Komunikasi Internal Dimensi-dimensi Komunikasi Dalam Kehidupan Organisasi

Gambar 2.2.2.1 Sumber : Pengantar Ilmu Komunikasi Pada dasarnya karyawan menginginkan informasi mengenai hal-hal secara mendasar yang ingin mereka ketahui, yaitu: 1. Posisi mereka dalam hubungannya terhadap struktur otoritas formal.Posisi mereka dalam hubungan organisasi informal dangan penghargaan terhadap kekuatan status individu, penerimaan dan lain sebagainya 2. Peristiwa yang berhubungan dengan keamanan ekonomi mereka untuk mengembangkan rasa bangga terhadap pekerjaan mereka. 3. Informasi operasional yang akan memampukan mereka untuk mengembangkan rasa bangga terhadap pekerjaan mereka.

2.2.2.2 Dimensi-dimensi Komunikasi Dalam Kehidupan Organisasi

Ada beberapa dimensi-dimensi komunikasi dalam kehidupan organisasi yang dikutip dari Effendy 2006:122-130

A. Komunikasi Internal

Komunikasi internal didefinisikan oleh Lawrence D. Brennan sebagai: “Interchange of ideas among the administrators and its particular structure organization and interchange of ideas horizontallyand vertically within the firm which gets work done operation and management.” Pertukaran gagasan diantara administrator dan karyawan dalam suatu perusahaan atau jawatan yang menyebabkan terwujudnya perusahaan atau jawatan tersebut lengkap dengan strukturnya yang khas organisasi dan pertukaran gagasan secara horizontal dan vertical di dalam perusahaan yang menyebabkan pekerjaan berlangsung beroperasi dan manajemen. Organisasi sebagai kerangka framework menunjukkan adanya pembagian tugas antara orang-orang di dalam organisasi itu dan dapat diklarifikasikan sebagai tenaga pimpinan dan tenaga yang dipimpin. Untuk menyelenggarakan dan mengawasi pelaksanaan tujuan yang akan dicapai, manajer atau administrator mengadakan peraturan sedemikian rupa sehingga ia tidak perlu berkomunikasi langsung dengan seluruh karyawan. Ia membuat kelompok-kelompok menurut jenis pekerjaannya dan mengangkat seorang sebagai penanggung jawab atas kelompoknya. Dengan demikian pimpinan cukup berkomunikasi dengan penanggung jawab Universitas Sumatera Utara kelompok. Dan jumlah kelompok serta besarnya kelompok bergantung pada besar kecilnya organisasi. Untuk memperoleh kejelasan, komunikasi internal dapat dibagi menjadi dua dimensi dan dua jenis, yaitu: a Dimensi Komunikasi Internal Dimensi komunikasi internal terdiri dari komunikasi vertikal dan horizontal. 1 Komunikasi Vertikal Komunikasi vertikal, yakni komunikasi dari atas ke bawah downward communication dan dari bawah ke atas upward communication, adalah komunikasi dari pimpinan kepada bawahan dan dari bawahan kepada pimpinan secara timbal- balik two-way traffic communication. Dalam komunikasi vertikal, pimpinan memberikan instruksi-instruksi, petunjuk-petunjuk, informasi-informasi, penjelasan- penjelasan dan lain-lain kepada bawahannya. Dalam pada itu bawahan memberikan laporan-laporan, saran-saran, pengaduan-pengaduan, dan sebagainya kepada pimpinan. Komunikasi dua arah secara timbal-balik tersebut dalam organisasi penting sekali karena jika hanya satu arah saja dari pimpinan kepada bawahan, roda organisasi tidak akan berjalan dengan baik. Pimpinan perlu mengetahui laporan, tanggapan atau saran para karyawan sehingga suatu keputusan atau kebijaksanaan dapat diambil dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Komunikasi internal dapat dilakukan secara langsung antara pimpinan tertinggi dengan seluruh karyawan, bisa juga bertahap melalui eselon-eselon yang banyaknya bergantung pada besarnya dan kompleksnya organisasi. Akan tetapi, bagaimanapun, komunikasi vertikal yang aman, terbuka dan saling mengisi merupakan pencerminan sikap kepemimpinan yang demokratis, yakni jenis kepemimpinan yang paling baik diantara jenis-jenis kepemimpinan lainnya. Untuk memperoleh kejelasan mengenai hubungan komunikatif yang bagaimana yang sebaiknya antara pimpinan komunikator dengan staf atau bawahan komunikan, kita dapat menelaah konsep yang telah dikembangkan oleh Profesor Harry Ingham, yaitu apa yang dikenal sebagai Johari Window. Berdasarkan konsep tersebut, tingkah laku manusia dapat digambarkan secara skematis seperti terlihat pada skema di berikut ini. Universitas Sumatera Utara I II OPEN AREA BLIND AREA Known by ourselves and known by others Known by others not known by ourselves III IV HIDDEN AREA UNKNOWN AREA Known by ourselves but not known by other Not known by ourselves and not known by others Gambar 2.1 Johari Window Sumber : Pengantar Ilmu Komunikasi Area I, yakni Open Area atau bidang terbuka menunjukkan bahwa kegiatan yang dilakukan oleh seseorang didasari sepenuhnya oleh yang bersangkutan, juga oleh orang lain. Ini berarti adanya keterbukaan atau, dengan lain perkataan tidak ada yang disembunyikan kepada orang lain. Area II, yakni Blind Area atau bidang buta menggambarkan bahwa perbuatan seseorang diketahui oleh orang lain, tapi dirinya sendiri tidak menyadari apa yang dilakukannya. Area III, yaitu Hidden Area atau Bidang Tersembunyi, adalah kebalikan dari Area II, yakni bahwa apa yang dilakukan oleh seseorang disadari sepenuhnya olehnya, tapi orang lain tidak dapat mengetahuinya. Ini berarti bahwa orang ini bersikap tertutup. Ia merasa bahwa apa yang dilakukannya tidak perlu diketahui orang lain. Yang terakhir ialah Area IV,Unknown Area, Bidang Tak Dikenal yang menggambarkan bahwa tingkah laku seseorang tidak didasari oleh dirinya sendiri dan tidak diketahui oleh orang lain. Seorang manajer atau administrator yang baik, dalam arti kata menyadari pentingnya mengembangkan komunikasi dengan bawahan, akan berusaha memperluas Area I karena semakin luas bidang ini akan semakin terjalin komunikasi yang sehat, terbuka, dan timbal-balik. Ia bersedia untuk mendengarkan pendapat dan saran, bahkan kritik dari staf atau bawahan 2 Komunikasi Horizontal Universitas Sumatera Utara Komunikasi horizontal ialah komunikasi secara mendatar, antara anggota staf dengan anggota staf, karyawan sesama karyawan, dan sebagainya. Berada dengan komunikasi vertikal yang sifatnya lebih formal, komunikasi horizontal sering kali tidak formal. Mereka berkomunikasi satu sama lain bukan pada waktu mereka sedang bekerja, melainkan pada saat istirsahat, sedang rekreasi, atau pada waktu pulang kerja. Antara komunikasi vertikal dan komunikasi horizontal tersebut kadang-kadang terjadi apa yang disebut komunikasi diagonal. Komunikasi diagonal atau yang disebut komunikasi silang cross communication adalah komunikasi antara pimpinan seksi dengan pegawai seksi lain. b Jenis Komunikasi Internal 1 Komunikasi persona personal communication Komunikasi antara dua orang dan dapat berlangsung dengan dua cara: • Komunikasi tatap muka face to face communication • Komunikasi bermedia mediated communication 2 Komunikasi kelompok group communication Komunikasi kelompok ialah komunikasi antara seorang dengan sekelompok orang dalam situasi tatap muka. Kelompok ini bisa kecil dapat juga besar, tetapi berapa orsang yang termasuk dalam jumlah kelompok kecil dan berapa jumlahnya yang termasuk dalam kelompok besar tidak ditentukan dengan perhitungan secara eksak, dengan ditentukan berdasarkan ciri dan sifat komunikan dalam hubungannya dengan proses komunikasi. Oleh karena itu dalam komunikasi kelompok dibedakan antara komunikasi kelompok kecil dan komunikasi kelompok besar.

