5.6. Pendapatan Masyarakat Desa-desa Kelurahan di Sekitar Lokasi Tambang
Adanya kegiatan penambangan periode 2003-2008 memberikan dampak adanya peningkatan pendapatan masyarakat sekitar tambang.
Pendapatan rata-rata masyarakat desakelurahan sekitar tambang per bulan sebelum 2003, 2003-2008 dan 2009-2011 disajikan pada Tabel 38.
Tabel 38. Pendapatan Rata-rata Masyarakat DesaKelurahan Sekitar Tambang per Bulan Sebelum 2003, 2003-2008 dan 2009-2011
No. RING KECA-
MATAN DESA
KELURAHAN PENDAPATAN RATA-RATA PER BULAN
sebelum 2003 2003-2008
2009-2011
I Ring 1
Jarak Radius 5
Kilometer 1 Belinyu
Lumut 518.750 1.729.167
1.337.500 2 Belinyu
Riding Panjang
496.875 1.531.250 1.307.813
3 Belinyu Berbura
504.545 1.520.455 1.259.091
4 Bakam Bukit
Layang 515.625
1.517.188 1.317.188 5 Pemali
Pemali 535.714
1.450.000 1.250.000 6 Pemali
Penyamun 487.500
1.463.889 1.287.500 7 Riau
Silip Cit 500.000 1.457.778
1.247.778 8 Merawang Riding
Panjang 484.286
1.770.000 1.281.429 9 Merawang Merawang
502.174 1.465.217 1.236.957
10 Merawang Baturusa 532.979
1.445.159 1.143.617
11 Merawang Air Anyir
536.842 1.460.526
1.284.211 Jumlah Pendapatan Rata-rata Ring 1
5.615.290 16.810.628 13.953.081
Rata-rata Ring
1 510.481
1.528.239 1.268.462 Min
484.286 1.445.159
1.143.617 Max
536.842 1.770.000
1.337.500 Standar
Deviasi 18.831
113.885 51.868
II Ring 2
Jarak Radius 10
Kilometer 1 Belinyu
Kel. Kutopanji 986.331
1.644.604 1.533.453
2 Belinyu Gunungmuda
513.333 1.507.778 1.290.000
3 Riau Silip Pangkalniur
507.692 1.523.077 1.312.821
4 Pemali Karya
Makmur 506.557 1.175.410
1.064.754 5 Pemali
Air Ruai
521.739 1.153.261 1.057.609
6 Pemali Air
Duren 487.500
1.166.667 1.118.056 7 Sungailiat Kel.
Kenanga 537.500 1.250.000
1.118.750 8 Merawang Jurung
532.500 1.247.500 1.160.000
9 Merawang Pagarawan 533.721
1.239.535 1.104.651 Jumlah Pendapatan Rata-rata Ring 2
5.126.874 11.907.831 10.760.093
Rata-rata Ring
2 569.653
1.323.092 1.195.566 Min
487.500 1.153.261
1.057.609 Max
986.331 1.644.604
1.533.453 Standar
Deviasi 157.068
183.927 155.891
Jumlah Keseluruhan
10.742.164 28.718.459 24.713.175
Rata-rata Keseluruhan
537.108 1.435.923 1.235.659
Standar Deviasi
107.174 178.981
114.161
Pendapatan masyarakat semua desakelurahan sekitar tambang mengalami peningkatan pada periode 2003-2008, kemudian mengalami
penurunan pada periode 2009-2011. Pendapatan rata-rata masyarakat desakelurahan sekitar tambang per bulan sebelum 2003, 2003-2008 dan 2009-
2011 disajikan pada Gambar 28. Pendapatan rata-rata masyarakat desakelurahan berdasarkan ring1 dan 2 sebelum 2003, 2003-2008 dan 2009-
2011 disajikan pada Gambar 29.
Gambar 28. Pendapatan Rata-rata Masyarakat DesaKelurahan Sekitar Tambang per Bulan Sebelum 2003, 2003-2008 dan 2009-2011
Gambar 29. Pendapatan Rata-rata Masyarakat Desakelurahan Berdasarkan Ring1 dan 2 Sebelum 2003, 2003-2008 dan 2009-2011
Berdasarkan Gambar 29, pendapatan masyarakat desakelurahan ring 1 pada periode 2003-2008 mengalami peningkatan dibandingkan periode
sebelumnya sebesar 199 dari Rp 510.481 menjadi Rp 1.528.239. Peningkatan sebesar 132 terjadi pada pendapatan masyarakat desakelurahan ring 2 dari
Rp 569.653 menjadi Rp 1.323.092. Peningkatan pendapatan terjadi karena pada periode 2003-2008
terdapat kegiatan penambangan timah yang dilakukan masyarakat bermitra dengan PT. Timah. Desa-desa ring 1 mengalami peningkatan pendapatan yang
lebih besar dibandingkan desa-desa ring 2 karena jarak tempuh masyarakat desa-desa ring 1 ke lokasi tambang lebih dekat dibandingkan dengan jarak
tempuh masyarakat desa-desa ring 2. Pendapatan masyarakat desakelurahan ring 1 pada periode 2009-2011
mengalami penurunan dibandingkan periode sebelumnya sebesar 17 dari Rp 1.528.239 menjadi Rp 1.268.462. Penurunan sebesar 10 terjadi pada
pendapatan masyarakat desakelurahan ring 2 dari Rp 1.323.092 menjadi Rp 1.195.566. Penurunan pendapatan masyarakat sekitar tambang disebabkan
berakhirnya kegiatan penambangan Tahun 2008. Penambangan berakhir seiring dengan semakin menipisnya cadangan timah pada lokasi, sehingga sebagian
masyarakat tidak lagi bekerja sebagai penambang. Penurunan pendapatan tersebut akan terus berlanjut apabila tidak ada alternatif kegiatan ekonomi
sebagai pengganti kegiatan penambangan. Diharapkan adanya reklamasi pascatambang dengan menggunakan tanaman yang bermanfaat secara
ekonomi dapat menjadi alternatif sumber pendapatan bagi masyarakat terutama masyarakat sekitar tambang.
5.7. Tingkat Perkembangan Wilayah Desa-desa Sekitar Tambang
Salah satu metode untuk mengukur tingkat perkembangan wilayah adalah Teknik Skalogram. Dalam pemetaan tingkat perkembangan wilayah
dengan menggunakan teknik analisis skalogram, variabel infrastruktur menjadi variabel utama. Dalam perkembangannya, muncul modifikasi-modifikasi
sehingga variabel non-infrastruktur seperti jarak suatu wilayah terhadap suatu fasilitas juga dapat digunakan. Hierarki wilayah selain ditentukan oleh jumlah unit
dan jenis fasilitas yang dimiliki juga ditentukan oleh jarak suatu wilayah terhadap suatu fasilitas. Tingkat perkembangan desa dapat dilihat dari nilai Indeks
Perkembangan Desa IPD untuk unit wilayah desa atau kelurahan tersebut.
Data yang digunakan untuk analisis perkembangan wilayah desa di Kabupaten Bangka adalah data potensi desa Kabupaten Bangka Tahun 2000,
Tahun 2003, dan Tahun 2008 dengan jumlah unit wilayah yang dianalisis adalah 20 desakelurahan. Dari data podes tersebut dipilih jenis fasilitas yang meliputi
fasilitas pendidikan, kesehatan, dan ekonomi serta data jarak mencapai fasilitas- fasilitas tersebut.
