DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Surat-surat Penelitian
Lampiran 2 : Surat Pembimbing Skripsi
Lampiran 3 : Uji Referensi
Lampiran 4 : Kisi-Kisi Penelitian
Lampiran 5 : Pedoman Wawancara
Lampiran 6 : Transkip Wawancara
Lampiran 7 : Lembar Observasi
Lampiran 8 : Studi Dokumentasi
Lampiran 9 : Dokumentasi Penelitian
xi
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Indonesia merupakan salah satu Negara yang berada di benua Asia, Indonesia yang terdiri dari pulau-pulau adalah Negara kepulauan terbesar di
dunia, jumlah pulaunya tidak kurang dari 17.504 pulau.
1
Sebagai Negara kepulauan raksasa Indonesia memiliki banyak potensi alam dan kekayaan
alam. Diantara potensi sumber daya alam yang ada salah satunya adanya sumber daya mineral.
Sumber daya mineral merupakan sumber daya alam yang proses pembentukannya memerlukan waktu jutaan tahun dan sifat utamanya tidak
terbarukan.
2
Sumber daya mineral merupakan kekayaan alam Indonesia yang dapat dimanfaatkan untuk menunjang kehidupan. Pasal 33 Undang-undang
dasar 1945 menyebutkan “Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung dalam bumi adalah pokok-pokok kemakmuran rakyat. Sebab itu harus
dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran.” Sumber daya mineral salah satunya yaitu bahan galian industri.
Indonesia memiliki banyak sumber daya mineral untuk industri dengan berbagai golongan yang cukup melimpah. Untuk mengelola sumber daya
mineral maka didirikanlah perusahaan-perusahaan pertambangan. Perusahaan pertambangan yang ada di Indonesia mulai dari pertambangan emas, minyak
bumi, batu bara yang termasuk dalam sumber daya mineral golongan A yakni sumber daya yang sifatnya strategis, hingga batuan andesit yang termasuk
golongan C yakni non strategis. Kekayaan alam Indonesia yang berupa sumber daya mineral itu dapat
dinikmati oleh seluruh warga negara Indonesia. Begitupun bagi masyarakat yang ingin membuka perusahaan tambang sendiri. Seperti yang tercantum
pada Undang-undang pasal 5 bab III Nomor 11 tahun 1967 yaitu tentang Bentuk dan Organisasi Perusahaan Pertambangan.
1
Ensiklopedia Geografi Indonesia Jakarta: PT. Lentera Abadi, 2006, h. 3
2
Sukandarrumidi, Bahan Galian Industri Yogkarta: Gadjah Mada University Press, 1999 , h.1.
1
Usaha Pertambangan dapat dilaksanakan oleh : 1. Instansi pemerintah yang ditunjuk menteri;
2. Perusahaan Negara; 3. Perusahaan Daerah;
4. Perusahaan dengan Modal bersama Negara dan daerah; 5. Koperasi;
6. Badan atau perseorangan swasta yang memenuhi syarat. Adanya perusahaan tambang tentulah mendatangkan keuntungan secara
finansial. Sumber daya yang cukup potensial ini, jika diolah dengan baik merupakan sumber devisa negara dan juga sebagai sumber pendapatan asli
daerah PAD. Pendapatan Asli Daerah PAD ini dapat digunakan untuk memenuhi biaya kegiatan pemerintah dan pembangunan daerah. Tak hanya
menambah keuntungan bagi pendapatan daerah, adanya perusahaan tambang juga menguntungkan bagi masyarakat yang berada disekitar perusahaan.
Adanya perusahaan tambang mampu menampung masyarakat sekitar untuk menjadi karyawan didalam perusahaan tersebut. Hal ini membuka lapangan
pekerjaan bagi masyarakat sekitar. Namun dalam pemanfaatannya, di samping adanya keuntungan ekonomi perusahaan tambang juga seringkali
menimbulkan pencemaran lingkungan, serta konflik dengan pemangku adat dan budaya masyarakat setempat, sehingga para pecinta lingkungan seringkali
memberikan kritik yang tajam terhadap kegiatan pertambangan. Di Indonesia memiliki banyak perusahaan pertambangan, salah satu dan
yang terbesar yakni pertambangan emas Freeport. PT Freeport yang berinduk di Amerika, memiliki tambang emas dilahan Grasberg papua. Grasberg ikon
tambang raksasa di Papua memiliki cadangan tembaga dan emas yang berlimpah. Kekayaan sumber daya alam tersebut membuat Freeport enggan
hengkang dari Indonesia, karena lokasi tambang lain milik perusahaan itu tak sanggup menawarkan tembaga dan emas yang menggiurkan seperti yang ada
di Papua. Direktur Pembinaan Pengusahaan Mineral Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara, Mohamad Hidayat membeberkan betapa kayanya
tambang Grasberg di Papua hingga PT Freeport Indonesia berani
memnanamkan investasi dengan nilai miliaran dolar Amerika Serikat AS. Kata Hidayat dalam Liputan 6, nilai aset Freeport Indonesia di periode
yang sama senilai US 8,265 miliar. Adanya perusahaan tambang emas di papua mendatangkan keuntungan
ekonomi terhadap Pendapatan Daerah, lebih dari itu bahkan keuntungan terhadap Negara, karna perusahaan tambang Freeport bukanlah perusahaan
kecil. Hal ini juga menunjukkan bahwa begitu kayanya sumber daya mineral khususnya emas di Indonesia.
