66 Statis  MAS  bervariasi  mulai  dari  40  di  bmt.  sampai  1.3  di  Atas
muka tanah setempat ams. 3.  Lapisan Nir Akuifer. Lapisan ini tidak ada artinya karena tidak dapat
meloloskan  airtanah.  Jenis  batuan  ini  menyebar  di  sebelah  timur DAS Ciliwung Hulu mulai dari G. Pangrango.
Param  utama  pembentuk  airtanah  tersebut  adalah  air  hujan  yang  meresap  ke dalam tanah di daerah imbuhan recharge area yang sebagian tersimpan di dalam
akuifer sebagai airtanah dan sebagian lagi ke luar secara alami di daerah lepasan discharge area sebagai mata air.
Airtanah  sejak  terbentuk  di  daerah  imbuhan  dan  mengalir  ke  daerah  lepasan, melalui  ruang  antara  batuan  penyusun  akuifer.  Perjalanannya  tersebut  airtanah
melarutkan  mineral  batuan  serta  dipengaruhi  oleh  kondisi  lingkungannya.  Oleh sebab  itu,  sifat  fisika  dan  kimia  airtanah  dari  satu  tempat  ke  tempat  lain  sangat
beragam tergantung dari jenis batuan di mana airtanah tersebut meresap, mengalir, dan berakumulasi, serta kondisi lingkungannya.
4.1.7.2. Hidrogeologi DAS Ciliwung Tengah dan Hilir
Berdasarkan  Peta  Hidrogeologi  Indonesia  Skala  1  :  250.000,  dari  Direktorat Geologi      dan  Tata  Lingkungan  1986,  wilayah  Sungai  Ciliwung  Bagian  Tengah
berada  pada  Kelompok  Air  Tanah  dan  Produktivitas  Akuifer.  Menurut  potongan melintang dapat diketahui bahwa :
• Akuifer  air  tanah  dangkal  terdapat  pada  kedalaman  0-20  m  dari
permukaan  tanah,  bersifat  preatik.  Kedalaman  air  tanah  yang  terbesar mengandung air tanah ini merupakan air tanah semi tak tertekan sampai
tertekan. •
Pada  kedalaman  0  –  250  m,  akuifer  dengan  aliran  melalui  antar  butir, merupakan  akuifer  dengan  produktivitas  sedang  dan  sebarannya  luas.
Debit air tanah  5 ltrdetik. •
Pada  kedalaman    250  m,  akuifer  bercelah  atau  bersarang  produktif kecil,  daerah  air  tanah  langka  dan  merupakan  akuifer  dengan
produktivitas kecil serta setempat. Debit air tanah  1 Ltr detik. •
Arah aliran air tanah adalah ke utara sesuai dengan arah umum sistem drainase.
67
4.2. Pengolahan dan Interpretasi Data
Pengukuran  tahanan  jenis  batuan  menggunakan  geolistrik.  Data  pengukuran diolah  dengan  menggunakan  perangkat  lunak  Progress  version  3.0.  Proses
pengolahan data dimulai dengan  memasukkan data dalam  lembar observed data, melakukan  estimasi  model  param  pada  lembar  forward  modeling,  melakukan
proses  iterasi pada  lembar invers modeling sampai dihasilkan  nilai  RMS terkecil dan  menginterpretasikan  data  yang  sudah  diiterasi.  Pendugaan  lapisan  akuifer
dilakukan berdasarkan nilai tahanan jenis batuan hasil pengukuran, yakni terletak pada lapisan batuan yang mengandung pasir.
4.2.1. Pemasukkan Data
Pemasukkan  data  dilakukan  di  lembar  observed  data  pada  Software  Progress Version  3.0.  Data  hasil  pengukuran  diketik  pada  ruang  tersedia.  Data  yang
dimasukkan  berupa  AB2  pada  kolom  spacing  dan  nilai  tahanan  jenis  batuan dalam kolom observed data. Proses pemasukkan data disajikan pada Gambar 21.
Gambar 21. Proses Pemasukan Data Progress Version 3.0
4.2.2. Estimasi Model Param
Estimasi  model  param  dilakukan  untuk  menduga  lapisan  batuan  beserta ketebalannya.  Estimasi  ini  dilakukan  pada  lembar  forward  modelling  pada
Software  Progress  3.0.  Cara  melakukan  estimasi  adalah  dengan  memasukkan kedalaman  batuan  dalam  kolom  depth  dan  nilai  tahanan  jenisnya  dalam  kolom
resistivity.  Nilai  kedalaman  batuan  dan  resistivitasnya  dimasukkan  dengan  cara