Hasil-hasil Penelitian Terdahulu tentang Reklamasi Pascatambang

Sumber data sekunder untuk telaah literatur dalam penelitian ini berasal dari jurnal, buku, makalah, peraturan dan laporan yang berasal dari Badan Pusat Statistik, Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral, Kementerian Kehutanan, Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Bangka, Bappeda Kabupaten Bangka serta dari perusahaan tambang. Penyebaran kuesioner kepada stakeholder dilakukan untuk mengetahui jenis-jenis tanaman kayu cepat tumbuh fast growing species dan jenis-jenis tanaman kayu cepat tumbuh yang juga masuk dalam Multi Purposes Tree Species MPTS yang direkomendasikan dalam kegiatan reklamasi bekas tambang timah. Ground check ke lokasi reklamasi lahan pascatambang timah dilakukan untuk mendapatkan tipologi lahan pascatambang berdasarkan umur setelah penambangan berakhir. Prosedur pengambilan unit contoh responden untuk pengisian kuesioner adalah unit contoh nonprobabilitas dengan teknik penarikan contoh purposif purposive sampling. Pemilihan teknik sampling ini dikarenakan responden yang diambil harus mempunyai pengetahuan tentang reklamasi lahan pascatambang, terlibat dalam kegiatan reklamasi lahan pascatambang atau berdomisili di sekitar lokasi pascatambang yang menjadi lokasi penelitian. Responden yang diambil berasal dari masyarakat yang tinggal di desa sekitar tambang, Camat, Kepala Desa, pihak perusahaan, Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Bangka, Bappeda Kabupaten Bangka, Dinas Kehutanan Kabupaten Bangka, akademisi, dan Lembaga Swadaya Masyarakat LSM. Asal dan jumlah responden disajikan pada Tabel 1. Tabel 1. Instansi dan Jumlah Responden dalam Penelitian Nomor INSTANSI RESPONDEN JUMLAH RESPONDEN Orang 1 Camat 3 2 Kepala Desa 3 3 Masyarakat 15 4 Perusahaan 1 5 Dinas Pertambangan dan Energi Kab. Bangka 1 6 Bappeda Kabupaten Bangka 1 7 Dinas Kehutanan Kabupaten Bangka 1 8 Akademisi 2 9 LSM 1 Jumlah 28 Selain itu, kuesioner juga diberikan kepada masyarakat sekitar tambang untuk mengetahui pendapatannya sebelum, pada saat dan setelah berakhirnya penambangan dengan pola kemitraan. Ukuran sampel yang diambil memenuhi Rumus Slovin dengan toleransi kesalahan 10. Pendapatan masyarakat dihitung berdasarkan rata-rata perolehan pasir timah perbulan dikalikan dengan harga timah pada saat itu. Data sekunder potensi desa podes digunakan untuk mengetahui hierarki wilayah desa-desa di lokasi tambang. Data podes digunakan untuk mendapatkan Indeks Perkembangan Desa. Podes yang digunakan berasal dari Badan Pusat Statistik untuk tahun 2000, 2003 dan 2008. Penggunaan data Podes tahun 2000 dilakukan karena pada saat itu penambangan hanya dilakukan oleh PT. Timah,Tbk. Penambangan dengan partisipasi masyarakat di lokasi penelitian dilakukan mulai tahun 2003 sehingga data Podes 2003 dianggap mewakili kondisi desa pada saat itu. Sejak tahun 2008 kegiatan penambangan dengan partisipasi masyarakat mulai berakhir sehingga digunakan Podes tahun 2008. Jenis data, sumber data, teknik analisis data dan keluaran yang diharapkan untuk masing-masing tujuan penelitian disajikan pada Tabel 2. Tabel 2. Tujuan, Jenis Data, Sumber Data dan Teknik Analisis Data No. Tujuan Jenis Data Sumber Data Teknik Analisis Data keluaran 1. Mengkaji teknik reklamasi lahan untuk pertumbuhan tanaman. Data bentuk-bentuk teknik reklamasi lahan. 1 PT. Timah 2 Penelitian- penelitian sebelumnya. Analisis Deskriptif. Teknik reklamasi lahan untuk pertumbuhan tanaman. 2. Mengkaji jenis-jenis tanaman yang sesuai untuk lahan reklamasi pascatambang timah dan memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat. a Data jenis tanaman tumbuh cepat fast growing dan tanaman MPTS. b Suhu dan Curah Hujan c Kriteria Lahan Bekas Tambang d Data biaya pengelolaan lahan, bibit, penanaman, pemeliharaan dan pemanenan e Data harga jual hasil kayu dan non kayu. 1 PT. Timah 2 BMKG Pangkalpinang 3 Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Bangka 4 Penelitian- penelitian sebelumnya. 1 Analisis kesesuaian lahan 2 Analisis finansial. Jenis-jenis tanaman yang sesuai untuk lahan reklamasi pascatambang timah dan memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat. 3. Mengetahui prioritas jenis-jenis tanaman berdasarkan persepsi stakeholder. Keluaran nomor 2. 1 Hasil analisis. 2 Pendapat responden stakeholder Analytical Hierarchy Process AHP. Prioritas jenis tanaman yang direkomendasikan stakeholder 4. Menyusun arahan teknik reklamasi dan jenis tanaman di areal pascatambang timah. Keluaran nomor 2 dan 3. Hasil analisis. Analisis Scoring System. Arahan teknik dan jenis tanaman reklamasi di areal pascatambang. 5. Mengetahui tingkat pendapatan masyarakat dan tingkat perkembangan wilayah desa-desa yang memiliki kegiatan penambangan timah di Kab. Bangka. a Pendapatan Masyarakat. b Data Podes 2000, 2003 dan 2008 desa- desa lokasi tambang 1 Data Primer Kuesioner. 2 BPS 1 Analisis Deskriptif. 2 Skalogram berbobot 1 Pendapatan masyarakat rata- rata. 2 Tingkat Hierarki wilayah dan IPD desa-desa sekitar tambang dan perubahannya dari tahun 2000, 2003 dan 2008.

