Airtanah di Dalam Terras Diluvial Airtanah di Kaki Gunung Api Airtanah di zona Retakan

22 kecil dibandingkan dengan luas lembah, maka sering juga air asin dapat menyusup agak jauh ke dalam daratan melalui pasir dan kerikil. 2.5.5.2.Airtanah di Dalam Kipas Detrital Endapan kipas detrital dibagi atas endapan di atas kipas, dan endapan di bagian ujung bawah kipas. Kesemuanya memiliki karakteristik sebagai berikut: 1. Endapan di atas kipas terdiri dari lapisan pasir dan kerikil yang tidak terpilih. Zona penambahan dimana airtanah sulit ditampung, terbentuk pada bagian hulu endapan. Permeabilitas endapan pada bagian atas kipas adalah sekitar 10 -1 sampai 10 -2 cmdet. 2. Endapan dibagian tengah kipas terdiri dari lapisan pasir dan permeabilitasnya 10 -2 sampai 10 -3 cmdet. Permukaan airtanah bebas umunya dalam. 3. Endapan loam pada ujung bawah kipas umumnya berbentuk lensa. Akuifer yang terdapat di bawah endapan ini adalah airtanah tertekan. 4. Makin dekat ke ujung batas kipas, permukaan airtanah makin dangkal dan seringkali akan keluar di ujung bawah kipas. Tetapi pada bagian ini dapat terbentuk juga zona airtanah tertekan yang dangkal mengingat bagian ini tertutup dengan lapisan lempung

2.5.5.3. Airtanah di Dalam Terras Diluvial

Airtanah terras diluvial yang tertutup dengan endapan terras yang agak tebal ditentukan oleh keadaan bahan dasar dan daerah pengaliran dari terras. Kondisi- kondisinya adalah sebagai berikut: 1. Airtanah pada lembah, bagian dari batuan dasar terdapat akuifer yang tebal dan mata air akan keluar pada bagian dimana batuan dasar itu letaknya dangkal. 2. Terras bersambungan dengan kaki gunung api dan endapan lapisannya juga bersambungan dengan endapan kasar gunung api, maka pengisian airtanah akan menjadi besar meskipun daerah aliran terras itu kecil.

2.5.5.4. Airtanah di Kaki Gunung Api

Mengingat kaki dari gunung api mempunyai topografi yang aneh, maka airtanahnya mempunyai karakteristik sebagai berikut: 23 1. Kaki gunung api mempunyai latar belakang yang tinggi, sehingga bagian ini mempunyai curah hujan yang lebih banyak dari pada daerah sekelilingnya. Pengisian airtanah tentu lebih banyak. 2. Fragmen-fragmen gunung api mempunyai ruang-ruang yang banyak dn dapat dengan mudah menyalurkan airtanah. Pada ujung terras akan terbentuk akuifer yang besar dengan mata air yang banyak. 3. Mengingat pada bagian dasar aliran lava itu terdapat banyak retakan dan ruang-ruang, maka airtanah dengan mudah dapat melalui dasar sepanjang lembah itu. Airtanah mempunyai sifat seperi air celah.

2.5.5.5. Airtanah di zona Retakan

Mengingat lapisan-lapisasn di zaman Tersier mempunyai kepadatan yang besar, porositas efektif antara butir tanah adalah kecil. Koefisien permeabilitasnya 10 -4 sampai 10 -6 cmdet dan tidak terbentuk akuifer. Akan tetapi jika terdapat zona retakan yang memotong lapisan-lapisan ini, maka di dalamnya terisi air celah. Sesar tegak ortho-fault dengan lapisan teratas yang turun mempunyai banyak ruan-ruang rongga-rongga, dan dapat dengan mudah mengandung air celah. Selanjutnya, mengingat airtanah yang terkumpul pada zona sesar sedemikian malampaui topografi dan geologi daerah aliran, maka dapat diambil berlimpah- limpah airtanah yang kualitasnya baik secara terus menerus jika pengambilannya dilakukan dengan penggalian terowongan pada titik yang cukup dalam. Sebaliknya, sesar balik dimana lapisan bawahnya yang turun, kebanyakan mempunyai ruang-ruang yang sedikit yang disebabkan oleh pembentukan sesar airtanah liat. Airtanah itu terbendung oleh dasar, sehingga permukaan airtanah naik. Pengambilan airtanah dapat diusahakan dengan penggalian sumur horisontal.

2.5.6. Sistem Akuifer dan Geologi