339 327 273 046 Hubungan Karakteristik Individu dengan Unsur-unsur Pembentuk

110 khususnya di Kecamatan Giriwoyo, Kabupaten Wonogiri, faktor-faktor SWOT yang dapat diidentifikasi adalah sebagai berikut : Faktor Internal Pengelolaan hutan rakyat dan perdagangan kayu rakyat sangat dipengaruhi oleh faktor internal berupa kekuatan dan kelemahan. Faktor kekuatan dan kelemahan tersebut dievaluasi untuk menentukan faktor yang memberikan pengaruh terbesar pada pengelolaan hutan rakyat dan perdagangan kayu rakyat di lokasi penelitian.

1. Kekuatan Strength, meliputi :

- Masyarakat memiliki karakteristik individu yang cukup baik dalam hal usia yang tergolong produktif, tingkat kesehatan dan tingkat penghasilan yang baik. Karakteristik individu ini merupakan modal manusia yang baik untuk pengelolaan hutan rakyat dan perdagangan kayu rakyat. - Kepercayaan petani yang cukup tinggi pada tokoh masyarakat, agama dan aparat pemerintahan. - Tingkat partisipasi petani dalam jaringan sosial yang cukup baik - Kepatuhan masyarakat terhadap norma-norma yang berlaku dalam masyarakat tinggi - Tingkat proaktif petani yang cukup tinggi - Tingkat kepedulian petani yang cukup tinggi baik terhadap sesama maupun lingkungan sekitarnya - Kebiasaan petani secara turun temurun - Salah satu penghasilan yang mudah diperoleh - Tidak membutuhkan budidaya yang intensif - Transportasi dan aksesbilitas yang cukup baik

2. Kelemahan Weakness, meliputi:

- Tingkat pendidikan petani yang rendah formal maupun non formal - Kelembagaan kelompok tani yang belum berjalan secara optimal - Keterbatasan informasi dan aksesnya - Keterbatasan petani dalam pengelolaan hutan rakyat 111 - Belum adanya rencana yang bersifat strategis - Kurangnya tenaga kerja - Mayoritas petani subsisten - Proses pemanenan dilakukan berdasarkan kebutuhan “tebang butuh” - Pengertian masyarakat mengenai sertifikasi masih rendah Hasil penilaian bobot rata-rata tiap faktor strategi internal didapatkan dari beberapa stakeholder Lampiran 15 ditampilkan pada matrik evaluasi faktor internal atau internal factor evaluation IFE. Secara rinci matriks IFE dalam pengelolaan hutan rakyat dan perdagangan kayu rakyat di lokasi penelitian disajikan pada Tabel 51. Tabel 51 Matriks IFE dalam pengelolaan hutan rakyat dan perdagangan kayu rakyat No Faktor Internal Rata-rata Bobot Rata-rata Rating Nilai Pengaruh A Kekuatan 1. Karakteristik individu yang cukup baik usia produktif, tingkat kesehatan, penghasilan 0,082 4,000 0,329 2. Tingkat kepercayaan masyarakat yang tinggi terhadap tokoh masyarakat, agama, aparat pemerintahan dan instansi kehutanan 0,065 3,571 0,232 3. Tingkat partisipasi masyarakat dalam jaringan sosial yang cukup baik 0,075 3,857 0,290 4. Kepatuhan masyarakat terhadap norma- norma yang berlaku dalam masyarakat tinggi 0,058 3,571 0,209 5. Tingkat prokatif masyarakat yang tinggi 0,073 4,000 0,291 6. Tingkat kepedulian masyarakat yang cukup baik 0,074 3,857 0,284 7. Kebiasaan masyarakat secara turun temurun 0,063 3,429 0,216 8. Salah satu sumber penghasilan yang mudah diperoleh 0,064 4,000 0,254 9. Tidak membutuhkan budidaya intensif 0,038 3,429 0,130 10. Transportasi dan aksesibilitas yang cukup baik 0,020 2,286 0,049 Total 0,856 2,283 112 Tabel 51 Matriks IFE dalam pengelolaan hutan rakyat……………… lanjutan No Faktor Internal Rata-rata Bobot Rata-rata Rating Nilai Pengaruh B Kelemahan 1. Tingkat pendidikan masyarakat yang rendah formal maupun non formal 0,056 3,571 0,202 2. Kelembagaan kelompok tani belum Berfungsi secara optimal di Masyarakat 0,056 3,714 0,210 3. Keterbatasan informasi dan aksesnya 0,024 2,286 0,054 4. Minimnya pemahaman masyarakat tentang pengelolaan hutan rakyat yang baik 0,039 3,143 0,123 5. Belum adanya rencana yang bersifat stategis 0,026 2,571 0,066 6. Kurangnya tenaga kerja 0,014 1,571 0,021 7. Mayoritas petani subsisten 0,058 3,857 0,223 8. Proses pemanenan dilakukan sesuai dengan kebutuhan tebang butuh 0,081 4,000 0,323 9. Pemahaman masyarakat terhadap pengertian sertifikasi masih rendah 0,035 2,143 0,075 Total 0,276 0,886 Kecenderungan terhadap faktor internal 1,000 1,395 Tabel 51 menunjukkan peubah kekuatan yang memiliki nilai pengaruh tertinggi adalah “Karakteristik individu yang cukup baik usia produktif, tingkat kesehatan, penghasilan” 0,329. Hal ini sesuai dengan kondisi di lapangan, dimana sebagian besar pengelolaan hutan rakyat yang dilakukan petani hanya berdasarkan naluri turun-temurun. Peubah yang memiliki nilai pengaruh terkecil dari kekuatan adalah “transportasi dan aksesibilitas yang cukup baik” 0,046. Sedangkan nilai terbesar dari peubah kelemahan adalah “proses pemanenan dilakukan berdasarkan kebutuhan” 0,323. Hal ini terjadi karena petani melakukan pemanenan kayu rakyatnya hanya berdasarkan pada kebutuhan saja, dan belum ada rencana strategis yang dilakukan dalam pengelolaan hutan rakyat dan perdagangan kayu rakyat. Pada penelitian ini didapatkan total skor untuk faktor internal kekuatan sebesar 2,283 sedangkan total skor untuk kelemahan sebesar 0,886. Kecenderungan modal sosial sebagai kekuatan dan kelemahan terhadap faktor