Curah Hujan, Bulan Kering dan Temperatur Rata-rata Sifat Fisik dan Kimia Lahan Pascatambang

Tabel 27. Biaya Pemeliharaan Tanaman Karet per Hektar per Tahun No. Uraian Volume Satuan Harga Satuan Rupiah Jumlah Rupiah 1 Upah pemeliharaan pemupukan, pengendalian HPT, dll. 462 x 4 = 924 kali 500 462.000 2 Pengadaan pestisida 2 kali 100.000 200.000 Jumlah 662.000 Tabel 28. Biaya Pengadaan Pupuk Dasar Tanaman Karet No. Umur Tanaman tahun Volume Harga rupiah Jumlah Urea gphth SP 36 gphth KCl gphth Urea Rp 1.600kg SP 36 Rp 2.000kg KCl Rp 3.500kg 1 1 250 150 100 184.800 138.600 161.700 485.100 2 2 250 250 200 184.800 231.000 323.400 739.200 3 3 250 250 200 184.800 231.000 323.400 739.200 4 4 300 250 250 221.760 231.000 404.250 857.010 5 5 300 250 250 221.760 231.000 404.250 857.010 6 6 sd 15 350 260 300 258.720 240.240 485.100 984.060 7 16 sd 25 300 190 250 221.760 175.560 404.250 801.570 8 25 200 0 150 147.840 242.550 390.390 Biaya Pemanenan Tanaman Karet terdiri atas: • Upah penyadapan getah karet sebesar 50 dari produksi lump; • Upah penebangan kayu per hektar sebesar Rp. 3.860.000. Penerimaan terdiri dari hasil penjualan lump per tahun dan penjualan kayu. Penerimaan lump per tahun dapat dilihat pada Tabel 29 harga lump = Rp. 8.500kg merupakan harga pasaran rata-rata di Kabupaten Bangka. Tabel 29. Penerimaan Lump Per Tahun Umur Sadap Umur Karet Lump kgha Penerimaan Rp. 1 6 500 4.250.000 2 7 1150 9.775.000 3 8 1400 11.900.000 4 9 1600 13.600.000 5 10 1750 14.875.000 6 11 1850 15.725.000 7 12 2200 18.700.000 8 13 2300 19.550.000 9 14 2350 19.975.000 10 15 2300 19.550.000 11 16 2150 18.275.000 12 17 2100 17.850.000 13 18 2000 17.000.000 14 19 1900 16.150.000 15 20 1800 15.300.000 16 21 1650 14.025.000 17 22 1550 13.175.000 18 23 1450 12.325.000 19 24 1400 11.900.000 20 25 1350 11.475.000 21 26 1200 10.200.000 22 27 1150 9.775.000 23 28 1000 8.500.000 24 29 850 7.225.000 25 30 800 6.800.000 Jumlah 39750 337.875.000 Sumber: Anwar dalam Yunianto 2008 Pada saat produktivitas lump karet sudah menurun umur pohon karet 30 tahun, dapat dilakukan pemanenan kayu karet. Jumlah pohon karet per ha sebanyak 200 sd 250 akan menghasilkan 175 m3 kayu karet Budiman dalam Boerhendhy, 2003. - Harga kayu per m 3 = Rp. 160.000 Dephut, 2008 - Volume kayu per ha = 359 m 3 - Penerimaan kayu = Rp. 57.493.333 Berdasarkan hasil analisis finansial, dengan memasukkan nilai discount rate sebesar 6,6 rata-rata BI rate 2011 menunjukkan bahwa jenis tanaman karet layak secara ekonomi untuk dibudidayakan di lahan pascatambang timah yang ditunjukkan dengan nilai NPV yang positif dan nilai BC ratio 1. Nilai NPV karet sebesar 19,83 menunjukkan bahwa pada discount rate 6,6 nilai keuntungan bersih selama jangka waktu pengusahaan karet adalah Rp 19.830.000ha. IRR karet sebesar 10 menunjukkan bahwa usaha reklamasi dengan tanaman karet masih menguntungkan sampai dengan suku bunga kredit sebesar 10. Nilai BC ratio karet sebesar 1,18 berarti nilai investasi 1 rupiah pada pengusahaan tanaman karet akan memberikan pendapatan sebesar 1,18