Layout Pabrik ASPEK TEKNIS TEKNOLOGIS

30 c Penyimpanan MES Kebutuhan ruang penyimpanan MES seluas 96 m 2 . Hal ini mempertimbangkan diameter tangki penyimpanan MES sebesar 7,5 m dimana terdapat dua buah tangki penyimpanan MES, ditambah ruang gerak operator, dan kelonggaran sebesar 150. d Scrubber Kebutuhan ruang untuk Scrubber yang merupakan unit pengolahan limbah gas seluas 5m 2 . Hal ini mempertimbangkan tangki scrubber berdiameter 1 m dengan ruang gerak operator, dan kelonggaran sebesar 150. e Sarana lain Kebutuhan ruang untuk sarana lainnya ditetapkan sebesar 285 m 2 dengan rincian antara lain laboratorium 40 m 2 , bengkel 30 m 2 , kontrol proses 15 m 2 , jalan dan parkir sebesar 200 m 2

4.2.5. Layout Pabrik

Lay out pabrik merupakan cara penyusunan tata letak pabrik. Menurut Harsono 1984 ada tiga macam lay out yaitu lay out by product, lay out by process, dan lay out stationery. Lay out by product adalah yang terbaik bagi produksi yang terus menerus dan besar-besaran. Dalam penyusunanya ini mesin-mesin ditempatkan menurut urutan yang merupakan suatu garis lurus. Ditambahkan pula oleh Machfud dan Agung 1990 tata letak menggunakan tipe produk product lay out merupakan tata letak dimana pusat-pusat kerja dan mesin atau peralatan yang disusun merupakan satu line sesuai dengan urutan operasi atau proses untuk menghasilkan satu jenis produk tertentu. Industri ini menghasilkan satu jenis produk yaitu MES dan kapasitasnya juga termasuk besar sehingga lay out yang dipilih adalah lay out by product. Berdasarkan diagram alir proses maka dibuat bagan keterkaitan antar aktivitas. Keterkaitan ini berguna sebagai pedoman dalam penyusunan tata letak ruangan pabrik. Derajat hubungan aktivitas pada bagian keterkaitan antar aktivitas tersebut diberi tanda sandi sebagai berikut:  A absolutely necessary menunjukan bahwa letak antar dua kegiatan harus saling berdekatan atau bersebelahan.  E especially important menunjukan bahwa letak antar dua kegiatan saling berdekatan atau bersebelahan.  I important menunjukan bahwa letak antar dua kegiatan cukup berdekatan.  O ordinary menunjukan bahwa letak antara dua kegiatan tidak harus saling berdekatan  U unimportant menunjukan bahwa letak antara dua kegiatan bebas dan saling tidak mengikat.  X undesirable menunjukan bahwa letak antara dua kegiatan harus saling berjauhan dan tidak boleh berdekatan. Derajat hubungan aktivitas yang menunjukan kegiatan yang sebaiknya dipisahkan perlu diberikan alasan-alasan sebagai berikut: 1 = Kotor 2 =Bising 3 =Asap, debu 4 =Bau 5 =Getaran 6 =Resiko keselamatan dan kesehatan 7 =Penyelaan 31 A :1 E:- X:7 Kantor 6 I: 4 O:5,4,2,2 A:2 E:- X:- Penyimpanan bahan baku 1 I: 3 O:4,5,6,7 A:- E:6,5,1 X:7 Parkir 9 I:- O:8,4,3,2 A:- E:- X:7,8 Laboratorium 3 I: 5,2,1 O:4,6,9 A:2 E:- X:- Penyimpanan Produk 5 I: 3 O:1,4,6,7 A:1,4,5 E:- X:- Proses Produksi 2 I: 3,7 O:6 A:- E:- X:6,3 Pengolahan Limbah 7 I: 2 O: 5,4,1 A:2 E:- X:- Kontrol proses 4 I: 6 O: 5,7,8,9,3,8 A:- E:- X:6,3 Bengkel 8 I: 2 O: 7,5,4,1 8 =Gangguan Bentuk bagan keterkaitan antar aktivitas ditunjukan pada Gambar 12. Gambar 12. Bagan keterkaitan aktivitas Selanjutnya bagan keterkaitan antar aktivitas diwujudkan dalam bentuk diagram keterkaitan antar aktivitas. Diagram keterkaitan antar aktivitas ini menggunakan template-template yang menggambarkan kegiatan yang ada Apple 1990. Dalam template tersebut tercantum informasi mengenai derajat keterkaitan kegiatan satu dengan kegiatan yang lain yang diperoleh dari bagan keterkaitan antar aktivitas. Diagram keterkaitan antaraktivitas ditunjukan pada Gambar 13. 32 2 7 5 6 3 Tahapan yang dilakukan selanjutnya adalah penentuan lay out parik. Hasil dari bagan keterkaitan aktivitas, diagram keterkaitan, dan kebutuhan luasan ruangan industri MES ini merupakan masukan dalam penentuan lay out pabrik. Gambar 14 menunjukan lay out industri surfaktan MES. 8 4 Gambar 14 . Lay out industri surfaktan MES

4.3. ASPEK MANAJEMEN

Dalam studi kelayakan ini, aspek manajemen yang dibahas adalah tipe organisasi yang sesuai untuk indutri ini. Selain itu mengkaji pula mengenai kebutuhan sumber daya manusianya dan kualifikasi yang dibutuhkan untuk menempati jabatan tertentu serta ditambah dengan tugas yang dilakukan pada tiap-tiap posisi jabatan.

4.3.1 Tipe Organisasi

Tipe organisasi dibutuhkan agar proses dalam kegiatan industri berjalan dengan baik. Tipe organisasi akan menggambarkan hubungan formal. Bentuk dari struktur organisasi tiap industri cenderung berbeda. Ini berkaitan dengan karakteristik industrinya. Pemilihan tipe organisasi yang tepat dapat menyebabkan suasana kepuasan pribadi dan kepuasan golongan sehingga orang-orang akan senang dalam melakukan pekerjaanya. Umumnya tipe organisasi formal yang terkenal adalah organisasi garis, organisasi fungsional, organisasi garis dan staf, dan organisasi komite. Dalam organisasi garis, wewenang mengalir dari pimpinan kepada bawahan dan sampai ke lapangannya masing-masing. Keuntungan menggunakan Keterangan 1. Penyimpanan bahan baku 2. Proses produksi 3. Laboratorium 4. Kontrol proses 5. Penyimpanan produk 6. Kantor 7. Scrubber 8. Bengkel 9. Parkir dan jalan 1 9 9 Gambar 13. Diagram keterkaitan antar aktivitas