Titik Pengukuran Gunung Mas GN1 Titik Pengukuran Cisarua

71 Tabel 13. Interpretasi Litologi di Gunung Mas – Ciawi Tahana Jenis Ωm Perkiraan Litologi Sifat Hidrogeologi 80 11 – 20 1 – 11 Tanah penutup Lempung Pasiran Lempungtuf Permeabitas rendah Akuifer Nir Akuifer 60 Pasir Akuifer 120 – 200 Breksi pasir Akuifer 200 - 300 Breksi vulkanik

4.3.1.1. Titik Pengukuran Gunung Mas GN1

Penampang Tegak Tahanan Jenis GN1 Gunung Mas Pengukuran geolistrik di Gunung Mas dilakukan pada koordinat 106 ⁰ 58’ 15.57” BT 6 ⁰ 42’ 11.84” LS dengan elevasi 1350 m dpl. Pengolahan data dilakukan dengan software Progress 3.0 dengan cara Foward Modelling dengan iterasi 10. Hasil foward modelling ini memperlihatkan penampang tegak tahan jenis batuan berdasarkan kedalaman. Lapisan tahanan jenis berkisar antara 49 – 380 Ωm dengan Root Main Square RMS atau eroor sebesar 6.45. Penampang tegak tahanan jenis terdiri dari 8 kontras tahanan jenis secara vertikal yang dapat ditafsir menjadi 4 empat jenis lapisan batuan. Bore log tahanan jenis dan jenis batuan disajikan pada lampiran 17. Keempat kontras tahanan tersebut sebagai lima lapiasan batuan yang berbeda tahanan sifat fisiknya, dimana sifat fisiknya dapat diuraikan sbb:  Kontras tahanan jenis pertama : merupakan tahanan jenis tanah penutup dengan tahanan jenis sebesar 81 - 689 Ωm. Lapisan tanah penutup ini setebal 0.66 m.  Kontras tahanan jenis kedua : bertahanan jenis 49 – 112.46 Ωm, ditafsir sebagai lapisan pasir yang diduga sebagai akuifer bebas dengan ketebalan lapisan ini mencapai 15 m. Kedalaman batas atas akuifer ini diperkirakan mencapai 16.45 m bmt.  Kontras tahanan jenis ketiga : bertahanan jenis sebesar 138.91 Ωm. Lapisan ini ditafsir sebagai lapisan breksi pasir batu pasir yang diduga akuifer bebas. Lapisan breksi pasir memilki ketebalan mencapai 12.26 m dengan kedalaman batas bawah lapisan mencapai 28.71 m bmt. 72  Kontras tahanan jenis keempat : bertahanan jenis sebesar 140 – 290.52 Ωm. Lapisan ini diduga sebagai lapisan breksi vulkanik. Kedalaman lapisan atas breksi vulkanik ini diduga mencapai kedalaman 28.71 m bmt.

4.3.1.2. Titik Pengukuran Cisarua

Penampang Tegak Tahanan Jenis GL1 Cisarua Titik pengukuran GL1 dilakukan di Desa Citeko Kecamatan Cisarua. Titik pengukuran GL1 berada dekat mata air Desa Citeko. Koordinat pengukuran 106 ⁰56’13.89” BT dan 6⁰42’19.26” dengan elavasi 1065 m dpl. Hasil pengukuran geolistrik yang didapatkan relatif kecil yaitu mendekati nilai lempung. Hal ini disebabkan oleh daerah tersebut merupakan berupa mata air yang banyak terdapat aliran airtanah yang menyebabkab nilai tahanan jenis menjadi kecil. Hasil pengolahan data dilakukan dengan software Progress 3.0 dengan cara Foward Modelling iterasi 10. Hasil foward modelling ini memperlihatkan penampang tegak tahan jenis batuan berdasarkan kedalaman. Lapisan tahanan jenis berkisar antara 1 – 89.9 Ωm dengan Root Mean Square RMS 8.762. Penampang tegak tahanan jenis terdiri dari 9 kontras tahanan jenis secara vertikal yang dapat ditafsir menjadi 5 lima jenis lapisan batuan. Bore log tahanan jenis dan jenis batuan disajikan pada lampiran 18. Kelima kontras tahanan tersebut sebagai lima lapiasan batuan yang berbeda tahanan sifat fisiknya, dimana sifat fisiknya dapat diuraikan sbb:  Kontras tahanan jenis pertama : merupakan tahanan jenis tanah penutup dengan tahanan jenis sebesar 11 Ωm. Lapisan tanah penutup ini setebal 0.45 m.  