Universitas Sumatera Utara
3.4 Kerangka Analisis
Proses penelitian kualitatif akan melibatkan data verbal yang banyak, yang harus ditranskripkan, objek-objek, situasi, ataupun peristiwa dengan aktor
yang sama atau yang berbeda. Informasi kasar yang diperoleh dari lapangan, seperti rekaman yang belum ditranskripkan, foto yang belum dicetak, coretan-
coretan hasil wawancara, kesmua itu perlu ditaata dan diedit dengan baik. Jadi, jumlah data kualitatif yang banyak itu kemudian diperkecil, dipilah,
dikelompokkan, dikategorikan lagi menjadi suatu bentuk data yang lebih sederhana, sehingga lebih mudah untuk dianalisis. Adapun kerangka analisis yang
digunakan oleh peneliti adalah Model Analisis Interaktif Miles dan Huberman
yang terdiri dari tiga hal, yaitu Reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Gambar 3.1 Model Analisis Interaktif Miles dan Huberman
Sumber: Idrus, 2009
Pengumpulan Data Penyajian Data
Reduksi Data Penarikan kesimpulan
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Adapun tehnik pengumpulan data yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah :
1. Penelitian Kepustakaan Library Research
Yaitu penelitian dengan cara mengumpulkan data yang sesuai dengan permasalahan penelitian, misalnya mempelajari dan menelaah buku-buku
atau pun artikel yang mungkin didapatkan dari internet, yang berkaitan dengan masalah penelitian, sehingga terkumpul data yang relevan dalam
penelitian ini. 2.
Penelitian Lapangan Field Research Penelitian lapangan dapat juga dikatakan sebagai pendekatan luas dalam
penelitian kualitatif atau sebagai metode untuk mengumpulkan data kualitatif. Ide pentingnya adalah peneliti terjun langsung ke lapangan
untuk mengadakan pengamatan tentang suatu fenomena yang diangkat dalam penelitian ini. dengan demikian, penelitian lapangan ini berkaitan
erat dengan beberapa langkah berikut ; a.
Wawancara mendalam In-depth interview Wawancara mendalam adalah proses memperoleh keterangan untuk
tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan informan atau orang yang diwawancarai, dengan
atau tanpa menggunakan pedoman guide wawancara, dimana pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan sosial. Dalam
hal ini pastinya peneliti akan menyusun terlebih dahulu daftar pertanyaan yang akan ditanyakan kepada beberapa informan.
Pertanyaan yang akan disusun pun pastinya akan terkait dengan apa yang menjadi fokus peneliti di lapangan. Selain daripada itu, peneliti
juga kemungkinan besar akan menanyakan hal-hal yang lebih mendalam diluar dari daftar pertanyaan itu, tetapi tetap sesuai dengan
fokus penelitian di lapangan. Peneliti juga akan menggunakan berbagai strategi yang bisa mendukung peneliti untuk mendapatkan hal yang
dibutuhkan dari informan, dalam bentuk analisis dokumen dan
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
fotografi seperti tape record alat rekam, Kamera dan lain sebagainya. Sebelum melakukan wawancara, peneliti kualitatif harus menyadari
bahwa ia memasuki area sensitif, ruang kepribadian yang berbeda, atau menghadapi subjek penelitian yang sama sekali belum diketahui
karakternya Sudarwan, 2002:130. Adapun pedoman wawancara yang telah penulis rancang adalah sebagai berikut:
IDENTITAS PRIBADI 1.
Nama 2.
Umur 3.
Agama 4.
Suku 5.
Alamat PANDUAN WAWANCARA
1. Bagaimana pandangan saudara terhadap agama?
2. Apa makna agama bagi saudara?
3. Nilai-nilai apa yang ada dalam agama Saudara dan diwariskaan
kepada anak? 4.
Nilai-nilai budaya apa saja yang ada di suku Saudara terkait dengan perkawinan?
5. Bagaimana pandangan suku Saudara terhadap perkawinan
campuran? 6.
Bagaimana penerapan nilai-nilai perkawinan dari suku Saudara? 7.
Bagaimana Saudara mewariskan nilai-nilai yang anda pegang kepada anak?
8. Bagaimana pandangan Saudara terhadap pendidikan atau sekolah?
9. Seberapa besarkah pengaruh bahasa yang berbeda dalam
perkawinan campuran menurut Saudara?
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
b. Observasi
Observasi diartikan sebagai aktivitas pencatatan fenomena yang ada, yang dilakukan secara sistematis. Pengamatan yang dilakukan peneliti
selama penelitian berlangsung. Fokus perhatian paling esensial dari peneliti kualitatif adalah pemahaman dan kemampuannya dalam
membuat makna atas fenomena atau kejadian yang tampak. Dalam hal inilah peneliti berperan sebagai pengamat yang mengamati fenomena
yang ada di setiap desa yang menjadi tempat penelitian berlangsung, melihat dan memperhatikan bagaimana dan seperti apa pola perilaku
masyarakat di desa tersebut. Bagaimanakah mereka bergaul satu dengan lainnya, seperti di desa surbakti, dimana penduduknya bukan hanya
berasal dari budaya batak Karo, tetapi juga Batak Toba. Apakah ada fenomena seperti yang sudah dipaparkan oleh peneliti sebelumnya,
seperti diskriminasi, jaga jarak, stereotip dan yang lainnya. Inilah yang akan diamati baik dalam suasana formal maupun santai. Seorang
peneliti yang melakukan proses partisipasi, ia harus tetap mengandalkan memori yang kuat dan sensitifitas yang tajam, sehingga tidak
kehilangan tujuan utamanya, sekalipun dia sudah masuk dalam kehidupan subjek yang ditelitinya. Penelitian kualitatif lebih
menekankan makna dari suatu kejadian pada situasi yang tampak dan tertentu Bungin, 2009:140.
3.6 Teknik Analisis Data