Dari analisis yang dilakukan terhadap data fasilitas dan jarak tahun 2000 diperoleh hasil rataan Indeks Perkembangan Desa IPD Kabupaten
Bangka adalah 29,15 dengan nilai minimum 12,90 Desa Merawang dan nilai maksimum 59,89 Kelurahan Kuto Panji. Nilai rataan IPD tahun 2003
mengalami peningkatan menjadi 34,93 dengan nilai minimum 10,99 Desa Riding Panjang Belinyu dan nilai maksimum 60,78 Desa Baturusa. Nilai rataan IPD
tahun 2008 mengalami peningkatan menjadi 41,12 dengan nilai minimum 15,72 Desa Lumut dan nilai maksimum 70,08 Kelurahan Kuto Panji. Hasil dari
analisis terhadap beberapa variabel perhitungan IPD Kabupaten Bangka Tahun 2000, 2003 dan 2008 disajikan pada Tabel 39. IPD dan Hierarki dari masing-
masing desa tahun 2000 selengkapnya disajikan pada Tabel 40. Tabel 39. Hasil Analisis Beberapa Variabel Perhitungan IPD Kabupaten Bangka
Tahun 2000, 2003 dan 2008
Variabel Tahun
2000 2003 2008
Minimal IPD 12,90
10,99 15,72
Maksimal IPD 59,89
60,78 70,08
Nilai Tengah IPD 29,15
34,93 41,12
Standar Deviasi 13,47
13,59 13,92
Hierarki I 42,61
48,52 55,05
Hierarki II 29,15– 42,61
34,93– 48,52 41,12– 55,05
Hierarki III 29,15
34,93 41,12
Tabel 40. Data Hasil Pengolahan Proses Analisis Skalogram Tahun 2000
No. KECAMATAN DESA
KELURAHAN Indeks Perkembangan
Desa IPD Hierarki
1 MERAWANG BATURUSA
39,46 HIERARKI
2 2
MERAWANG AIR ANYIR
21,78 HIERARKI 3
3 MERAWANG RIDING
PANJANG 15,95 HIERARKI
3 4 MERAWANG
JURUNG 13,67
HIERARKI 3
5 MERAWANG MERAWANG
12,90 HIERARKI
3 6 MERAWANG
PAGARAWAN 31,57
HIERARKI 2
7 SUNGAI LIAT
KEL. KENANGA 46,33
HIERARKI 1 8
PEMALI AIR DUREN
38,36 HIERARKI 2
9 PEMALI
AIR RUAI 48,47
HIERARKI 1 10 PEMALI
PENYAMUN 23,03
HIERARKI 3
11 PEMALI PEMALI
35,73 HIERARKI
2 12 PEMALI
KARYA MAKMUR 42,72
HIERARKI 1 13 BAKAM
BUKITLAYANG 17,65
HIERARKI 3
14 BELINYU KEL. KUTO PANJI
59,89 HIERARKI 1
15 BELINYU LUMUT
15,90 HIERARKI
3 16 BELINYU
RIDING PANJANG 33,87
HIERARKI 2
17 RIAU SILIP
PANGKAL NIUR 22,68
HIERARKI 3
18 RIAU SILIP
CIT 14,38 HIERARKI
3 19 RIAU SILIP
GUNUNG MUDA 23,99 HIERARKI
3 20 RIAU
SILIP BERBURA 24,61
HIERARKI 3
Minimum 12,90
Maksimum 59,89
Rataan 29,15
Standar deviasi
13,47
Hasil analisis data podes tahun 2000 menunjukkan bahwa wilayah Hierarki I adalah wilayah yang memiliki nilai IPD 42,61. Terdapat 4 empat
desa di Kabupaten Bangka yang termasuk ke dalam wilayah Hierarki I yaitu Kelurahan Kenanga, Desa Air Ruai, Desa Karya Makmur dan Kelurahan Kuto
Panji. Wilayah-wilayah yang termasuk ke dalam wilayah Hierarki I memiliki kelengkapan jenis fasilitas dan jarak terhadap fasilitas-fasilitas pelayanan yang
relatif tinggi. Wilayah-wilayah yang memiliki kisaran IPD 29,15– 42,61 termasuk ke
dalam wilayah Hierarki II dimana wilayah-wilayah yang termasuk ke dalam wilayah Hierarki II memiliki kelengkapan jenis fasilitas dan jarak terhadap
fasilitas-fasilitas pelayanan yang cukup baik. Terdapat 5 lima desa di Kabupaten Bangka yang termasuk ke dalam wilayah Hierarki II yaitu Desa
Baturusa, Pagarawan, Air Duren, Pemali dan Desa Riding Panjang. Wilayah-wilayah yang memiliki IPD 29,15 termasuk ke dalam wilayah
Hierarki III dimana wilayah-wilayah tersebut tidak memiliki jenis fasilitas yang lengkap dan jarak terhadap fasilitas yang relatif rendah. Terdapat 11 desa di
Kabupaten Bangka yang termasuk ke dalam wilayah Hierarki III. Kelurahan mempunyai hierarki yang lebih tinggi menunjukkan bahwa
tingkat perkembangan kelurahan yang lebih tinggi karena menjadi pusat
pelayanan bagi desa-desa yang ada di sekitarnya. Peta sebaran Hierarki wilayah tahun 2000 disajikan pada Gambar 30.
Gambar 30. Peta Hierarki Wilayah Kabupaten Bangka Tahun 2000 Data hasil pengolahan proses analisis skalogram tahun 2003
selengkapnya disajikan pada Tabel 41. Hasil analisis podes Tahun 2003, wilayah