dengan masyarakat dilaksanakan melalui perusahaan usaha jasa pertambangan. Dalam hal ini, masyarakat berfungsi sebagai penambang sedangkan perusahaan
usaha jasa pertambangan sebagai pengumpul kolektor bijih timah yang dihasilkan untuk diteruskan kepada P.T. Timah.
Bentuk kemitraan tersebut dituangkan dalam Surat Penunjukan Lokasi SPL yang diberikan oleh PT.Timah kepada perusahaan usaha jasa
pertambangan dengan penanggung jawab lapangan masyarakat yang akan melaksanakan kegiatan penambangan. SPL yang diterbitkan berada di dalam
WIUP PT. Timah dan tidak berada pada tempat-tempat yang dilarang untuk melakukan kegiatan penambangan. Tempat-tempat yang dilarang untuk kegiatan
pertambangan tersebut antara lain sarana peribadatan, pemukiman, kuburan, dan kawasan hutan yang belum diberikan izin pinjam pakai oleh kementerian
kehutanan Pemkab Bangka, 2001. Pola kemitraan di lokasi penelitian banyak dilakukan mulai tahun 2003. Seiring dengan menipisnya cadangan bijih timah
pada lokasi penelitian, pola kemitraan tersebut berakhir tahun 2008.
V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Teknik Reklamasi Pascatambang
Kondisi lingkungan semakin membaik seiring dengan lama umur setelah penambangan berakhir, namun proses suksesi alami pada lahan
pascatambang timah berjalan sangat lambat Badri, 2004; Nurtjahya, 2008. Oleh karena itu, diperlukan suatu usaha perbaikan berupa reklamasi untuk
meningkatkan kualitas lahan agar dapat digunakan sesuai peruntukannya. Teknik reklamasi yang dilakukan pada lahan pascatambang tergantung terhadap
umur setelah penambangan berakhir dan tipologi lahan pascatambang.
5.1.1. Lokasi Areal Reklamasi Pascatambang
Penelitian dilakukan pada 3 tiga lokasi reklamasi pascatambang timah yang berada dalam kawasan Areal Penggunaan Lain APL di Kabupaten
Bangka yang terletak di Pulau Bangka. Lokasi reklamasi tersebut masing-masing secara administratif berada di Desa Lumut Kecamatan Belinyu, Desa Bukit
Layang Kecamatan Bakam dan Desa Riding Panjang Kecamatan Merawang Gambar 8. Areal reklamasi yang menjadi lokasi penelitian berikut koordinat
lokasi titik pengamatan disajikan pada Tabel 10. Lokasi titik pengamatan di Desa Bukit Layang Kecamatan Bakam, Desa Lumut Kecamatan Belinyu dan Desa
Riding Panjang Kecamatan Merawang dapat dilihat pada Gambar 9, 10 dan 11. Tabel 10. Lokasi Pengamatan pada Masing-masing Desa di Kabupaten Bangka
No. KECAMATAN DESA
TITIK X BUJUR
Y LINTANG 1 BELINYU
LUMUT L-T1
105° 50 41,68E 1° 46 27,8S L-T2
105° 51 6,95E 1° 46 26,47S
L-T3 105° 50 47,44E 1° 46 30,47S
L-T4 105° 50 53,38E 1° 46 11,35S
2 BAKAM BUKITLAYANG
B-T1 105° 59 13,56E 1° 50 16,84S
B-T2 105° 59 12,41E 1° 50 30,26S
B-T3 105° 59 35,77E 1° 50 34,51S
B-T4 105° 59 4,92E
1° 50 23,32S 3 MERAWANG RIDINGPANJANG
R-T1 105° 68 31,42E 1° 59 22,13S
R-T2 105° 68 25,98E 1° 59 25,4S
R-T3 105° 67 57,79E 1° 59 36,74S
R-T4 105° 67 58,98E 1° 59 32,89S
Gambar 8. Peta Lokasi Areal Reklamasi Pascatambang di Desa Lumut Bukit Layang dan Riding Panjang