Tanggungjawab perusahaan tambang dan pemerintah

dapat mengajak masyarakat untuk melakukan hal tersebut jadi masyarakat pun lebih baik diam. Adapun masyarakat hanya bisa menggerakkan masyarakat lain untuk menuntut perusahaan memberikan tanggungjawab berupa uang kerugian. Tidak adanya peranan dari perusahaan, pemerintah dan masyarakat pun dibenarkan oleh beberapa masyarakat yang diwawancarai dan peneliti pun tidak dapat menemukan data yang membenarkan adanya perana pemerintah, perusahaan dan masyarakat untuk mengurangi dampak lingkungan.

C. PEMBAHASAN

Adanya perusahaan tambang andesit tentulah memberikan dampak bagi masyarakat, begitupun yang dirasakan oleh masyarakat Desa Cipinang. Dalam sesi wawancara setiap responden yang diwawancarai, ketika ditanya mengenai dampak perusahaan tambang andesit, semua responden secara langsung menyebutkan dampaknya terhadap lingkungan. Adapun dampak- dampak yang dirasakan masyarakat antara lain yaitu menurunnya air bagi kehidupan masyarakat sehari-hari dan untuk kepentingan pertanian, sungai- sungai didaerah desa pun mengecil dan jika musim kemarau tiba air sangat kering, adanya polusi udara yang mengganggu kesehatan masyarakat, adanya polusi suara atau kebisingan akibat aktivitas penambangan dan rusaknya jalanan akibat aktivitas distribusi batu dan pasir oleh mobil-mobil besar milik perusahaan tambang andesit. Adanya kerusakan lingkungan ini pun dirasakan langsung oleh peneliti saat melakukan observasi. Selain itu tentang adanya kerusakan lingkungan ini sudah pula diberitakan di media sosial online salah satunya yaitu Bogor news. Dampak lingkungan yang di rasakan oleh masyarakat Desa Cipinang ini, sama dengan yang dirasakan oleh masyarakat Desa Mekar Manik Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung hasil penelitian yang dilakukan oleh Rini Mardianti relevan dengan penelitian ini bahwa dampak lingkungan yang diakibatkan oleh penambangan batu andesit yaitu menurunnya kualitas air, udara dan rusaknya fasilitas jalan umum. Sikap masyarakat Desa Cipinang terhadap perusahaan tambang andesit dapat dilihat dari tiga aspek. Aspek yang pertama yakni aspek kognitif. Aspek kognitif meliputi pengetahuan masyarakat. Secara umum responden yang diwawancarai oleh mengetahui betul tentang perusahaaan tambang andesit. Mulai dari banyaknya perusahaan tambang yang ada, apa yang diproduksi oleh perusahaan tambang, kontribusi perusahaan terhadap perusahaan hingga dampak-dampak yang ditimbulkan oleh perusahaan tambang. Pengetahuan- pengetahuan ini masyarakat dapatkan dari pengalaman dan penglihatan yang mereka rasakan sehari-hari. Hal ini sesuai dengan pengertian komponen kognitif yakni komponen yang berisikan apa yang diyakini dan apa yang dipikirkan seseorang terhadap suatu objek secara nyata. Pengetahuan masyarakat ini sesuai dengan hasil observarsi dan juga sesuai dengan data yang diperoleh dari kantor ESDM tentang jumlah dan produksi yang dilakukan di Perusahaan Tambang yang ada di Desa Cipinang. Komponen afektif seseorang menunjukkan bagaimana perasaan seseorang terhadap suatu objek dalam bentuk sikap. komponen afektif ini akan terlihat setalah adanya komponen kognitif. Secara komponen afektif, sikap masyarakat Desa cipinang terhadap perusahaan tambang andesit ini tidak menerima. Berdasarkan hasil wawancara masyarakat merasa terganggu dan merasa kurang nyaman dengan adanya dampak lingkungan yang ada. Hal ini pun dibuktikan dengan adanya pemberitaan bahwa masyarakat Desa Cipinang pernah melakukan aksi demo untuk menuntut pertanggungjawaban dari perusahaan tambang yang ada, setelah dilakukan wawancara mendalam terhadap para tokoh masyarakat dan staf desa hal ini pun dibenarkan tentang adanya aksi demo tersebut. Komponen sikap yang ketiga yaitu konatif. Komponen sikap konatif ini yakni suatu bentuk nyata atau tindakan dari sebuah sikap seseorang terhadap objek tersebut. Dalam hal ini yang menjadi objeknya adalah perusahaan tambang andesit terutama dampak yang ditimbulkannya. Masyarakat Desa Cipinang tidak begitu menunujukkan komponen konatifnya, hal ini juga merupakan ungkapan bahwa masyarakat tidak menerima dampak yang ditimbulkan perusahaan tambang, sehingga masyarakat cenderung acuh dengan apapun dampak yang ditimbulkan dan masyarakat pun enggan berbuat apa-apa untuk mengurangi dampak yang ada. Hal ini pun dibuktikan dari data desa yang menyatakan belum adanya tindakan atau aksi masyarakat sendiri untuk mengurangi dampak lingkungan yang ditimbulkan perusahaan tambang. Berdasarkan komponen-komponen sikap masyarakat Desa Cipinang terhadap perusahaan tambang andesit yang ada di daerahnya menunjukkan sikap yang afektif, kognitif dan konatif yang negatif terhadap perusahaan tambang, maka dapat dikatakan bahwa masyarakat Desa Cipinang memiliki sikap yang negatif terhadap perusahaan tambang andesit.