41
3. Perdagangan Kayu Rakyat Y2 dalam penelitian ini adalah melihat proses
penjualan kayu rakyat yang terjadi dari petani sampai dengan konsumennya, Untuk variabel ini merupakan Unsur-unsur perdagangan kayu rakyat yang
terdiri dari tata waktu penjualan Y
2.1
, rantai pemasaran Y
2.2
dan sistem penjualan Y
2.3
Tabel 8 Variabel dan definisi operasional dari perdagangan kayu rakyat Y2 , secara rinci variabel, indikator dan paremater pengukuran
unsur perdagangan kayu rakyat tersaji pada Tabel 8.
Variabel Definisi Operasional UkuranIndikator
Kategori 1.
Tata Waktu Penjualan Y
2
.
1
Kapan Petani menjual pohon yang dihasilkan dari hutan rakyat
• Tebang Butuh • Tebang Butuh dan Tebang
Daur • Tebang Daur
1 Saluran III 2 Saluran II
3 Saluran I
2. Rantai Pemasaran dan Efisiensi
Pemasaran Y
2.2
Lembaga perantara pemasaran yang harus dilalui dalam penyaluran kayu yang dari
petani ke konsumen • Ke Tengkulak
• Ketengkulak dan Langsung Pabrik pembeli
• Langsung ke pabrik pembeli
1 Saluran III 2 Saluran II
3 Saluran I
3. Sistem Penjualan Y
2
.
3
Proses yang dilakukan petani dalam menjual hasil hutan rakyatnya
• Jual Tegakan • Jual Tegakan dan Jual
Kubikan • Jul Kubikan
1 Saluran III 2 Saluran II
3 Saluran I
3.6
Pengolahan dan analisis data yang dilakukan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
Metode Pengolahan dan Analisis Data
3.6.1 Analisis Deskriptif Kualitatif
Analisis deskriptif kualitatif digunakan untuk menjelaskan: 1 karakteristik sosial, ekonomi dan budaya pada level komunitas; 2 kebijakan dan
dukungan pihak-pihak terkait pada kegiatan pengelolaan hutan rakyat dan perdagangan kayu rakyat; 3 karakteristik individu; 4 unsur-unsur modal sosial
dan 5 penilaian tingkatan unsur-unsur modal sosial dalam Petani area hutan rakyat. Untuk mendeskripsikan karakteristik sosial, ekonomi dan budaya Petani
42
pada level komunitas, karakteristik individu dan tingkatan unsur-unsur modal sosial dilakukan dengan persamaan:
Adapun jumlah kelas disesuaikan dengan kategori tingkatan yang diinginkan yaitu 3 kelas untuk karakteristik sosial, ekonomi dan budaya
komunitas rendah, sedang dan tinggi, 3 kelas untuk karakteristik individu rendah, sedang dan tinggi, 3 kelas untuk perdagangan kayu rakyat rendah,
sedang dan tinggi dan 4 kelas untuk tingkatan modal sosial minimum, rendah, sedang dan tinggi.
3.6.2 Analisis Kuantitatif
Analisis kuantitatif dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara variabel dengan menggunakan persamaan koefisien Peringkat Spearman
Walpole 1992; Sugiyono 2007 yaitu:
Dengan R
S
Hubungan yang akan dicari dengan koefisien Peringkat Spearman ini adalah: Koefisien Rank Spearman, apabila Rs bernilai nol, maka
tidak ada korelasi, apabila Rs bernilai +1,00 atau -1,00 maka terdapat korelasi sempurna. Dalam uji korelasi ada dua hal yang harus diperhatikan yaitu 1
besarnya koefisien korelasi dan 2 apakah koefisien korelasi tersebut nyata atau tidak nyata pada taraf signifikasi tertentu.
1. Hubungan antara variabel karakteristik individu umur, pendidikan formalnon
formal, pendapatan, tingkat kesehatan, luas lahan, lama tingal dan status sosial terhadap variabel unsur-unsur modal sosial
masyarakat
kepercayaan, jaringan, norma, tindakan yang proaktif dan kepedulian.
2. Hubungan antara variabel karakteristik individu umur, pendidikan formalnon
formal, pendapatan, tingkat kesehatan, luas lahan, lama tingal dan status
43
sosial terhadap variabel perdagangan kayu rakyat tata penjualan, rantai pemasaran dan efisiensi pemasaran serta sistem penjualan
3. Hubungan antara variabel modal sosial kepercayaan, jaringan, norma,
tindakan yang proaktif dan kepedulian terhadap variabel perdagangan kayu rakyat tata penjualan, rantai pemasaran dan efisiensi pemasaran serta sistem
penjualan
Gambar 5 Hubungan antar peubah
3.6.3 Analisis Strategi dalam Pengelolaan Hutan Rakyat dan Perdagangan