2. Penelitian Kepustakaan
Yaitu teknik pengumpulan data dengan menghimpun datainformasi dari sumber-sumber bacaan yang relevan dengan penelitian ini.
3.5.1 Waktu Penelitian
Penelitian dimulai pada bulan Maret 2013 dengan lama penelitian akan disesuaikan dengan kebutuhan. Apabila data yang diperoleh telah cukup, maka penelitian akan
dihentikan.
3.6 Teknik Analisis Data
Menurut Kriyantono 2010:196, riset kualitatif adalah riset yang menggunakan cara berpikir induktif, yaitu cara berpikir yang berangkat dari hal-hal yang khusus fakta empiris
menuju hal-hal yang umum tataran konsep. Dalam penelitian kualitatif, interpretasi atau pemaknaan data yang diperoleh dari hasil observasi dan wawancara mendalam dilakukan di
sepanjang penelitian.
Adapun proses analisis dalam penelitian ini terdiri dari tiga fase Kriyantono, 2010:196, yaitu:
1. Reduksi Data data reduction
Reduksi data adalah proses menginterpretasikan data atau informasi yang didapat dari catatan lapanganobservasi serta hasil wawancara mendalam terhadap subjek
penelitian atau informan. 2.
Penyajian data data display Fase kedua dari analisis data ini adalah menentukan bagaimana data yang sudah
direduksi itu akan disajikan berdasarkan variabel komponen strategi kepemimpinan organisasi pada PT.Bank Negara Indonesia Persero Tbk. unit Area Sales Manajer.
3. Penarikan Kesimpulan conclusion
Fase ketiga dari proses analisis data ini adalah penarikan kesimpulan. Penarikan kesimpulan dilakukan dengan melihat kembali data yang sudah direduksi tersebut guna
Universitas Sumatera Utara
mempertimbangkan makna dari data yang sudah dianalisis dengan implikasinya berdasarkan pertanyaan-pertanyaan dalam perumusan masalah penelitian.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Proses Awal Penelitian Lapangan
Peneliti memulai observasi di PT.Bank Negara Indonesia Persero Tbk. yang berlokasi di Jl.Setiabudi No.234 AB pada tanggal 23 April 2013 hari Selasa. Dikarenakan peneliti telah
mendapatkan izin oleh pemimpin PT.Bank Negara Indonesia Persero Tbk cabang Setiabudi maka peneliti tidak menemukan kesulitan untuk mewawancarai para pegawai dan atasan. Peneliti
melakukan observasi di kantor PT.Bank Negara Indonesia Persero Tbk lantai 2 karena di sana pusat kegiatan pegawai marketing.
Disini peneliti mendapatkan 8 orang informan sebagai subjek penelitian. Peneliti menggunakan teknik purposive sampling sampling purposif untuk mengumpulkan informan.
Purposive sampling adalah teknik penentuan sampel yang mencakup orang-orang yang diseleksi atas dasar kriteria-kriteria tertentu yang dibuat peneliti berdasarkan tujuan penelitian. Beberapa
riset kualitatif sering menggunakan teknik ini dalam wawancara mendalam. Persoalan utama dalam teknik purposif adalah menentukan kriteria, dimana kriteria harus mendukung tujuan
penelitian. Pada kasus ini, peneliti menentukan sampel yang relevan yaitu dari pegawai yang telah bekerja minimal satu tahun di PT.Bank Negara Indonesia Persero Tbk, karena
diasumsikan opini mereka akan sangat mendalam. Pada tahap awal peneliti akan melakukan wawancara kepada para pegawai bawahan yang
memenuhi kriteria yaitu sebagai bawahan dan memiliki pengalaman bekerja lebih dari 1 tahun. Peneliti telah mendapatkan daftar nama-nama pegawai tersebut namun pada hari itu banyak
pegawai yang tidak berada di tempat dikarenakan setiap hari Selasa pegawai di wajibkan untuk kunjungan ke kantor layanan nasabah yang telah ditunjuk untuk setiap pegawai. Pada hari itu
peneliti hanya bertemu dengan 4 orang pegawai. Pegawai pertama bernama Lovi bersedia diwawancara. Informasi didapat cukup mudah karena Lovi sangat informatif dan sedang
tidaksibuk. Wawancara pada informan pertama berlangsung selama kurang lebih 20 menit. Di ruangan yang sama terlihat ada satu orang pegawai yang sedang melayani nasabah yang
datang untuk menanyakan salah satu produk BNI yaitu KPR kredit pemilikan rumah. Setelah menunggu kurang lebih 15 menit, pegawai yang diketahui bernama Dedi telah selesai melayani
nasabah dan bersedia untuk diwawancara oleh peneliti. Setelah peneliti menggali informasi dari
30
Universitas Sumatera Utara
Dedi selama kurang lebih 25 menit, peneliti melakukan pendekatan kepada pegawai yang lain yang sedang bekerja di meja mereka masing-masing.
