Universitas Sumatera Utara
b. Observasi
Observasi diartikan sebagai aktivitas pencatatan fenomena yang ada, yang dilakukan secara sistematis. Pengamatan yang dilakukan peneliti
selama penelitian berlangsung. Fokus perhatian paling esensial dari peneliti kualitatif adalah pemahaman dan kemampuannya dalam
membuat makna atas fenomena atau kejadian yang tampak. Dalam hal inilah peneliti berperan sebagai pengamat yang mengamati fenomena
yang ada di setiap desa yang menjadi tempat penelitian berlangsung, melihat dan memperhatikan bagaimana dan seperti apa pola perilaku
masyarakat di desa tersebut. Bagaimanakah mereka bergaul satu dengan lainnya, seperti di desa surbakti, dimana penduduknya bukan hanya
berasal dari budaya batak Karo, tetapi juga Batak Toba. Apakah ada fenomena seperti yang sudah dipaparkan oleh peneliti sebelumnya,
seperti diskriminasi, jaga jarak, stereotip dan yang lainnya. Inilah yang akan diamati baik dalam suasana formal maupun santai. Seorang
peneliti yang melakukan proses partisipasi, ia harus tetap mengandalkan memori yang kuat dan sensitifitas yang tajam, sehingga tidak
kehilangan tujuan utamanya, sekalipun dia sudah masuk dalam kehidupan subjek yang ditelitinya. Penelitian kualitatif lebih
menekankan makna dari suatu kejadian pada situasi yang tampak dan tertentu Bungin, 2009:140.
3.6 Teknik Analisis Data
Bogdan dan Biklen Moleong 2005:248, menyatakan bahwa analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data,
mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, menafsirkannya, memaknai, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang
penting dan apa yang dipelajari, serta memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan Model Interaktif
Miles dan Huberman untuk menganalisis data, yang terdiri dari tiga hal utama, antara lain :
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
1. Reduksi Data
Reduksi data dapat diartikan sebagai proses pemilahan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data kasar yang
didapat dari catatan-catatan tertulis dari lapangan. Proses reduksi data ini tidak harus menunggu hingga data terkumpul banyak – berbeda halnya
dengan kuantitatif. Reduksi data dapat dilakukan sejak data masih sedikit. Jadi, selain memperingan pekerjaan peneliti, juga dapat mempermudah
peneliti dalam melakukan kategorisassi data yang telah ada. Haruslah diingat bahwa reduksi data tidak berakhir secara bersamaan dengan berakhirnya
observasi di lapangan, namun akan terus berlangsung hingga laporan akhir penelitian lengkap dan dapat tersusun dengan baik. Proses reduksi data ini
bertujuan untuk lebih menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang bagian data yang tidak diperlukan, serta mengorganisasikan data
sehingga lebih mudah menarik kesimpulan yang kemudian akan dilanjutkan dengan proses verifikasi. Jadi, data kasar dan catatan kasar yang didapatkan
peneliti dari lapangan, sudah boleh diolah sedikit demi sedikit, seperti memilah antara unsur jawaban yang satu dengan yang lainnya dan lainnya.
2. Penyajian Data
Setelah proses reduksi data berlangsung, maka langkah berikutnya adalah penyajian data, yaitu sekumpulan informasi tersusun yang memberi
kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Data yang disajikan tidak hanya berhenti sebatas sajian, namun peneliti harus
mulai memikirkan langkah selanjutnya terhadap data yang telah disajikan sebagai hasil dari reduksi data sebelumnya. Setelah data yang didapat dari
lapangan itu direduksi, maka mulailah peneliti menganalisis setiap data yang sudah dikelola direduksi. Menyibak makna yang lebih dalam dari setiap
data yang sudah diolah, menjadi sekumpulan informasi yang nantinya akan ditarik sebuah kesimpulan.
3. Penarikan Kesimpulan
Tahap akhir adalah verifikasi dan penarikan kesimpulan, yang dimaknai sebagai penarikan arti data yang dikumpulkan dari lapangan, direduksi dan
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
disajikan. Pemberian makna ini tentu saja sejauh pemahaman peneliti dan interpretasi yang dibuatnya. Peneliti akan menarik suatu kesimpulan dari
sekumpulan informasi yang sudah diolah dan disajikan. Bisa saja peneliti meninjau kembali kesimpulan yang ditarik dari data yang sudah diolah dan
disajikan itu dengan kembali ke lapangan verifikasi. Dengan melakukan verifikasi sebelum menarik sebuah kesimpulan, maka peneliti kualitatif dapat
mempertahankan dan menjamin validitas dan reliabilitas hasil temuannya.
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN