Metode Penelitian METODOLOGI PENELITIAN

Universitas Sumatera Utara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Metode penelitian kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang atau perilaku yang dapat diamati dan dimaknai. Penelitian kualitatif bertujuan untuk menjelaskan fenomena dengan sedalam-dalamnya melalui pengumpulan data sedalam-dalamnya tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi dan tindakan. Metode kualitatif berusaha memahami dan juga menafsirkan makna suatu peristiwa interaksi tingkah laku manusia dalam situasi tertentu menurut perspektif peneliti sendiri. Menurut Denzin dan Lincoln 1987 dalam Moleong 2006, penelitian kualitatif adalah penelitian yang menggunakan latar ilmiah, dengan maksud menafsirkan fenomena yang terjadi dan dilakukan dengan jalan melibatkan berbagai metode yang ada, seperti wawancara, observasi dan pemanfaatan dokumen. Dalam penelitian kualitatif ini tidak semua konteks dapat diteliti tetapi memang dilakukan dalam suatu konteks khusus. Penelitian kualitatif didasarkan pada upaya membangun pandangan mereka yang diteliti, dibentuk dengan kata-kata, gambaran holistik dan sedikit rumit. Jadi penelitian kualitatif ini berupaya memahami fenomena sosial apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan persoalan tentang manusia yang diteliti. Metode kualitatif ini juga tidak mengutamakan besarnya populasi atau sampling, bahkan bisa dikatakan bahwa populasinya juga sangat terbatas. Responden dalam penelitian kualitatif berkembang terus secara bertujuan sampai data yang dikumpulkan dianggap memuaskan dan memenuhi data yang diinginkan oleh peneliti. Jika data yang dikumpulkan sudah mendalam dan bisa menjelaskan fenomena yang diteliti, maka tidak perlu lagi mencari responden atau informan lainnya. Peneliti menjadi key instrument, dalam mengumpulkan data, terjun ke lapangan secara aktif. Dalam metode kualitatif, yang lebih ditekankan adalah persoalan kedalaman kualitas data dan bukan banyaknya kuantitas data. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Dalam metode penelitian yang kualitatif, periset adalah bagian integral dari penelitian, artinya periset ikut aktif dalam menentukan jenis data yang diinginkan, dengan terjun langsung ke lapangan dan mengenali subjek penelitiannya, atau dengan istilah lain yang sering kita dengar adalah Key Instrument. Karena itu penelitian kualitatif ini bersifat subjektif dan hasilnya bukan tidak untuk digeneralisasikan Kriyantono, 2007 : 4. Penelitian ini bersifat kualitatif dengan menggunakan metode studi kasus. Studi kasus adalah salah satu metode penelitian Ilmu-ilmu sosial, selain dari beberapa metode lain yang ada. Secara umum, studi kasus merupakan straategi yang lebih cocok bila pokok pertanyaan sebuah penelitian berkenaan dengan “how” atau “why”, dan bilamana fokus penelitinya terletak pada fenomena yang ada dalam konteks kehidupan nyata. Konsep studi kasus ini masih dibagi dalam tiga tipe, yaitu studi kasus eksplanatoris, eksploratoris dan deskriptif. Namun dalam penelitian ini, peneliti menggunakan studi kasus dengan tipe eksplanatoris yang lebih menyoroti pada historis dan eksperimen pengalaman. Penelitian dengan menggunakan pendekatan studi kasus masuk dalam wilayah pendekatan kualitatif adalah sifat lebih alami, holistik, dan unsur budaya, serta didekati secara fenomonologis. Studi kasus sebagai kajian yang rinci atas suatu fenomena tertentu. Studi kasus ini juga menjadi strategi untuk melakukan penyelidikan intensif tentang seorang individu, namun terkadang studi kasus juga dapat digunakan untuk menyelidiki unit sosial yang kecil seperti keluarga, sekolah, masyarakat dalam suatu desa, dan kelompok kecil lainnya Robert, 2003. Dalam metode studi kasus ini, peneliti akan terjun langsung ke lapangan dan biasanya meneliti seorang individu atau unit sosial yang kecil secara lebih mendalam. Dengan demikian peneliti akan menemukan variabel yang kecil sekalipun yang terkait dengan subjek penelitian yang ditelitinya. Peneliti juga bekerja keras dalam meneliti bagaimana perkembangan subjek yang diteliti, mengapa dia berpikiran seperti itu, apa penyebab dia berpikiran seperti itu, apa alasan baginya sehingga ia mempunyai pemahaman dan pemikiran seperti itu, bagimana pemikiran itu bisa berubah, apa yang telah merubah pemikirannya itu. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Begitu banyak informasi yang perlu digali dari dalam diri seorang individu, sementara lain lagi dengan individu lain dalam satu komunitas atau kelompok kecil unit sosial yang diteliti. Karena itulah batas waktu yang dibutuhkan oleh peneliti cukup lama. Peneliti dalam hal ini memilih studi kasus sebagai metode penelitian kualitatif yang digunakan, karena memang bertujuan ingin memecahkan suatu masalah tertentu. Jadi, dengan menggunakan studi kasus, peneliti pun akhirnya bisa memperoleh wawasan yang mendalam mengenai aspek-aspek dasar tentang perilaku manusia, karena studi kasus mampu meneliti dengan lebih mendalam, totalitas, intensif dan utuh. Namun dalam hal ini, dibutuhkan kemampuan peneliti dalam mengumpulkan, memilah, mengkategorisasikan, memberikan kode, serta menafsirkan makna dari sejumlah informasi yang didapat dari seorang individu.

