Mengetahui adanya kontribusi perusahaan tambang untuk

bermotor, industri, dan pembakaran sampah, begitupun yang dirasakan oleh masyarakat Desa Cipinang denganadanya perusahaan tambag di wilayahnya. “yah berisik, yah ngebul. Ngeganggulah. Lalu lintas juga gitu” 15 “eh debu, getaran seperti itu, bentuknya dan jenisnya debu dan getaran, polusi juga ada tapi tetep itu juga uangnya ada, bantuan-bantuan dari perusahaan.” 16 “air,ya semacam itu,yang terutama emang air yaitu saya katakan jangan pun buat pertanian buat kebun kopi pun sekarang kan orang di sini ngambil air dari kali.kalinya kan dari gunung,ya kalau dari gunungnya abis,ya pasti kering,itu sih dampaknya yang kemaren kita rasakan yang paling utama.” 17 “iya. Pencemaran air, udara, polusi, jalannya ancur, debu,trus kali juga tadinya kan bagus tapi sekarang kan airnya keruh, udah gitu banyak batu kalo banjir abacam pengaruh dari PT.” 18 Dalam sesi wawancara dengan para narasumber, ketika peneliti menanyakan dampak perusahaan terhadap masyarakat, para narasumber ini langsung menyatakan dampaknya terhadap lingkungan. Dampak lingkungan yang dirasakan oleh masyarakat diantaranya yaitu mengeringnya air sungai dan sumur warga terlebih saat kemarau, banyaknya polusi udara dikarenakan aktivitas pengangkutan pasir yang sudah dirubah menjadi batu dan pasir, polusi suara akibat mobil, peledakan batuan andesit serta mesin-mesin produksi. Dampak yang dirasakan masyarakat ini merupakan dampak langsung. Selain itu kerusakan jalanan yang cukup berat dialami oleh desa ini, jalanan utama desa ini sangat rusak. Sudah tidak terlihat aspal lagi semua sudah tanah. Jalanan desa ini akan menjadi genangan lumpur apabila diguyur hujan, hal ini pun dampak yang dirasakan oleh warga dan ini sangat mengganggu aktivitas warga. Masyarakat mengetahui jelas dampak ini karna mereka merasakan langsung. 15 Wawancara Pribadi dengan bu Maryati selaku ibu rumah tangga 16 Wawancara pribadi dengan Pak Lukman selaku staf desa 17 Wawancara Pribadi dengan pak Awang selaku ketua RT 08 18 Wawancara Pribadi dengan ibu pipin selaku aktivis ibu-ibu PKK Dampak lingkungan ini pun sangat dirasakan oleh peneliti saat melakukan observasi dan melakukan wawancara. Hal ini pun semakin dikuatkan dengan adanya berita di media online bogor news yang berjudul Galian C di Rumpin seakin tak terkendali, yang mengabarkan beita adanya longsor di Desa Cipinang.

2. Sikap masyarakat dalam ranah afektif terhadap perusahaan tambang

batu andesit Dalam aspek afektif ini seseorang menunjukkan bagaimana perasaan seseorang terhadap suatu objek dalam bentuk sikap. Sikap yang ditunjukan menunjukan suka atau tidak sukanya seseorang terhadap objek. Penunjukan aspek afektif ini akan dikeluarkan setelah merasakan aspek kognitif.

a. Perasaan yang dirasakan masyarakat dengan adanya lingkungan

yang ditimbulkan oleh perusahaan tambang andesit Perasaan adalah suatu hal dirasakan dengan hati. Perasaan dapat timbul setelah mengetahui tentang objek yang dituju. Begitupun dengan masyarakat, masyarakat memiliki perasaan terhadap perusahaan tambang andesit akibat dampak yang ditimbulkan. “kesel ada, kesel sih yang ada. Dari musim kemarau mau mandi itu susah, untuk minum juga susah, jadi itu air susah ngambilnya unuk kebutuhan sehari-hari itu harus ngantri, bahkan ngantri semaleman sampe pagi sampe bela-belain.” 19 “ya kalo itu sih marah sih pasti, rumah kan juga kotor kalau abu pengaruh di bawa angin, akhirnya kan kaya gitu juga kotor, udara juga kotor karena kan dari batu batuan itu baunya ga sehat aja.” 20 “Yang jelas mah ya kurang nyaman lah gitu.” 21 “ Resah. kesehatan pengaruh untuk usia dini sampai usia lanjut, yah yang harusnya membutuhkan kesehatan jadi terganggu. Cuman dengan adanya debu dan polusi seperti itu akhirnya terganggu. Tapi kalau misalkan penyakit ISPA yang tingkatannya tinggi itu tidak ada. Paling tingkatannya standarlah.” 19 Wawancara Pribadi dengan Paisal selaku pemuda desa Cipinang 20 Wawancara Pribadi dengan ibu Pipin selaku aktivis Ibu-ibu PKK 21 Wawancara Pribadi dengan pak Kusnadi selaku Ketua RW Dari pernyataan narasumber dapat disimpulkan bahwa masyarakat memiliki perasaan kesal, marah, kurang nyaman serta resah dengan adanya dampak yang ditimbulkan oleh perusahaan tambang andesit tersebut. Kekesalan dan kemarahan masyarakat ini tidak diperlihatkan, masyarakat hanya memendamnya dalam hati masing-masing. Dan menurut data dari desa bahwa masyarakat pun pernah memblokade jalan meminta untuk diperbaiki sekitar tahun 2011.

b. Kehidupan masyarakat Desa Cipinang dengan adanya dampak

yang ditimbulkan Perusahaan Tambang Andesit. Masyarakat saling berinteraksi dalam melaksanakan kehidupan sehari- harinya. Karena pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri. Manusia perlu adanya bantuan dari manusia lainnya. Interaksi tidak hanya terjadi anatara manusia dengan manusia saja, tapi terjadi kepada semua makhluk hidup serta alam lingkungannya atau yang disebut lingkungan hidup. Dalam lingkungan hidup ada interaksi antara manusia dengan lingkungan. Manusia pun hidup dalam ruang lingkup lingkungan. Begitupun dengan masyarakat Desa Cipinang tinggal dalam lingkungan. Namun lingkungan yang ditempati oleh masyarakat Desa Cipinang terjadi sedikit kerusakan akibat adanya aktivitas Perusahaan Tambang Andesit. Kerusakan tersebut terjadi pada objek yang diperlukan terhadap kehidupan sehari-hari manusia, diantaranya yaitu, air, udara dan sarana masyarakat. Menurut masyarakat Desa Cipinang hal tersebut cukup mengganggu kehidupan sehari- hari mereka. “kesusahan juga. Sekarang udah 5 hari ngga ujan, sumur kering juga. Seminggu ngga ada ujan kali kering, sawah-sawah kering gitu. ngga nyaman aja gitu, ngga enak gitu lah, badan cepet kotor gitu. Motor kendaraan rusak gitu kan.” 22 “ya kalau kesel sih kesel,ya kesel gak bisa berbuat apa-apa. Makanya sekitar setahun yang lalu kita sangkin kesalnya yaitu kita mengadakan 22 Wawancara Pribadi dengan bu Maryati selaku ibu rumah tangga