Kontras tahanan jenis kedua : bertahanan jenis 15.71 Ωm, ditafsir sebagai lapisan lempung pasiran yang diduga sebagai akuifer dangkal dengan ketebalan mencapai 2 m dengan batas bawah 2.35 m bmt.  Kontras tahanan jenis ketiga : bertahanan jenis sebesar 1 – 8.16 Ωm. Lapisan ini ditafsir sebagai lapisan lempung yang diduga nir 73 akuifer. Lapisan ini memilki ketebalan mencapai 24 m dengan batas bawah lapisan mencapai 26.37 m bmt.  Kontras tahanan jenis keempat : bertahanan jenis 138.91 Ωm yang ditafsir sebagai breksi pasiran dengan ketebalan 67 m bmt. Kedalaman batas bawah lapisan mencapai 93.37 m bmt.  Kontras tahanan jenis kelima : bertahanan jenis sebesar 11.18 – 14.37 Ωm. Lapisan ini diduga sebagai lapisan lempung pasiran dan lempung. Penampang Tegak Tahanan Jenis GL2 Cisarua Hasil pengolahan data dilakukan dengan software Progress 3.0 dengan cara Foward Modelling iterasi 10. Hasil foward modelling ini memperlihatkan penampang tegak tahan jenis batuan berdasarkan kedalaman. Lapisan tahanan jenis berkisar antara 2.69 – 78.91 Ωm dengan Root Mean Square RMS sebesar 8.85. Penampang tegak tahanan jenis terdiri dari 8 kontras tahanan jenis secara vertikal yang dapat ditafsir menjadi 5 lima jenis lapisan batuan. Kelima kontras tahanan tersebut sebagai lima lapiasan batuan yang berbeda tahanan sifat fisiknya, dimana sifat fisiknya dapat diuraikan sbb:  Kontras tahanan jenis pertama : merupakan tahanan jenis tanah penutup dengan tahanan jenis sebesar 12.91 Ωm. Lapisan tanah penutup ini setebal 1.8 m.  Kontras tahanan jenis kedua : bertahanan jenis 2.69 – 4.87 Ωm, ditafsir sebagai lapisan lempung. Ketebalan lapisan lempung mencapai 7 m. Kedalaman batas bawah lapisan lempung diperkirakan mencapai 8.95 m bmt.  Kontras tahanan jenis ketiga : bertahanan jenis sebesar 15.83 – 18.3 Ωm. Lapisan ini ditafsir sebagai lapisan lempung pasiran yang diduga akuifer dangkal. Lapisan ini memilki ketebalan mencapai 12.26 m dengan kedalaman batas bawah lapisan lempung pasiran mencapai 21.83 m bmt. 74  Kontras tahanan jenis keempat : bertahanan jenis 23 – 24.05 Ωm yang ditafsir sebagai pasir dengan ketebalan 50 m bmt. Kedalaman batas bawah lapisan mencapai 75.95 m bmt.  Kontras tahanan jenis kelima : bertahanan jenis sebesar 78.91 Ωm. Lapisan ini diduga sebagai lapisan breksi vulkanik. Kedalaman batas atas ini diduga mencapai kedalaman 78 m bmt. Penampang Tegak Tahanan Jenis GL3 Cisarua Hasil pengolahan data dilakukan dengan software Progress 3.0 dengan cara Foward Modelling iterasi 10. Hasil foward modelling ini memperlihatkan penampang tegak tahan jenis batuan berdasarkan kedalaman. Lapisan tahanan jenis berkisar antara 2 – 14.14 Ωm dengan Root Mean Square RMS 7.404. Penampang tegak tahanan jenis terdiri dari 8 kontras tahanan jenis secara vertikal yang dapat ditafsir menjadi 4 empat jenis lapisan batuan. Keempat kontras tahanan tersebut sebagai lima lapiasan batuan yang berbeda tahanan sifat fisiknya, dimana sifat fisiknya dapat diuraikan sbb:  Kontras tahanan jenis pertama : merupakan tahanan jenis tanah penutup dengan tahanan jenis sebesar 7.43 Ωm. Lapisan tanah penutup ini setebal 0.71 m.  Kontras tahanan jenis kedua : bertahanan jenis 3.29 – 10.74 Ωm, ditafsir sebagai lapisan lempung dengan ketebalan mencapai 17 m. Kedalaman batas bawah lapisan lempung ini diperkirakan mencapai 18.15 m bmt.  Kontras tahanan jenis ketiga : bertahanan jenis sebesar 14.14 Ωm. Lapisan ini ditafsir sebagai lapisan pasir lempungan yang diduga akuifer dangkal. Lapisan ini memilki ketebalan mencapai 19 m dengan kedalaman batas bawah lapisan mencapai 37.54 m bmt.  Kontras tahanan jenis keempat : bertahanan jenis 2.43 – 9.01 Ωm yang ditafsir sebagai lempung dengan kedalaman batas atas 37.54 m bmt. Lapisan ini diperkirakan mencapai lapisan induk. Penampang Tegak Tahanan Jenis GL4 Cisarua Pengolahan data dilakukan dengan software Progress 3.0 dengan cara Foward Modelling iterasi 10. Hasil foward modelling ini memperlihatkan penampang 75 tegak tahan jenis batuan berdasarkan kedalaman. Lapisan tahanan jenis berkisar antara 1 – 89.9 Ωm dengan Root Mean Square RMS 7.79. Penampang tegak tahanan jenis terdiri dari 8 kontras tahanan jenis secara vertikal yang dapat ditafsir menjadi 4 empat jenis lapisan batuan. Keempat kontras tahanan tersebut sebagai lima lapiasan batuan yang berbeda tahanan sifat fisiknya, dimana sifat fisiknya dapat diuraikan sbb:  Kontras tahanan jenis pertama : merupakan tahanan jenis tanah penutup dengan tahanan jenis sebesar 6.26 Ωm. Lapisan tanah penutup ini setebal 0.81 m.  Kontras tahanan jenis kedua : bertahanan jenis 2.38 Ωm, ditafsir sebagai lapisan lempung dengan ketebalan mencapai 6 m. Kedalaman batas bawah lapisan akuifer ini diperkirakan mencapai 6.36 m bmt.  Kontras tahanan jenis ketiga : bertahanan jenis sebesar 17.22 Ωm. Lapisan ini ditafsir sebagai lapisan pasir lempungan yang diduga akuifer. Lapisan ini memilki ketebalan mencapai 8 m dengan kedalaman batas bawah lapisan ini mencapai 16.63 m bmt.  Kontras tahanan jenis keempat : bertahanan jenis 2.01 – 10.18 Ωm yang ditafsir sebagai lempung yang sangat tebal. Lapisan ini diperkirakan sangat dalam dan mencapai lapisan batuan induk. Penampang Tegak Tahanan Jenis GL5 Cisarua Hasil pengolahan data dilakukan dengan software Progress 3.0 dengan cara Foward Modelling iterasi 10. Hasil foward modelling ini memperlihatkan penampang tegak tahan jenis batuan berdasarkan kedalaman. Lapisan tahanan jenis berkisar antara 1 – 122 Ωm dengan Root Mean Square RMS 4.78. Penampang tegak tahanan jenis terdiri dari 8 kontras tahanan jenis secara vertikal yang dapat ditafsir menjadi 6 enam jenis lapisan batuan. Keenam kontras tahanan tersebut sebagai lima lapiasan batuan yang berbeda tahanan sifat fisiknya, dimana sifat fisiknya dapat diuraikan sbb:  Kontras tahanan jenis pertama : merupakan tahanan jenis tanah penutup dengan tahanan jenis sebesar 21.97 Ωm. Lapisan tanah penutup ini setebal 1.01 m. 76  Kontras tahanan jenis kedua : bertahanan jenis 1.35 – 11.33 Ωm, ditafsir sebagai lapisan tuflempung dengan ketebalan mencapai 6 m. Kedalaman batas bawah lapisan tuflempung ini diperkirakan mencapai 7.99 m bmt.  Kontras tahanan jenis ketiga : bertahanan jenis sebesar 37.04 Ωm. Lapisan ini ditafsir sebagai lapisan pasir yang diduga akuifer bebas. Lapisan ini memilki ketebalan mencapai 16 m dengan kedalaman batas bawah lapisan mencapai 23.95 m bmt.  Kontras tahanan jenis keempat : bertahanan jenis 11.06 Ωm yang ditafsir sebagai lapisan tuflemung dengan ketebalan 23 m bmt. Kedalaman batas bawah lapisan mencapai 46.61m bmt.  Kontras tahanan jenis kelima : bertahanan jenis sebesar 24.60 Ωm. Lapisan ini diduga sebagai lapisan pasir yang diduga akuifer dalam. Kedalaman batas bawah lapisan akuifer diduga mencapai kedalaman 67.32 m bmt.  