Dari pernyataan narasumber dapat disimpulkan bahwa masyarakat memiliki perasaan kesal, marah, kurang nyaman serta resah dengan adanya
dampak yang ditimbulkan oleh perusahaan tambang andesit tersebut. Kekesalan dan kemarahan masyarakat ini tidak diperlihatkan, masyarakat
hanya memendamnya dalam hati masing-masing. Dan menurut data dari desa bahwa masyarakat pun pernah memblokade jalan meminta untuk diperbaiki
sekitar tahun 2011.
b. Kehidupan masyarakat Desa Cipinang dengan adanya dampak
yang ditimbulkan Perusahaan Tambang Andesit.
Masyarakat saling berinteraksi dalam melaksanakan kehidupan sehari- harinya. Karena pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial yang tidak
bisa hidup sendiri. Manusia perlu adanya bantuan dari manusia lainnya. Interaksi tidak hanya terjadi anatara manusia dengan manusia saja, tapi terjadi
kepada semua makhluk hidup serta alam lingkungannya atau yang disebut lingkungan hidup.
Dalam lingkungan hidup ada interaksi antara manusia dengan lingkungan. Manusia pun hidup dalam ruang lingkup lingkungan. Begitupun
dengan masyarakat Desa Cipinang tinggal dalam lingkungan. Namun lingkungan yang ditempati oleh masyarakat Desa Cipinang terjadi sedikit
kerusakan akibat adanya aktivitas Perusahaan Tambang Andesit. Kerusakan tersebut terjadi pada objek yang diperlukan terhadap kehidupan sehari-hari
manusia, diantaranya yaitu, air, udara dan sarana masyarakat. Menurut masyarakat Desa Cipinang hal tersebut cukup mengganggu kehidupan sehari-
hari mereka. “kesusahan juga. Sekarang udah 5 hari ngga ujan, sumur kering juga.
Seminggu ngga ada ujan kali kering, sawah-sawah kering gitu. ngga nyaman aja gitu, ngga enak gitu lah, badan cepet kotor gitu. Motor
kendaraan rusak gitu kan.”
22
“ya kalau kesel sih kesel,ya kesel gak bisa berbuat apa-apa. Makanya sekitar setahun yang lalu kita sangkin kesalnya yaitu kita mengadakan
22
Wawancara Pribadi dengan bu Maryati selaku ibu rumah tangga
acara itu minta konvensasi. Ternyata mereka dalam alesan selama tiga puluh tahun mereka sudah mengulik kewajibanya ternyata itu
masyarakat tidak pernah tau lama itu,selama tiga puluh tahun itu baru kemaren aja tahun 2015 dua jalan tahun tuntutan keras buat kita tuntut
perusahaan itu baru ada respon ya, itu lah yang kita terima kalau manfaatnya itu aja tapi yang sekian puluh tahun dari tahun 80 itu ya
sampai 15 itu gak ada, gak ada istilah konvensasi atau gak ada istilah itu apa? Dia hanya bisa alesan aja waktu itu ya mengatakan sudah
memenuhi kewajiban ternyata itu kewajiban hanya orang-orang tertentu aja ya itu mah gak bisa di bohongi aja.”
23
Berdasarkan penuturan para narasumber dapat dikatakan bahwa para warga Cipinang menyimpan kekesalan dalam hatinya terhadap perusahaan
tambang yang ada, karena dampak yang perusahaan timbulkan. Dampak- dampak yang ditimbulkan dan merusak lingkungan membuat kehidupan
sehari-hari mereka susah. Terlebih pada saat musim kemarau, air sangat sulit untuk dijumpai. Pada saat wawancara ini dilaksanakan, saat itu sedang musim
hujan hanya saja saat itu hujan tidak turun selama lima hari berturut-turut, hal itu menyebabkan ibu Maryati harus mencuci pakaian ke sungai, dan pada saat
itu pun sungai sudah mulai mengecil dan airnya pun keruh. Kesulitan- kesulitan itulah yang membuat perasaan kesal.
“merasa kesusahan apalagi saya punya mobil sendiri. Dengan kondisi kejalan rusak otomatis cepat rusak pula ke kendaraan. jelas susah, ya
namanya lingkungan proyek seperti ini, sekalipun kita sudah mengadu ke pihak yang berwajib tetap saja seperti ini.”
24
Kesusahan pun dirasakan oleh masyarakat terhadap kerusakan jalanan yang ada. Jalanan yang yang rusak ketika musim hujan kondisinya sangat
mengkhawatirkan. Banyak lubang yang dipenuhi lumpur. Hal ini menghambat para pengguna jalan yang ingin bepergian melakukan
aktivitasnya. Kondisi ini diperparah dengan banyaknya mobil besar yang berlalu lalang sehingga pengendara semakin merasa kesal dan kesusahan.
23
Wawancara Pribadi dengan Pak Awang selaku ketua RW
24
Wawancara Pribadi dengan Pak H.dani selaku tokoh Masyarakat Desa Cipinang
Itupun dirasakan oleh peneliti ketika sedang melakukan pengamatan di Desa Cipinang.
Berdasarkan hasil observasi adanya mobil-mobil besar serta jalanan yang rusak rentan sekali terjadi kemacetan, sehingga menyulitkan masyarakat
yang ingin bepergian. Rusaknya jalanan pun membuat mobil-mobil angkutan enggan melalui jalan desa Cipinang sehingga sampai saat ini belum ada mobil
angkutan resmi menuju desa ini. Hal ini tentu mempersulit masyarakat yang ingin bepergian dan hal ini pun dirasakan oleh peneliti. Peneliti harus
menggunakan kendaraan pribadi untuk sampai ke desa ini.
c. Cara Masyarakat Menyikapi Dampak yang ditimbulkan oleh
Perusahaan Tambang Andesit .
Perubahan sikap pada individu, ada yang terjadi dengan mudah ada yang sukar. Hal ini bergantung pada kesiapan seseorang untuk menerima atau
menolak rangsangan yang datang kepadanya. Selain itu, perubahan yang terjadi pada diri seseorang tetapi juga menyebabkan terjadinya perubahan
pada masyarakat dan kebudayaan. Pembentukan sikap dapat terjadi akibat adanya interaksi dengan objek
tertentu. Dalam hal ini pembentukan sikap terjadi antara manusia dan objeknya adalah dampak yang ditimbulkan oleh perusahaan tambang.
“iya kita menerima apa adanya, ya kalau memang itu jelas rugi, kalau kita mikir-mikir kesitu masyarakat merasa dirugikan. ya kalau untuk
saya memang kita udah gimana ya, marah juga gimana, kalau saya kembali lagi ke diri kita masing-masing.”
25
“kalau sehari hari kan menerima, itu juga mau gimana juga, udah begitu keadaannya, kesel ga kesel yah nerima aja.”
26
“kalau ibaratnya suasana kaya gitu aneh gak aneh udah terbiasa, kalo ibaratnya apa yah? Kaya semacam keluhan ada disetiap orangnya juga,
cuman disini namanya perusahaan besar, mau bicara apa juga kita harus punya prosedur harus ada susunannya gitu, yang menyesuaikannya juga
harus ada yang mengetuai, namanya orang daerah kampung mah gak
25
Wawancara Pribadi dengan Pak H.dani selaku tokoh masyarakat Desa Cipinang
26
Wawancara Pribadi dengan Bu Pipin selaku Ibu-ibu aktivis PKK