Pegawai bernama Ika menawarkan diri untuk di wawancara lebih dulu karena Ika ada janji dengan nasabah di luar kantor yang letaknya cukup jauh dan memakan waktu untuk menempuh
perjalanan. Informasi yang di dapat dari Ika lebih dalam dan terperinci dikarenakan Ika telah bekerja di PT.Bank Negara Indonesia Persero Tbk sejak tahun 2009. Setelah mewawancarai
Ika selama kurang lebih 25 menit, peneliti melakukan pendekatan kepada Fachry, yang menurut pengamatan peneliti pada awalnya Fachry enggan di tanya soal atasannya namun setelah peneliti
menjelaskan dan memastikan bahwa wawancara ini digunakan hanya untuk kepentingan akademik tanpa maksud lain, akhirnya Fachry bersedia diwawancara. Selama kurang lebih 20
menit informan bernama Fachry selesaidiwawancara. Beberapa hari kemudian peneliti kembali mendatangi lokasi tempat wawancara dan secara
kebetulan bertemu dengan ASM area sales manajer yang menjabat sebagai atasan di unit tersebut. Peneliti melakukan pendekatan dengan banyak mengobrol dengan informan yang
diketahui bernama Yusmadi Usman. Peneliti tidak kesulitan dalam menggali data dikarenakan beliau cukup antusias dengan adanya penelitian ini. Beberapa kali wawancara terputus karena
beliau harus menjawab beberapa telepon yang masuk ke telepon selularnya, namun hal tsb tidak menjadi suatu hambatan yang signifikan.
Keesokan harinya peneliti datang kembali ke lokasi wawancara dengan terkebih dahulu telah membuat janji dengan sisa informan yang belum di wawancara dengan menggunakan
databased dari Pak Yusmadi. Hal ini dilakukan agar waktu yang terpakai dalam wawancara lebih efisien. Informan yang pertama yang melakukan wawancara di hari itu bernama Mela. Peneliti
mendatangi meja kerja Mela dan melakukan pendekatan untuk melakukan wawancara lebih mendalam. Lama waktu wawancara kurang lebih 30 menit dikarenakan Mela sangat supel dan
suka bercerita termasuk dalam memberikan informasi yang dibutuhkan oleh peneliti. Setelah mewawancarai Mela, peneliti dipanggil oleh salah satu pegawai yang diketahui
ternyata adalah salah satu informan yang akan diwawancarai oleh peneliti juga pada hari itu. Informan bernama Agung diwawancarai kurang lebih 20 menit. Menurut pengamatan peneliti
Agung dalam kondisi yang tidak fit dikarenakan saat wawancara beberapa kali batuk-batuk dan menghentikan wawancara sebentar untuk minum ke pantry.
Universitas Sumatera Utara
Setelah mewawancarai Agung, peneliti melakukan pendekatan dan wawancara kepada informan bernama Henny, peneliti mewawancarai informan sambil santai setelah makan siang.
Informan menjawab pertanyaan sangat to the point, hal ini sangat berbeda dengan informan- informan yang sebelumnya dimana mereka bercerita panjang lebar mengenai hal-hal yang
menjadi pertanyaan peneliti, namun peneliti tetap mendapatkan informasi yang lengkap dari informan bernama Henny. Lama wawancara berlangsung kurang lebih 25 menit.
Setelah semua bawahan berhasil diwawancara, peneliti melakukan wawancara terakhir yaitu dengan atasan mereka yang bernama Bapak Yusmadi Usman. Beliau sangat terbuka dalam
menyampaikan informasi dan sangat mendukung penelitian yang dilakukan oleh peneliti yang menurut beliau akan bermanfaat juga bagi organisasi yang sedang dia pimpin yaitu sebagai area
sales manager. Dari bapak Yusmadi peneliti mengetahui bawa tidak mudah menjadi pemimpin di tim marketing karena banyaknya tanggung jawab yang harus diselesaikan dan harus
memimpin tim agar solid dan juga dapat mencapai target. Oleh karena itu beliau membuat berbagai strategi komunikasi agar tim dapat dikoordinir dan informasi dapat tersampaikan.
Beliau mengharuskan adanya morning briefing yang dilaksanakan seminggu dua kali yaitu pada hari Senin dan Rabu. Morning briefing tersebut dimanfaatkan sebagai momen untuk
penyampaian informasi, membahas kinerja tim dan juga teguran-teguran dari beliau kepada bawahannya yang melakukan kesalahan dalam bekerja.
Adapun berbagai hambatan yang dialami oleh peneliti adalah waktu untuk wawancara para informan berbeda-beda dikarenakan informan memiliki agenda kerja yang variatif yang cukup
padat seperti kunjungan ke berbagai kantor ataupun tempat tinggal calon nasabah yang lokasinya berada di sekitar kota Medan, Binjai, Pakam dan Belawan. Sehingga peneliti harus
menyesuaikan jadwal yang tepat kapan para informan tsb berada di kantor.
4.2 Hasil Temuan Peneliti