Tujuan Penelitian PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

yang sudah disemprot dengan air bertekanan tinggi dan berubah menjadi lumpur selanjutnya diisap dengan pompa tanah gravel pump dan dialirkan ke instalasi pencucian PT Timah Persero Tbk, 2009. Benefisiasi adalah persiapan bijih mineral untuk tahap pengolahan selanjutnya seperti peleburan, pencucian, dan penyulingan. Bertujuan untuk menghilangkan partikel lain yang ikut terambil pada saat ekstraksi sehingga konsentrasi mineral yang diinginkan meningkat. Dalam tahap benefisiasi ini juga dilakukan penyederhanaan partikel menjadi lebih kecil untuk partikel dan pengurangan kadar air. Tahap benefisiasi dilaksanakan di instalasi pengolahan yang biasanya terletak di dekat lokasi tambang Ripley et al., 1996. Benefisiasi dalam penambangan timah dilaksanakan dengan cara pencucian di tambang menggunakan prinsip gravitasi dengan air sebagai media. Peralatan yang digunakan adalah jig dan saluran cuci wasgotpalong yang dibuat dari kayu papan. Hasil akhir proses pencucian berupa konsentrat bijih timah dengan kadar 30-40 Sn. Timah hasil pencucian di lapangan selanjutnya di bawa ke Pusat Pencucian Bijih Timah PT Timah Persero Tbk, 2009. Proses metalurgi merupakan tahap pengolahan dan pemurnian dari bijih mineral yang diperoleh dari tahap ekstraksi dan tahap benefisiasi. Proses metalurgi dibagi menjadi tiga kelompok: pyrometallurgy yang menggunakan suhu tinggi untuk membantu reaksi ekstraktif; hydrometallurgy yang menggunakan pelarut cair untuk memisahkan logam dari bijih mineral dan electrometallurgy yang menggunakan energi listrik untuk efek pemisahan logam dalam larutan air Ripley et al., 1996. Proses metalurgi pada pengolahan bijih timah adalah pyrometallurgy dan electrometallurgy. Proses pyrometallurgy dilakukan dengan meleburkan konsentrat timah, anthrasit dan batu kapur dalam tanur pada temperatur operasi 1.300-1.350 o C. Logam timah cair ditampung untuk diproses lagi di pemurnian. Proses electrometallurgy dilakukan untuk memperoleh hasil produksi logam timah kualitas tinggi yakni dengan kandungan Sn 99,99 yang dikenal dengan Banka Fournine PT Timah Persero Tbk, 2009. Kegiatan pertambangan seperti yang telah diuraikan di atas memberikan dampak negatif terhadap lingkungan, mempengaruhi sifat fisik dan kimia tanah, menurunkan kesuburan tanah, meningkatkan erosi merubah iklim mikro, mencemari air tanah maupun air permukaan dengan logam berat dan tanah menjadi terdegradasi dalam jangka panjang. PT Timah Persero Tbk, 2009; Ripley et al., 1996. Pada penambangan timah dengan sistem penambangan