Namun bukan hanya keuntungan, kerugian pun juga datang dari perusahaan tambang Freeport. Kerugian yang didatangkan yaitu dapat
merusak lingkungan di Papua. Salah satunya yaitu, terjadinya longsor di daerah tambang terbuka Grasberg pada 9 Oktober 2014, insiden ini
menewaskan delapan orang pekerja. Sejak beroperasi, PT Freeport telah mengubah bentang alam. Gunung Grasberg di Papua, kini telah berubah
menjadi lubang raksasa sedalam 700 meter. Dari berita yang diliput oleh Liputan 6, Freeport juga dituding mencemari tiga badan sungai di Mimika
yang mengalir ke Laut Arafura. Setiap hari ada 200 ribu ton tailing atau limbah pasir yang dibuang ke tempat itu.
Tak hanya perusahaan sebesar Freeport yang memilki dampak terhadap lingkungan. Perusahaan pertambangan-pertambangan walaupun kecil pasti
memiliki dampak terhadap lingkungan termasuk perusahaan tambang andesit . Andesit adalah batuan beku yang dihaluskan menjadi butiran-butiran pasir
yang merupakan bahan galian industri golongan c yang dipakai untuk bahan bangunan.
Salah satu kecamatan di kabupaten Bogor memiliki cukup banyak perusahaan tambang andesit, yakni di Kecamatan Rumpin. Rumpin
merupakan salah satu Kecamatan yang ada di Kabupaten Bogor yang terdiri dari 14 desa. Kondisi georafis Rumpin yang terdiri dari jajaran bukit-bukit
dan di lewati oleh sungai Cisadane terlihat indah dan asri. Namun kondisi saat ini tidaklah seindah yang dibayangkan, jajaran bukit-bukit ini ternyata dilihat
sebagai peluang usaha bagi perusahaan-perusahaan yang bergerak pada
bidang pertambangan. Sejak tahun 90an sudah ada transaksi jual beli bukit, namun baru pada awal tahun 2000 bukit-bukit yang ada di Kecamatan
Rumpin mulai di eksploitasi yang kemudian dihaluskan untuk jadi pasir yang akan dijual ke berbagai daerah lain, salah satunya yaitu Jakarta sebagai Ibu
Kota Negara. Saat ini ada sebanyak 8 perusahaan yang tercantum di data Kecamatan
Rumpin. Adapun data perusahaannya adalah
3
:
Tabel 1.1 Data jumlah perusahaan tambang batu andesit di Kecamatan Rumpin
No Nama Perusahaan
Alamat
1 PT. HOLCIM
DESA SUKASARI 2
PT. BATU SAMPURNA MAKMUR DESA SUKASARI
3 PT. PION QUARY NUSANTARA
DESA SUKASARI 4
PT. KARYA CITRA QUARINDO DESA CIPINANG
5 PT. MUSIKA PURBANTARA UTAMA DESA CIPINANG
6 PT. LOLA LAUT TIMUR
DESA CIPINANG 7
PT. TARABATUH MANUNGGAL DESA CIPINANG
8 PT. LOTUS SG LESTARI
DESA CIPINANG Sumber Kantor Energi Sumber Daya Mineral Kabupaten Bogor tahun
2016 Dampak adanya perusahaan tambang andesit ini mendatangkan
keuntungan pada aspek ekonomi, sama halnya dengan tambang emas Freeport. Tambang andesit pun menyumbangkan pendapatannya terhadap
Pendapatan Asli Daerah. Semakin banyaknya perusahaan tambang makin banyak pula Pendapatan Asli daerah yang diperoleh. Di Rumpin terdapat 8
tambang yang tercatat, dengan perusahaan sebanyak ini seharusnya Rumpin mampu menjadi salah satu kecamatan yang maju di Kabupaten Bogor.
Idealnya semakin banyaknya Pendapatan Asli Daerah PAD maka semakin banyak juga pembangunan yang dilakukan.
3
Sumber data dari Kantor Energi Sumber Daya Mineral Kabupaten Bogor Tahun 2016