Jenis Data yang Dikumpulkan

44 1 Tahap Pengumpulan data Pada tahapan ini dilakukan pengumpulan data, pengklasifikasian dan pra- analisis data. Data yang dikumpulkan terbagi menjadi dua kategori yaitu data internal dan data eksternal. Tahapan ini juga disebut sebagai tahapan masukan input stage yaitu menyimpulkan informasi dasar yang diperlukan untuk merumuskan strategi dengan menyimpulkan matrik Internal Factor Evaluation IFE dan External Factor Evaluation EFE. Faktor IFE berguna untuk meringkas faktor-faktor internal yang berkaitan dengan kekuatan dan kelemahan yang dihadapi masyarakatpetani dihadapi oleh masyarakatpetani dalam pembangunan hutan rakyat. Sedangkan matrik EFE digunakan untuk meringkas faktor-faktor ekternal yang berkaitan dengan peluang dan ancaman yang berasal dari luar komunitas dalam pembangunan hutan rakyat. Langkah-langkah penyusunan IFE dan EFE meliputi: 1. Menyusun kolom 1 yang berisi peluang dan ancaman 5 s.d 10 kolom 2. Memberikan bobot masing-masing faktor tersebut dalam kolom 2 dengan skala 0,0 tidak penting sampai 1,0 sangat penting 3. Menghitung rating dalam kolom 3 dengan skala 0 poor sampai 4 outstanding 4. Menghitung skor pembobotan pada kolom 4 dengan mengalikan kolom 2 dengan kolom 3 5. Menggunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan mengapa faktor-faktor tersebut dipilih dan bagaimana mendapatkan bobot perhitungannya. 6. Menjumlahkan skor pembobotan total pada kolom 4. Skor ini menunjukan bagaimana reaksi msyarakat terhadap faktor-faktor eksternal. 2 Tahap Analisis Tahapan analisis ini memanfaatkan semua informasi yang terkumpul dalam model-model kuantitatif dalam perumusan strategi. Alat analisis yang dipakai adalah matrik SWOT. Matrik ini menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan 45 internal Rangkuti 2008. Matrik analisis ini menghasilkan empat kemungkinan strategi yaitu. a. Strategi kekuatan-peluang. Strategi ini berusaha memanfaatkan kekuatan yang ada untuk merebut dan memanfaatkan peluang secara optimal. b. Strategi kekuatan-ancaman Strategi ini berusaha untuk memanfaatkan kekuatan yang ada untuk menghadapai ancaman yang datang. c. Strategi kelemahan-peluang Strategi ini digunakan untuk memanfaatkan peluang yang ada untuk meminimalkan kelemahan yang dimiliki. d. Strategi kelemahan-ancaman Strategi ini merupakan strategi defensif yang berusaha untuk meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman. 3 Tahap pengambilan keputusan Tahap ini merupakan berbagai pilihan strategi diatas dilakukan dengan menggunakan metode analisi Quantitave Strategic Planning Method QSPM atau matrik perencanaan stratejik untuk menentukan stategi alternatif pilihan. Analisis QSPM dilakukan dengan memberikan skor daya tarik Attractiveness Score pada setiap faktor dalam pilihan strategi yang terdapat dalam matrik SWOT. Langkah pertama yang dilakukan adalah dengan memberikan bobot pada masing-masing faktor dengan skala 0,0 tidak penting sampai dengan 1,0 sangat penting kemudian mengalikannya dengan skor daya tarik dengan skala 1 kurang baik sampai dengan 4 sangat baik untuk mendapatkan total skor daya tarik total attractiveness score atau TAS. Strategi yang dipilih adalah strategi dengan nilai TAS yang paling tinggi David 2009. 47

IV. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

4.1 Keadaan Umum Wilayah Penelitian

4.1.1 Letak Administrasi

Lokasi penelitian berada di Kecamatan Giriwoyo secara geografis terletak pada garis lintang 7 32 sampai 8 15 dan garis bujur 110 41 sampai 111

4.1.2 Iklim

18 dan berada pada ketinggian 169 meter diatas permukaan laut. Secara administrasi terletak di Kabupaten Wonogiri, Propinsi Jawa Tengah denga luas 10.060 ha. Ibu kota Kecamatan Giriwoyo adalah Giriwoyo, yang berjarak 45 km dari kota Wonogiri atau sekitar 133 km dari kota Semarang ibukota Propinsi Jawa Tengah, dengan batas-batas: sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Baturetno, sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Pacitan Propinsi Jawa Timur, sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Karang Tengah dan sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Pracimantoro serta Kecamatan Eromoko. Iklim di Kecamatan Giriwoyo adalah iklim tropis bermusim hujan dan kemarau. Curah hujan pada tahun 2010 adalah 3.118 mm yang berkisar antara 153 mm sampai 304 mm per bulan. Kondisi udara adalah sedang karena pada siang hari tidak terlalu panas dan pada malam hari tidak terlalu dingin dengan suhu udara berkisar antara 26 C sampai 30

4.1.3 Topografi

C. Kecamatan Giriwoyo terdapat pada lahan yang memiliki topografi yang curam dengan kemiringan lahan berkisar antara 15 sampai 40. Kondisi yang curam ini kurang cocok untuk usaha pertanian seperti sawah, selain itu kegiatan untuk pertanian kurang mendukung karena tanahnya yang berbatu dan kering. Lahan-lahan petani sekarang banyak ditanami dengan tanaman kayu seperti: jati, mahoni, akasia, sonokeling, dan jambu mete. Secara tidak langsung 48 penanaman tanaman berkayu ini sangat membantu dalam melindungi tanah dari bahaya longsor karena kayu memiliki sistem perakaran yang kuat.

4.1.4 Penggunaan Lahan

Penggunaan lahan di Kecamatan Giriwoyo terdiri dari lahan sawah, lahan tegalan, bangunan dan pekarangan, hutan negara, padang rumput dan lain-lain. Kawasan tegalantegal gunung yang ditanami dengan tanaman kayu-kayuan mencapai 4.575,88 ha 45,49, hutan negara sebesar 728 ha 7,24 dan lahan sawah sebesar 1.466,90 ha 14,58 bahkan luasan tersebut sekarang sudah berkurang karena banyak lahan sawah yang ditanami dengan tanaman kayu, selain itu juga tenaga pengolah lahan sawah berkurang dikarenakan banyak masyarakat yang memiliki usia produktif muda keluar mencari kerja ke kota-kota besar atau merantau boro. Adapun rincian penggunaan lahan di Kecamatan Giriwoyo tersaji pada Tabel 9. Tabel 9 Penggunaan lahan di Kecamatan Giriwoyo tahun 2010 No Penggunaan Lahan Luas ha Persentase 1. Tanah Sawah 1.466,90 14,58 2. Tanah Tegalan 4.575,88 45,49 3. Bangunan dan Pekarangan 2.399,70 23,85 4. Hutan Negara 728,00 7,24 5. Padang Rumput 121,80 1,21 6. Lain-lain 767,85 7.63 Jumlah 10.060,13 100 Sumber : BPS Kabupaten Wonogiri 2011

4.2 Kondisi Sosial, Ekonomi Petani

4.2.1 Penduduk

Jumlah penduduk total di Kecamatan Giriwoyo pada tahun 2010 adalah 50.496 jiwa yang terdiri dari laki-laki 25.168 jiwa dan perempuan 25.328 jiwa dan jumlah rumah tangga sebanyak 14.272 KK dengan kepadatan penduduk 502 jiwa per km 2 .