33 5. Nilai GDP negara tujuan ekspor. Nilai GDP yang dipakai adalah GDP riil,
yaitu nilai barang dan jasa diukur dengan menggunakan harga konstan Mankiw, 2000. Setelah diperoleh GDP riil, untuk melihat seberapa besar
pendapatan per orang di suatu negara maka dibutuhkan nilai GDP per kapita. Nilai GDP per kapita suatu negara diperoleh dengan cara pembagian antara
GDP riil dengan jumlah populasi di negara tersebut. Dinyatakan dalam satuan US.
6. Nilai tukarExchange Rate mata uang negara tujuan ekspor karet alam terhadap US. Dollar Amerika Serikat dijadikan patokan karena dalam
perdagangan karet alam dunia, mata uang yang digunakan adalah Dollar Amerika Serikat.
4.6. Uji Statistik
Pengujian faktor-faktor yang mempengaruhi tujuan ekspor karet alam dapat dilakukan terhadap model pendugaan, yaitu sebagai berikut:
4.6.1. Uji Statistik Model Penduga Uji – F
Pengujian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah semua variabel independen dalam model pendugaan yang dibangun secara bersama-sama
berpengaruh nyata terhadap variabel dependen. Pengujian yang dilakukan menggunakan uji F yaitu perbandingan nilai kritis F dengan nilai hasil F
hitung
. Pengujian terhadap pengaruh variabel independen secara bersama-sama terhadap
variabel dependen dilakukan melalui pengujian terhadap besarnya perubahan variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh perubahan nilai semua variabel
independen. Dalam penelitian ini digunakan uji F dengan probabilitas value yang dibandingkan dengan 0,1 α. Analisis dalam pengujian hipotesis terhadap variasi
nilai dependen yang dapat dijelaskan oleh variasi nilai variabel independen adalah sebagai berikut:
A. Perumusan Hipotesis Ho : β
1
= β
2
= β
3
= β
k
= 0 H1 : β
1, 2, 3, …, k
≠ 0
34 B. Menghitung nilai F
hitung
dan nilai F
tabel
Walpole, 1995
F
tabel
= F α, k, n-k-1 Dengan: e
2
= Jumlah kuadrat regresi 1-e
2
= Jumlah kuadrat sisa n
= Jumlah sampel k
= Jumlah parameter α
= Tingkat signifikan C. Penerimaan atau Penolakan H
Jika F
hitung
F
tabel
maka tolak H Jika F
hitung
F
tabel
maka terima H D. Keputusan adalah tolak Ho maka koefisien regresi dari model adalah tidak
sama dengan nol yang menunjukkan bahwa model dugaan signifikan secara statistik, atau variasi perubahan nilai independen dapat menjelaskan variasi
perubahan nilai variabel dependen. Artinya secara bersama-sama variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen.
4.6.2. Uji Statistik Untuk Masing-Masing Variabel Uji – t
Setelah melakukan pengujian koefisien regresi secara keseluruhan, maka langkah selanjutnya adalah menghitung koefisien regresi secara individu yaitu
pengujian hipotesis dari koefisien regresi masing-masing variabel secara parsial atau terpisah. Pengujian ini dikenal dengan sebutan Uji-t. Nilai t-hitung digunakan
untuk menguji apakah koefisien regresi dari masing-masing variabel bebas secara individu berpengaruh nyata atau tidak terhadap variabel tidak bebasnya. Analisis
pengujiannya adalah sebagai berikut: A. Perumusan Hipotesis
H :
β
i
= 0 H
1
: β
i
≠ 0 B. Penentuan nilai kritis
35 Nilai kritis ditentukan dengan menggunakan tabel distribusi normal, dengan
memperhatikan signifikansi α dan banyaknya sampel n yang digunakan Walpole, 1995.
t
tabel
= t α2, n-k-1 C. Menghitung nilai t-hitung koefisien variabel independen Walpole, 1995
Dengan: β
i
= Nilai koefisien regresi atau parameter variabel Se β
i
= Simpangan baku untuk β
i
D. Penerimaan atau penolakan H Jika t
hitung
t
tabel
maka tolak H Jika t
hitung
t
tabel
maka terima H E. Apabila keputusan yang diperoleh adalah tolak H
maka koefisien βi tidak sama dengan nol yang menunjukkan bahwa βi nyata atau memiliki nilai yang
dapat mempengaruhi nilai dari variabel dependen.
4.7. Koefisien Determinasi R