Kontras tahanan Jenis keenam : bertahanan jenis 122 Ωm. Lapisan ini diduga sebagai breksi pasir. Batas atas lapisan mulai dari 67.32 m bmt. dan mencapai lapisan induk. Penampang Tegak Tahanan Jenis GL6 Cisarua Hasil pengolahan data dilakukan dengan software Progress 3.0 dengan cara Foward Modelling iterasi 10. Hasil foward modelling ini memperlihatkan penampang tegak tahan jenis batuan berdasarkan kedalaman. Lapisan tahanan jenis berkisar antara 3.61 – 19.13 Ωm dengan Root Mean Square RMS 4.53. Penampang tegak tahanan jenis terdiri dari 8 kontras tahanan jenis secara vertikal yang dapat ditafsir menjadi 4 empat jenis lapisan batuan. Keempat kontras tahanan tersebut sebagai lima lapiasan batuan yang berbeda tahanan sifat fisiknya, dimana sifat fisiknya dapat diuraikan sbb:  Kontras tahanan jenis pertama : merupakan tahanan jenis tanah penutup dengan tahanan jenis sebesar 20.96 Ωm. Lapisan tanah penutup ini setebal 0.8 m.  Kontras tahanan jenis kedua : bertahanan jenis 3.85 – 8.65 Ωm, ditafsir sebagai lapisan tuflempung dengan ketebalan mencapai 13 77 m. Batas bawah lapisan lempung ini diperkirakan mencapai kedalaman 13.12 m bmt.  Kontras tahanan jenis ketiga : bertahanan jenis sebesar 37.04 Ωm. Lapisan ini ditafsir sebagai lapisan pasir yang diduga akuifer bebas. Lapisan ini memilki ketebalan mencapai 27 m dengan kedalaman batas bawah lapisan mencapai 40.91 m bmt.  Kontras tahanan jenis keempat : bertahanan jenis 3.61 – 6.81 Ωm yang ditafsir sebagai tuflempung. Lapisan ini diperkirakan mencapai lapiasan induk. Penampang Tegak Tahanan Jenis GL7 Cisarua Pengolahan data dilakukan dengan software Progress 3.0 dengan cara Foward Modelling iterasi 10. Hasil foward modelling ini memperlihatkan penampang tegak tahan jenis batuan berdasarkan kedalaman. Lapisan tahanan jenis berkisar antara 2.31 – 189.13 Ωm dengan Root Mean Square RMS 9.13. Penampang tegak tahanan jenis terdiri dari 8 kontras tahanan jenis secara vertikal yang dapat ditafsir menjadi 5 lima jenis lapisan batuan. Kelima kontras tahanan tersebut sebagai lima lapiasan batuan yang berbeda tahanan sifat fisiknya, dimana sifat fisiknya dapat diuraikan sbb:  Kontras tahanan jenis pertama : merupakan tahanan jenis tanah penutup dengan tahanan jenis sebesar 13.60 Ωm. Lapisan tanah penutup ini setebal 0.9 m.  Kontras tahanan jenis kedua : bertahanan jenis 16.7 Ωm, ditafsir sebagai lapisan pasir lempungan yang diduga sebagai akuifer bebas dengan ketebalan lapisan ini mencapai 5 m. Kedalaman batas bawah akuifer ini diperkirakan mencapai 5.62 m bmt.  Kontras tahanan jenis ketiga : bertahanan jenis sebesar 2.31 – 12.91 Ωm. Lapisan ini ditafsir sebagai lapisan tuflempung. Lapisan ini memilki ketebalan mencapai 25 m dengan kedalaman batas bawah lapisan mencapai 30.27 m bmt.  Kontras tahanan jenis keempat : bertahanan jenis 33.03 – 49.21 Ωm yang ditafsir sebagai breksi pasir dengan ketebalan 34 m bmt. Kedalaman batas bawah lapisan mencapai 64.81 m bmt. 78  Kontras tahanan jenis kelima : bertahanan jenis sebesar 189.13 Ωm. Lapisan ini diduga sebagai lapisan breksi vulkanik. Batas atas kedalaman ini diduga mencapai kedalaman 64.18 m bmt. Penampang Tegak Tahanan Jenis GL8 Cisarua Hasil pengolahan data dilakukan dengan software Progress 3.0 dengan cara Foward Modelling iterasi 10. Hasil foward modelling ini memperlihatkan penampang tegak tahan jenis