karet alam terbesar di dunia, ternyata juga mengalami fluktuasi volume ekspor yang disebabkan oleh berbagai faktor baik internal maupun
eksternal. Di sisi lain, konsumsi karet alam dunia mengalami peningkatan terutama
selama periode 2003-2007. Sebelum tahun 2000, Amerika Serikat merupakan negara konsumen terbesar karet alam dunia. Tetapi sesudahnya, Cina menjadi
konsumen terbesar diikuti Amerika Serikat, Jepang, India dan Korea Selatan. Dari lima negara konsumen terbesar karet alam dunia, empat diantaranya berada di
kawasan Asia. Hal ini terjadi karena pertumbuhan ekonomi yang pesat di negara- negara kawasan Asia serta adanya relokasi berbasis karet alam khususnya industri
ban, dari kawasan Amerika-Eropa ke Asia-Pasifik. Bangkitnya ekonomi China dan India yang berpenduduk terbesar pertama
dan kedua dunia, meningkatkan daya beli sebagai dampak kenaikan pendapatan perkapitanya. Pergeseran produksi dan pasaran kendaraan bermotor dan ban
sebagai produk ikutannya dari dunia barat ke timur Asia, meniupkan angin segar dan harapan baru bagi peningkatan konsumsi karet alam dunia di masa depan.
Peningkatan konsumsi karet alam tersebut merupakan peluang yang harus dimanfaatkan secara optimal oleh negara produsen karet alam utama, khususnya
Thailand, Indonesia dan Malaysia dengan cara memperbesar volume ekspor karet alamnya. Karena tujuan ekspor negara produsen utama karet alam ini berbeda-
beda, maka terlebih dahulu dilakukan analisis tentang faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi ekspor karet alam tersebut, meliputi: harga ekspor karet alam,
volume ekspor tahun sebelumnya, harga karet alam dunia, harga karet sintetis dunia, GDP negara tujuan dan nilai tukar mata uang negara pengimpor terhadap
Dollar AS. Bagan kerangka pemikiran penelitian ini, dapat dilihat pada Gambar 3.
25
Gambar 3.
Kerangka Pemikiran Operasional Permintaan karet alam dunia Penawaran karet alam dunia
Harga karet sintetis tinggi
Harga dan volume ekspor karet alam fluktuatif
Thailand, Indonesia dan Malaysia adalah negara produsen utama karet alam di dunia
Faktor-faktor yang mempengaruhi ekspor karet alam: 1. harga ekspor karet alam
2. volume ekspor karet alam tahun sebelumnya 3. harga karet alam di pasar internasional dunia
4. harga karet sintetis dunia 5. nilai GDP negara pengimpor
6. nilai tukar mata uang atau Exchange Rate
Rekomendasi AS
Indonesia Malaysia
Cina Thailand
Eropa
26
3.3. Hipotesis