3.2 Objek Penelitian

Dokumen yang terkait

Persepsi Masyarakat Suku Batak Toba Dan Batak Karo Dalam Konteks Komunikasi Antarbudaya (Studi Kasus Masyarakat Suku Batak Toba di Desa Unjur Dan Masyarakat Batak Karo di Desa Surbakti Terhadap Suku Batak Toba Dalam Mempersepsi Nilai-Nilai Perkawinan Ant

1 91 173

Hubungan Perilaku Martarombo dengan Kepedulian Suku Batak Toba Terhadap Sesama Batak Toba

35 167 106

Hubungan Persepsi Kongruensi Budaya dengan Intergroup Contact Pada Masyarakat Suku Batak Toba Terhadap Masyarakat Suku Nias di Kabupaten Simalungun

3 74 80

Komunikasi Masyarakat Batak Toba Dalam Upacara Pernikahan Adat (Studi Kasus Tentang Proses Komunikasi Antarbudaya Dalam Upacara Pernikahan Adat Batak Toba Pada Masyarakat di Kelurahan Lestari Kecamatan Kisaran Timur Kabupaten Asahan Sumatera Utara)

9 129 118

Perubahan Perlakuan terhadap Anak Perempuan pada Masyarakat Batak Toba (Studi Deskriptif pada Masyarakat Batak Toba di Desa Pollung, Kecamatan Pollung, Kabupaten Humbang Hasundutan)

11 112 129

Persepsi Masyarakat Suku Batak Toba Dan Batak Karo Dalam Konteks Komunikasi Antarbudaya (Studi Kasus Masyarakat Suku Batak Toba di Desa Unjur Dan Masyarakat Batak Karo di Desa Surbakti Terhadap Suku Batak Toba Dalam Mempersepsi Nilai-Nilai Perkawinan Anta

0 1 12

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Paradigma Kajian 2.1.1 Perspektif Interpretivisme - Persepsi Masyarakat Suku Batak Toba Dan Batak Karo Dalam Konteks Komunikasi Antarbudaya (Studi Kasus Masyarakat Suku Batak Toba di Desa Unjur Dan Masyarakat Batak Karo di Desa S

0 0 26

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah - Persepsi Masyarakat Suku Batak Toba Dan Batak Karo Dalam Konteks Komunikasi Antarbudaya (Studi Kasus Masyarakat Suku Batak Toba di Desa Unjur Dan Masyarakat Batak Karo di Desa Surbakti Terhadap Suku Batak Toba Dalam

0 1 7

Persepsi Masyarakat Suku Batak Toba Dan Batak Karo Dalam Konteks Komunikasi Antarbudaya (Studi Kasus Masyarakat Suku Batak Toba di Desa Unjur Dan Masyarakat Batak Karo di Desa Surbakti Terhadap Suku Batak Toba Dalam Mempersepsi Nilai-Nilai Perkawinan Anta

0 1 15

Hubungan Persepsi Kongruensi Budaya dengan Intergroup Contact Pada Masyarakat Suku Batak Toba Terhadap Masyarakat Suku Nias di Kabupaten Simalungun

0 0 23