B. Komunikasi Eksternal

Dokumen yang terkait

Strategi Kepemimpinan Organisasi Pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Unit Area Sales Manager (Studi Kasus Tentang Strategi Komunikasi Upward dan Downward dalam Kepemimpinan Organisasi PT.Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Unit Area Sales Mana

1 64 81

Analisis Pengaruh Faktor-Faktro Motivasi Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Regional Sales Medan

1 49 92

Efektivitas Penyaluran Kredit Usaha Rakyat KUR) Pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Unit Bangkatan Binjai

30 200 67

Proyeksi Jumlah Nasabah Periode 2010-2012 Pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Cabang Takengon Unit Putri Hijau

0 36 80

Hubungan Organisasi Terhadap Stres Kerja Karyawan Pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Syariah Medan

1 57 85

Analisis Aktiva Produktif Pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Wilayah Bandung

0 2 1

Audit Keamanan Informasi Pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Unit Sukomoro

0 1 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 PERSPEKTIFPARADIGMA KAJIAN - Strategi Kepemimpinan Organisasi Pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Unit Area Sales Manager (Studi Kasus Tentang Strategi Komunikasi Upward dan Downward dalam Kepemimpinan Organisasi PT.Ban

0 0 16

Pengaruh Kepuasan, Kepercayaan dan Relationship Value terhadap Komitmen Nasabah PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Cabang USU Medan

0 0 13

Pengaruh Kepuasan, Kepercayaan dan Relationship Value terhadap Komitmen Nasabah PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Cabang USU Medan

0 0 9