batuan berdasarkan kedalaman. Lapisan tahanan jenis berkisar antara 1 – 89.9 Ωm dengan Root Mean Square RMS 8.46. Penampang tegak tahanan jenis terdiri dari 8 kontras tahanan jenis secara vertikal yang dapat ditafsir menjadi 5 lima jenis lapisan batuan. Kelima kontras tahanan tersebut sebagai lima lapiasan batuan yang berbeda tahanan sifat fisiknya, dimana sifat fisiknya dapat diuraikan sbb:  Kontras tahanan jenis pertama : merupakan tahanan jenis tanah penutup dengan tahanan jenis sebesar 48.33 Ωm. Lapisan tanah penutup ini setebal 1.2 m.  Kontras tahanan jenis kedua : bertahanan jenis 44.64 Ωm, ditafsir sebagai lapisan pasir yang diduga sebagai akuifer bebas dengan ketebalan mencapai 5 m. Kedalaman batas bawah akuifer ini diperkirakan mencapai 6.54 m bmt.  Kontras tahanan jenis ketiga : bertahanan jenis sebesar 11.94 Ωm. Lapisan ini ditafsir sebagai lapisan tuflempung. Lapisan ini memilki ketebalan lapisan ini mencapai 25 m dengan kedalaman batas bawah lapisan mencapai 23.91 m bmt.  Kontras tahanan jenis keempat : bertahanan jenis 36.24 Ωm yang ditafsir sebagai breksi pasir akuifer bebas dengan ketebalan 15 m bmt. Kedalaman batas bawah lapisan mencapai 38.75 m bmt.  Kontras tahanan jenis kelima : lapisan batuan bertahanan jenis sebesar 7.57 – 11.1 Ωm. Lapisan ini diduga tuflempung. Batas atas kedalaman ini diduga mencapai kedalaman 57.53 m bmt.  Kontras tahanan jenis keenam : bertahanan jenis sebesar 16.55 Ωm. Lapisan ini diduga lempung pasiran diduga akuifer dalam. Batas bawah kedalaman ini diduga mencapai kedalaman 78.45 m bmt. 79  Kontras tahanan jenis keenam : bertahanan jenis sebesar 50.65 Ωm. Lapisan ini diduga breksi pasiran diduga akuifer dalam. Batas atas kedalaman ini diduga mencapai kedalaman 78.45 m bmt. Penampang Tegak Tahanan Jenis GL9 Cisarua Pengolahan data dilakukan dengan software Progress 3.0 dengan cara Foward Modelling iterasi 10. Hasil foward modelling ini memperlihatkan penampang tegak tahan jenis batuan berdasarkan kedalaman. Lapisan tahanan jenis berkisar antara 1 – 89.9 Ωm dengan Root Mean Square RMS 13.16. Penampang tegak tahanan jenis terdiri dari 7 kontras tahanan jenis secara vertikal yang dapat ditafsir menjadi 5 lima jenis lapisan batuan. Kelima kontras tahanan tersebut sebagai lima lapiasan batuan yang berbeda tahanan sifat fisiknya, dimana sifat fisiknya dapat diuraikan sbb:  Kontras tahanan jenis pertama : merupakan tahanan jenis tanah penutup dengan tahanan jenis sebesar 27.190 Ωm. Lapisan tanah penutup ini setebal 0.65 m.  Kontras tahanan jenis kedua : bertahanan jenis 40.18 – 63.25 Ωm, ditafsir sebagai lapisan pasir yang diduga sebagai akuifer bebas dengan ketebalan lapisan mencapai 11 m. Kedalaman batas bawah akuifer ini diperkirakan mencapai 11.27 m bmt.  Kontras tahanan jenis ketiga : bertahanan jenis sebesar 2.6 – 9.85 Ωm. Lapisan ini ditafsir sebagai lapisan tuflempung. Lapisan ini memilki ketebalan mencapai 20 m dengan kedalaman batas bawah lapisan mencapai 31.28 m bmt.  Kontras tahanan jenis keempat : bertahanan jenis 30.18 Ωm yang ditafsir sebagai pasir akuifer bebas dengan ketebalan 26 m bmt. Kedalaman batas bawah lapisan mencapai 57.31 m bmt.  Kontras tahanan jenis kelima : bertahanan jenis sebesar 17.72 Ωm. Lapisan ini diduga pasir lempungan diduga akuifer dalam. Batas atas kedalaman ini diduga mencapai kedalaman 57.31 m bmt.

4.3.1.3. Titik Pengukuran Megamendung