Topografi Geologi dan Tanah

PT. Timah mendapatkan 19 WIUP dari Pemerintah Kabupaten Bangka dengan luas keseluruhan sebesar 88.246 hektar Tabel 9. Tabel 9. Luas WIUP PT. Timah di Kabupaten Bangka No. JENIS IUP LOKASI LUAS ha 1 Operasi Produksi Laut Tanjung Terentang, Kec. Belinyu 714 2 Operasi Produksi Daerah Laut Sungai Belinyu, Kec. Belinyu 446 3 Operasi Produksi Laut Danta, Kec. Belinyu 1.837 4 Operasi Produksi Laut Deniang, Kec. Riau Silip 6.838 5 Operasi Produksi Desa Jurung, Kec. Merawang 321 6 Operasi Produksi Daerah Merawang, Kec. Merawang 558 7 Operasi Produksi Kel. Parit Padang, Kec. Sungailiat 207 8 Operasi Produksi Daerah Sungai Deniang, Kec. Riau Silip 5.927 9 Operasi Produksi Daerah S.MapurMendulang, Kec. Riau Silip 15.153 10 Operasi Produksi Daerah Sungai Simping, Kec. Belinyu 530 11 Operasi Produksi Daerah Air Parak, Kec. Belinyu 407 12 Operasi Produksi Daerah Sungai Sembuang, Kec. Belinyu 3.863 13 Operasi Produksi Daerah Bubus, Kec. Belinyu 853 14 Operasi Produksi Daerah A.PugulKayu Arang, Kec. Belinyu 738 15 Operasi Produksi Laut Air Kantung, Kec. Sungailiat 9.907 16 Operasi Produksi Desa Rebo Batu Ampar, Kec. Sungailiat 3.177 17 Operasi Produksi Daerah Sungai Lumut, Kec. Belinyu 26.692 18 Operasi Produksi Desa Gunung Muda, Kec. Belinyu 8.787 19 Operasi Produksi Kel. Parit Padang, Kec. Sungailiat 1.293 Jumlah 88.246 Sumber : Dinas Pertambangan dan Energi Kab. Bangka 2011

4.8. Penambangan Timah dengan Pola Kemitraan

Pola kemitraan penambangan timah antara PT. Timah dengan masyarakat mulai banyak dilaksanakan sejak tahun 2003. Pola kemitraan ini merupakan langkah antisipasi terhadap maraknya penambangan liar di dalam wilayah izin usaha pertambangan WIUP PT. Timah. Hubungan kemitraan antara PT. Timah dengan masyarakat dilaksanakan melalui perusahaan usaha jasa pertambangan. Dalam hal ini, masyarakat berfungsi sebagai penambang sedangkan perusahaan usaha jasa pertambangan sebagai pengumpul kolektor bijih timah yang dihasilkan untuk diteruskan kepada P.T. Timah. Bentuk kemitraan tersebut dituangkan dalam Surat Penunjukan Lokasi SPL yang diberikan oleh PT.Timah kepada perusahaan usaha jasa pertambangan dengan penanggung jawab lapangan masyarakat yang akan melaksanakan kegiatan penambangan. SPL yang diterbitkan berada di dalam WIUP PT. Timah dan tidak berada pada tempat-tempat yang dilarang untuk melakukan kegiatan penambangan. Tempat-tempat yang dilarang untuk kegiatan pertambangan tersebut antara lain sarana peribadatan, pemukiman, kuburan, dan kawasan hutan yang belum diberikan izin pinjam pakai oleh kementerian kehutanan Pemkab Bangka, 2001. Pola kemitraan di lokasi penelitian banyak dilakukan mulai tahun 2003. Seiring dengan menipisnya cadangan bijih timah pada lokasi penelitian, pola kemitraan tersebut berakhir tahun 2008.