Titik Pengukuran Cibinong Identifikasi Akuifer dan Jenis Batuan DAS Ciliwung Tengah

95  Kontras tahanan jenis keempat : bertahanan jenis 175 Ωm yang ditafsir sebagai tuf boulder dan breksi pasiran. Lapisan ini diduga ditemukan pada kedalaman 18.92 – 48.04 m bmt.  Kontras tahanan jenis kelima: bertahanan jenis 57.31 Ωm, ditafsirkan sebagai breksi pasiran diduga akuifer dalam. Lapisan ini diduga ditemukan pada kedalaman 48.04 - 71.9 m bmt.  Kontras tahanan jenis keenam : lapisan bertahanan jenis 284.29 – 959.69 Ωm, ditafsir sebagai lapisan tuf boulder dan breksi pasiran. Lapisan ini ditemukan di bawah 71.9 m bmt.

4.3.2.2. Titik Pengukuran Cibinong

Pengukuran geolistrik dilakuka di Desa Sanja, Kecamatan Cibinong. Secara geografis derah peneltian terletak pada koordinat 106 o 52’02” BT dan 6 o 30’07” LS dengan ketinggian 350 m di atas muka laut. Interpretasi pendugaan geolistrik sebanyak 3 tiga titik duga setelah dikorelasikan dengan data geologi dan hidrogeologi setempat, didaeah penyelidikan pendugaan geolistrik ini bertahanan jenis 3 - 220 Ωm. Bore log tahanan jenis dan jenis batuan disajikan pada lampiran 22. Penampang Tegak Tahanan Jenis di Titik Pengukuran GL 1 Cibinong Berdasarkan kisaran harga tahanan jenis tersebut secara umum dapat dikelompokan dengan berdasarkan perbedaan harga jenis sebagai berikut :  Kontras tahanan jenis pertama : merupakan tahanan jenis tanah penutup dengan tahanan jenis sebesar 188.91 Ωm. Lapisan tanah penutup ini setebal 1.2 m.  Kontras tahanan jenis kedua : bertahanan jenis 16.87 Ωm, ditafsir sebagai Lempung pasiran diduga akuifer bebas. Kedalaman lapisan ini diperkirakan berada pada 1.2 – 43.41 m bmt.  Kontras tahanan jenis ketiga : bertahanan jenis sebesar 1.13 - 8.35 Ωm. Lapisan ini ditafsir sebagai Lempung. Kedalaman lapisan ini dari 43.41 – 123.41 m bmt.  Kontras tahanan jenis keempat : bertahanan jenis 19.97 Ωm yang ditafsir sebagai Lempung pasiran diduga akuifer dalam. Lapisan ini diduga ditemukan pada kedalaman 123.41 – 137.85 m bmt. 96  Kontras tahanan jenis kelima: bertahanan jenis 3.68 – 9.64 Ωm, ditafsirkan sebagai tuf lempung. Lapisan ini ditemukan di bawah 137.85 m bmt. Penampang Tegak Tahanan Jenis di Titik Pengukuran GL 2 Cibinong Berdasarkan kisaran harga tahanan jenis tersebut secara umum dapat dikelompokan dengan berdasarkan perbedaan harga jenis sebagai berikut :  Kontras tahanan jenis pertama : merupakan tahanan jenis tanah penutup dengan tahanan jenis sebesar 44.36 Ωm. Lapisan tanah penutup ini setebal 1.4 m.  Kontras tahanan jenis kedua : bertahanan jenis 253 – 278.34 Ωm, ditafsir sebagai breksi pasirtuf boulder. Kedalaman lapisan ini diperkirakan berada pada 1.4 – 11.1 m bmt.  Kontras tahanan jenis ketiga : bertahanan jenis sebesar 27.9 – 33.99 Ωm. Lapisan ini ditafsir sebagai breksi pasiran diduga akuifer bebas- semi tertekan. Kedalaman lapisan ini dari 11.1 – 40.17 m bmt.  Kontras tahanan jenis keempat : bertahanan jenis 2.2 Ωm yang ditafsir sebagai tuf lempung. Lapisan ini diduga ditemukan pada di bawah kedalaman 40.17 m bmt. Penampang Tegak Tahanan Jenis di Titik Pengukuran GL 3 Cibinong Berdasarkan kisaran harga tahanan jenis tersebut secara umum dapat dikelompokan dengan berdasarkan perbedaan harga jenis sebagai berikut :  Kontras tahanan jenis pertama : merupakan tahanan jenis tanah penutup dengan tahanan jenis sebesar 152.31 Ωm. Lapisan tanah penutup ini setebal 1.88 m.  Kontras tahanan jenis kedua : bertahanan jenis 14.97 Ωm, ditafsir sebagai Lempung pasiran akuifer bebas. Kedalaman lapisan ini diperkirakan berada pada 1.88 – 25.29 m bmt.  Kontras tahanan jenis ketiga : bertahanan jenis sebesar 26.85 Ωm. Lapisan ini ditafsir sebagai pasir diduga akuifer bebas. Kedalaman lapisan ini dari 25.29 – 35.03 m bmt. 97  Kontras tahanan jenis keempat : bertahanan jenis 1.15 Ωm yang ditafsir sebagai lempung. Lapisan ini diduga ditemukan pada kedalaman 35.03 – 108.44 m bmt.  Kontras tahanan jenis kelima: bertahanan jenis 59.88 Ωm, ditafsirkan sebagai breksi pasiran diduga akuifer dalam. Lapisan ini diduga ditemukan di bawah kedalaman 108.44 m bmt. Tabel 19. Interpretasi Litologi di Sukaraja dan Cibinong

4.3.2.3. Titik Pengukuran Depok