c. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung jawab sosial atau corporate social responbility CSR, merupakan tanggung jawab sebuah organisasi perusahaan terhadap
dampak dari keputusan-keputusan dan kegiatannya kepada masyarakat dan lingkungan. Tanggung jawab sosial dapat diwujudkan dalam
bentuk perilau transparan dan etis, yang sejalan dengan konsep pembangunan berkelanjutan dan kesejahteraan masyarakat,
mempertimbangkan harapan para pemagu kepentingan , sejalan dengan hukum yang berlaku serta norma perilaku internasional.
45
Dalam mencapai tujuan perusahaan perusahaan tidak boleh mengabaikan tanggung jawab sosial terhadap masyarakat. Tanggung jawab
sosial perusahaan kepada masyarakat menyangkut aspek yang sangat luas, seperti perlindungan terhadap konsumen, pembayaran upah yang wajar
terhadap karyawan, keselamatan kerja, dukungan kepada dunia pendidikan, kesehatan dan terhadap lingkungan.
46
Tanggung jawab sosial perusahaan sejalan dengan Undang-undang No.19 tahun 2004 tentang badan Usaha Milik Negara, yang kemudian
dijabarkan dalam peraturan menteri BUMN No.4 Tahun 2007, yang mengatur tentang besaran dana dan tata cara pelaksanaan tanggung jawab sosial bagi
perusahaan BUMN.
47
Selain itu Undang-undang No.40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, yang menyatakan bahwa perusahaan yang kegiatannya terkait
dengan sumber daya alam diwajibkan untuk melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan.
48
4. BATUAN ANDESIT
Batuan dan mineral yang biasanya disebut agromineral berperan cukup potensial di bidang pertanian karena banyak unsur hara esensial yang
45
I made. Op. cit. h. 10
46
Ibid., h.11
47
Ibid.
48
Ibid.
dibutuhkan bagi pertumbuhan tanaman sekaligus meningkatkan produktivitas lahan. Salah satu jenis agromineral tersebut adalah batuan andesit.
49
Batu Andesit adalah jenis batuan beku luar yang merupakan hasil pembekuan magma yang bersifat intermediet sampai basa dipermukaan bumi.
yang berasal dari produk gunung api.
50
Batuan andesit tergolong jenis batuan beku luar hasil pembekuan magma di permukaan bumi yang bersifat masif, keras, dan tahan terhadap
hujan.
51
Batu Andesit ini dapat dibagi dua jenis berdasarkan tempat terbentuknya. Batuan Andesit pertama adalah batuan beku yang membeku
atau terbentuknya didalam tanah, sedangkan batuan andesit kedua pembekuannya terjadi dipermukaan yang sering disebut lafa.
“Saat ini batuan andesit banyak digunakan untuk sektor konstruksi terutama infrastruktur seperti sarana jalan raya, jembatan, gedung-gedung,
irigasi, maupun perumahan dan fasilitas umum lainnya. Potensi andesit di Indonesia sangat besar dan tersebar di setiap provinsi. Kandungan mineral
yang ada di dalam batuan andesit berupa kalium feldspar dengan jumlah 10 dari kandungan feldspar total, natriumplagioklas, kuarsa 10,
feldspatoid 10, bornblende, biotit, dan piroksen.”
52
“Pemanfatan batuan beku andesit dapat digunakan sebagai bahan baku bangunan. Batuan Andesit memiliki peranan yang cukup penting dalam
sektor konstruksi, khususnya untuk pembangunan infrastruktur, seperti pondasi untuk jalan raya, untuk bahan campuran beton, agregat, makadam,
dan sebagainya. Berdasarkan informasi yang didapat dari buku “Bahan Galian Industri” yang ditulis oleh Sukandarumidi, dikatakan bahwa secara
umum batuan ini memiliki ciri-ciri fisik yaitu umumnya berwarna gelap abu-abu sampai hitam, tahan terhadap air hujan, dengan berat jenis rata-
rata 2,3 – 3 gcm3 dan nilai kuat tekan berkisar antara 600 - 2400 gcm2. Untuk kebutuhan bahan baku bangunan umumnya dibutuhkan batuan
andesit dengan sifat keteknikan tertentu yang diuji di laboratorium, serta ditunjang hasil analisa petrografi untuk mengetahui komposisi mineral
penyusun batuan, maupun untuk mengetahui komposisi mineral gelas,
49
Richard Alex Stepanus, Bintang, Jamilah, “Pengaruh Beberapa Kehalusan Tepung Andesit dan Pengekstrak Terhadap Ketersediaan Hara Ultisol”, Jurnal Online Agroekoteknologi . ISSN No.
2337- 6597 Vol.2, No.2 : 884 - 892, Maret 2014, h. 885
50
Sukandarrumidi.Bahan Galian Industri Yogkarta:Gadjah Mada University Press, 1999, h. 15
51
Richard. Loc. Cit.
52
Ibid. h. 885-886
dimana yang diharapkan persentase kehadirannya tidak lebih dari 50 dikarenakan sifat gelas yang mempengaruhi kekompakan batuan”.
53
“Produksi andesit dihasilkan dari penggunaan sejumlah bahan peledak. Perbandingan antara kuantitas bahan peledak kg yang digunakan dengan
produksi batuan andesit ton hasil peledakan diistilahkan sebagai powder factor. Sebagai gambaran bahwa semakin besar bahan peledak yang
digunakan akan semakin besar produksi andesit hasil peledakan. Powder factor cenderung mengarah pada nilai ekonomis suatu kegiatan peledakan
karena berkaitan dengan harga bahan peledak yang dibeli dan produksi batuan yang dihasilkan untuk dijual perusahaan tambang. Untuk
mengetahui pengaruh kuantitas bahan peledak terhadap produksi andesit yang dihasilkannya, maka menurut Jullien dkk.2012 rentang waktu satu
tahun dianggap sebagai masa waktu yang ideal untuk mempelajari dan memahami seluk-beluk produksi pertambangan yang menghasilkan
agregat seperti pertambangan batuan andesit”.
54
5. KERUSAKAN LINGKUNGAN
Pengertian Lingkungan menurut Gatot P. Soemartono dalam buku Penegakan Hukum Lingkungan Indonesia karya Syahrul Machmud, S.H.,
M.H menyatakan bahwa : “Secara umum lingkungan hidup di artikan sebagai segala benda, kondisi,
keadaan dan pengaruh yang terdapat dalam ruangan yang kita tempati dan mempengaruhi hal yang hidup termasuk kehidupan manusia. Batas ruang
lingkungan menurut pengertian ini bisa sangat luas, namun praktisnya dibatasi ruang lingkungan dengan faktor-faktor yang dapat dijangkau oleh
manusia seperti faktor alam, factor politik, factor ekonomi, factor sosial dan lain-lain.”
55
Menurut Soejono masih dalam buku yang sama mengartikan lingkungan hidup sebagai lingkungan hidup fisik atau jasmani yang mencakup dan
meliputi semua unsur faktor fisik jasmaniah yang terdapat dalam alam.
56
53
Willy Apryanto P.DS, Djauhari Noor, M.A. Karmadi, “Geologi Dan Potensi Sumberdaya Andesit Daerah Sarimukti Dan Sekitarnya Kecamatan Cipeundeuy, Kabupaten Bandung Jawa
Barat” Program Studi Teknik Geologi, Fakultas Teknik-Universitas Pakuan. h. 8
54
Mohammad Yani, Irzaman, “Dampak Kegiatan Peledakan Pertambangan Andesit Terhadap Lingkungan Pemukiman Di Gunung Sudamanik Kecamatan Cigudeg
Kabupaten Bogor” Jurnal. Manusia dan Lingkungan, Vol. 22, No.2, Juli 2015: 135-141. h. 136
55
Syahrul Machmud. Penegakan Hukum Lingkungan Indonesia Bandung:CV.Mandar Maju,h. 34
56
Ibid., h. 35