38
yang terlibat langsung dalam program pengelolaan hutan rakyat dan perdagangan kayu rakyat, penelitian ini juga melakukan wawancara lebih mendalam dengan
orang-orang yang mengetahui informan kunci sesuai dengan topik penelitian. Diharapkan dengan adanya informan kunci ini dapat melengkapi informasi yang
diperoleh dari responden dan studi literatur dalam melakukan penilaian modal sosial. Informan kunci tersebut antara lain: Tokoh PetaniMasyarakat, Pihak
BPDAS Solo, Dinas Lingkungan Hidup, Kehutanan dan Pertambangan, Badan Penyuluhan Kabupaten, Aparat Pemerintah Daerah Pemerintah Kecamatan dan
Desa, Asosiasi Pengusaha Kayu ASPEK dan LSM Perhimpunan untuk Studi dan Pengembangan Ekonomi dan Sosial PERSEPSI Informan kunci ini
diperoleh dengan cara pemilihan informan berantai snowboll sampling. Wawancara mendalam ini juga sebagai dasar untuk penentuan analisis SWOT dan
QSPM.
3.5 Variabel Pengamatan dan Definisi Operasional
Faktor-faktor yang merupakan variabel yang diamati pada penelitian ini merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi modal sosial. Variabel yang diamati
dalam penelitian ini terbagi dalam tiga kelompok variabel yaitu kelompok variabel yang merupakan unsur-unsur dari modal sosial, karakteristik individu dan
pola perdagangan kayu rakyat. 1.
Modal sosial Y1 dalam penelitian ini adalah norma dan hubungan sosial yang telah dipahami bersama oleh
masyarakat
yang dapat memperkuat jaringan sosial, terjalinnya kerjasama yang saling menguntungkan,
menumbuhkan kepedulian dan solidaritas yang tinggi dan dapat mendorong tingkat kepercayaan antara sesama masyarakat dalam rangka mencapai tujuan
yang sama, modal sosial ini yang terdiri dari: kepercayan Y
1
.
1
, jaringan Y
1
.
2
, norma Y
1
.
3
, tindakan yang proaktif Y
1
.
4
dan kepedulian Y
1
.
5
. Adapun variabel, indikator dan parameter pengukuran unsur modal sosial
tersaji pada Tabel 6.
39
Tabel 6 Variabel dan definisi operasional dari modal sosial Y1
Variabel Definisi perasional UkuranIndikator
Kategori 1.
Kepercayaan Y
1
.
1
Keyakinan yang dimiliki seseorang dalam
mempersepsikan seseorang atau suatu keadaan
berdasarkan perasaan dan kondisi yang dialami
Tingkat kepercayaan terhadap: 1
Orang dengan latar belakangetnis yang sama 2
Orang dengan latar belakangetnis yang berbeda 3
Aparat pemerintah 4
Aparat kepolisian 5
Tokoh Petaniadat 6
Tokoh agama 7
Pihak luar LSMSwasta 8
Pinjam meminjam Menggunakan
empat tingkatan modal sosial
Uphoff 2000: 1 minimum
2 rendah 3 sedang
4 tinggi
2.
Jaringan Sosial Y
1
.
2
Hubungan yang saling berkaitan antar individu dan
kelompok yang bersifat sukarela dan memakai asas
persamaan Tingkat :
1 Kepadatan dan karakteristik jaringan
2 Keragaman anggota organisasi 3 Partisipasi
4 Kerelaan membangun jaringan 5 Kerjasama kelompok dengan kelompok lain
dalam komunitas 6 Kerjasama kelompok dengan kelompok lain di
luar komunitas 7 Kebersamaan dalam organisasi
Menggunakan empat tingkatan
modal sosial Uphoff 2000:
1 minimum 2 rendah
3 sedang 4 tinggi
3.
Norma Sosial Y
1
.
3
Bentuk kontrol sosial informal tetapi dimengerti
secara umum sebagai suatu formula untuk dapat
menentukan pola tingkah laku yang diharapkan
Tingkat ketaatan terhadap: 1
Aturan tidak tertulis 2
Aturan pemerintah 3
Aturan agama 4
Kejujuran 5
Kesopanan 6
Kerukunan Menggunakan
empat tingkatan modal sosial
Uphoff 2000: 1 minimum
2 rendah 3 sedang
4 tinggi
4.
Tindakan yang proaktif Y
1
.
4
Peran aktif dan kerelaan warga selaku subyek
pembangunan Tingkat:
1 Keinginan berbagi informasi
2 Keinginan berbagi pengetahuan dan
pengalaman 3
Kerelaan melakukan hal-hal yang terpuji dalam kehidupan memungut sampah, membersihkan
lingkungan, menjaga keamanan 4
Partisipasi warga untuk mendukung pembangunan
5 Keinginan untuk saling mengunjungi dalam
rangka mencari informasi 6
Keaktifan dalam menyelesaikan konflik Menggunakan
empat tingkatan modal sosial
Uphoff 2000: 1 minimum
2 rendah 3 sedang
4 tinggi
Variabel Definisi perasional UkuranIndikator
Kategori
5.
Kepedulian terhadap sesama dan lingkungan
Y
1
.
5
Sikap yang menunjukkan perhatian, solidaritas dan
empati Tingkat kepedulian terhadap sesama dan
lingkungan untuk membantu orang lain dan melestarikan lingkungan
Menggunakan empat tingkatan
modal sosial Uphoff 2000:
1 minimum 2 rendah
3 sedang 4 tinggi
40
2. Karakteristik individu X dalam penelitian ini adalah keadaan atau sifat baik
bawaan maupun yang diperoleh dari pengaruh lingkungan yang terdapat pada individu tersebut, yang mendorong individu tersebut untuk berpartisipasi.
Sedangkan variabel, indikator dan paremater pengukuran unsur karakteristik individu tersaji pada Tabel 7.
Tabel 7 Variabel dan definisi operasional dari karakteristik individu X
Variabel Definisi Operasional UkuranIndikator
Kategori 1.
Umur X
1
Jumlah usia responden sejak lahir sampai dengan menjadi responden dinyatakan dalam tahun
• 30 tahun • 30 – 50 tahun
• 50 tahun 1 Rendah
2 Sedang 3 Tinggi
2. Pendidikan Formal X
2
Jenjang pendidikan formal yang telah ditempuh responden
• Tidak sekolah atau tamat SD • Tamat SLTP
• Tamat SLTA, Akademi, Perguruan Tinggi
1 Rendah 2 Sedang
3 Tinggi
3. Pendidikan Non-Formal X
3
Frekuensi keikutsertaan responden dalam pendidikan non-formal seperti pelatihan,
penyuluhan atau kursus • Tidak pernah
• 1 – 3 kali • 3 kali
1 Rendah 2 Sedang
3 Tinggi
4. Tingkat pendapatan X
4
Penghasilan responden yang diperoleh dari berbagai sumber baik dari pekerjaan tetap
maupun sampingan dalam satu bulan yang dihitung berdasarkan nilai tukar mata uang
Rpbulan • Rp500 000
• Rp500 000 – Rp1 000 000 • Rp1 000 000
1 Rendah 2 Sedang
3 Tinggi
5. Tingkat kesehatan X
5
Kondisi kesehatan responden berdasarkan frekuensi terjangkit penyakit sehingga responden
tidak bekerja dalam kurun waktu 1 tahun terakhir sampai menjadi responden
• Sering tidak bekerja karena sakit atau menderita penyakit
menahun atau sakit parah sehingga tidak mampu
beraktifitas
• Kadang-kadang • Tidak pernah
1 Rendah 2 Sedang
3 Tinggi
6. Luas lahan garapan X
6
Luas lahan yang digarap responden baik milik sendiri maupun sewa untuk tujuan produksi
pertanian atau yang lainnya yang dinyatakan dalam hektar
• 0,3 ha • 0,3 – 1 ha
• 1 ha 1 Rendah
2 Sedang 3 Tinggi
7. Lama tinggal X
7
Masa mukim responden yang dihitung dari awal masa mukim di desa tersebut
• 5 tahun • 5 – 10 tahun
• 10 tahun 1 Rendah
2 Sedang 3 Tinggi
8. Status sosial X
8
Kedudukan Petani dilihat dari aspek ekonomi dan aspek social
• Skor 2 • Skor 2 – 3
• Skor 3 1 Rendah
2 Sedang 3 Tinggi
41
3. Perdagangan Kayu Rakyat Y2 dalam penelitian ini adalah melihat proses
penjualan kayu rakyat yang terjadi dari petani sampai dengan konsumennya, Untuk variabel ini merupakan Unsur-unsur perdagangan kayu rakyat yang
terdiri dari tata waktu penjualan Y
2.1
, rantai pemasaran Y
2.2
dan sistem penjualan Y
2.3
Tabel 8 Variabel dan definisi operasional dari perdagangan kayu rakyat Y2 , secara rinci variabel, indikator dan paremater pengukuran
unsur perdagangan kayu rakyat tersaji pada Tabel 8.
Variabel Definisi Operasional UkuranIndikator
Kategori 1.
Tata Waktu Penjualan Y
2
.
1
Kapan Petani menjual pohon yang dihasilkan dari hutan rakyat
• Tebang Butuh • Tebang Butuh dan Tebang
Daur • Tebang Daur
1 Saluran III 2 Saluran II
3 Saluran I
2. Rantai Pemasaran dan Efisiensi
Pemasaran Y
2.2
Lembaga perantara pemasaran yang harus dilalui dalam penyaluran kayu yang dari
petani ke konsumen • Ke Tengkulak
• Ketengkulak dan Langsung Pabrik pembeli
• Langsung ke pabrik pembeli
1 Saluran III 2 Saluran II
3 Saluran I
3. Sistem Penjualan Y
2
.
3
Proses yang dilakukan petani dalam menjual hasil hutan rakyatnya
• Jual Tegakan • Jual Tegakan dan Jual
Kubikan • Jul Kubikan
1 Saluran III 2 Saluran II
3 Saluran I
3.6
Pengolahan dan analisis data yang dilakukan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
Metode Pengolahan dan Analisis Data
3.6.1 Analisis Deskriptif Kualitatif
Analisis deskriptif kualitatif digunakan untuk menjelaskan: 1 karakteristik sosial, ekonomi dan budaya pada level komunitas; 2 kebijakan dan
dukungan pihak-pihak terkait pada kegiatan pengelolaan hutan rakyat dan perdagangan kayu rakyat; 3 karakteristik individu; 4 unsur-unsur modal sosial
dan 5 penilaian tingkatan unsur-unsur modal sosial dalam Petani area hutan rakyat. Untuk mendeskripsikan karakteristik sosial, ekonomi dan budaya Petani