3.3. Bahan dan Alat

Bahan penelitian mencakup peta administrasi Kabupaten Bangka, peta Izin Usaha Pertambangan peta reklamasi dan peta lahan pascatambang PT. Timah Persero Tbk. di Kabupaten Bangka dan berbagai data seperti yang telah diuraikan dengan alat analisis yang digunakan adalah software Microsoft Word 2007, Microsoft excel 2007 dan ArcGIS versi 9.3.

3.4. Bagan Alir Penelitian

Penelitian reklamasi lahan pascatambang timah dan tingkat perkembangan wilayah di Kabupaten Bangka khususnya di Desa Bukit Layang Kecamatan Bakam, Desa Lumut Kecamatan Belinyu dan Desa Riding Panjang Kecamatan Merawang disajikan dalam bagan alir penelitian pada Gambar 3. Gambar 3. Bagan Alir Penelitian Data Podes Jenis Tanaman Tipologi Lahan Pascatambang Timah Teknik Reklamasi Analisis Kesesuaian Lahan dan Analisis Finansial Analisis Skalogram berbobot AHP Jenis ‐jenis tanaman reklamasi yang sesuai untuk lahan pascatambang dan memberikan manfaat ekonomi Hirarki Perkembangan Wilayah dan Indeks Pembangunan Desa Prioritas jenis tanaman yang direkomendasikan stakeholder ARAHAN REKLAMASI LAHAN BEKAS PENAMBANGAN TIMAH DI KABUPATEN BANGKA Data Pendapatan Masyarakat Analisis Deskriptif Pendapatan rata‐ rata masyarakat sekitar tambang Peta Reklamasi Lahan Pascatambang Timah Ground Check

3.5. Teknik Analisis Data Penelitian

Data sekunder dan primer yang telah dikumpulkan dianalisis dengan menggunakan beberapa metode untuk menjawab permasalahan dan tujuan dari penelitian ini, yaitu :

3.5.1. Analisis Kesesuaian Lahan

Analisis kesesuaian lahan digunakan untuk mengkaji tingkat kesesuaian lahan reklamasi pascatambang timah bagi pertumbuhan jenis tanaman cepat tumbuh atau tanaman serbaguna berdasarkan teknik reklamasi dari berbagai penelitian sebelumnya. Sistem klasifikasi kesesuaian lahan yang dipakai adalah sistem klasifikasi kesesuaian lahan menggunakan kriteria penilaian dari Djaenuddin et al. 1994. Lahan reklamasi pascatambang timah yang dikaji terdiri dari: 1 Lahan reklamasi berumur kurang dari 5 tahun setelah penambangan; 2 Lahan reklamasi berumur antara 5-10 tahun setelah penambangan; 3 Lahan reklamasi berumur antara 10-15 tahun setelah penambangan; 4 Lahan reklamasi berumur 15 tahun setelah penambangan. Analisis kesesuaian lahan bertujuan untuk mendapatkan jenis-jenis tanaman yang sesuai untuk lahan reklamasi pascatambang.

3.5.2. Analisis Finansial

Analisis finansial digunakan untuk mengkaji jenis tanaman kayu cepat tumbuh dan tanaman serbaguna yang digunakan dalam reklamasi lahan bekas tambang timah yang memberikan manfaat ekonomi tertinggi bagi masyarakat. Analisis ini terdiri dari analisis Net Present Value NPV, Benefit Cost Ratio BCR dan Internal Rate of Return IRR. ™ Net Present Value NPV Metode ini digunakan untuk melakukan penghitungan terhadap nilai sekarang dari suatu usaha reklamasi dengan jenis tanaman tertentu dikurangi dengan biaya sekarang dari suatu usaha reklamasi pada tahun tertentu. Apabila nilai NPV positif maka jenis tanaman tersebut layak secara ekonomis untuk diusahakan. Rumus yang dipakai adalah menghitung nilai sekarang dari aliran kas yaitu sebagai selisih antara Present Value PV manfaat dan Present Value PV biaya.