49
4.5.5 Harga Penjualan dan perkiraan penerimaan
Biaya per unit produk MES ditentukan menggunakan metode full costing dengan rumus sebagai berikut:
Biaya per unit produk= Biaya untuk memproduksi MES per kilogramnya pada tahun pertama sebesar Rp. 13.445
sedangkan pada tahun kedua Rp. 13.331, tahun ketiga Rp. 13.117, tahun keempat Rp. 13.077, tahun kelima Rp. 13.037, dan tahun keenam hingga tahun kesepuluh mencapai Rp. 12.997. Harga jual MES
perkilogramnya ditetapkan sebesar U 1,7 atau sekitar Rp. 15.360 sehingga profit yang diterima berkisar antara 14,24-18,18
Perkiraan penerimaan, seluruhnya berasal dari penjualan MES. Asumsi yang digunakan seluruh produksi habis terjual. Produksi surfaktan MES pada tahun pertama dan kedua mencapai 90 dari
kapasitas terpasang. Hal ini mempertimbangkan daur hidup produk yang pada awal tahun pendirian berada dalam fase pertumbuhan sedangkan pada tahun ketiga hingga kesepuluh berada dalam fase
stabil yaitu produksi mencapai 100 kapasitas terpasang. Tabel 27 menunjukan harga dan penerimaan industri ini.
Tabel 27. Harga dan penerimaan dalam ribuan rupiah
Tahun Biaya Total
Rp Kapasitas
Produksi kg
Biaya Produksikg
Rp Harga Jual
Rp Profit
Penerimaan Rp
1 72.600.568
5.400.000 13,445
15,360 14,24
82.941.300 2
71.987.399 5.400.000
13,331 15,360
15,22 82.941.300
3 78.699.232
6.000.000 13,117
15,360 17,10
92.157.000 4
78.459.815 6.000.000
13,077 15,360
17,46 92.157.000
5 78.220.398
6.000.000 13,037
15,360 17,82
92.157.000 6
77.980.981 6.000.000
12,997 15,360
18,18 92.157.000
7 77.980.981
6.000.000 12,997
15,360 18,18
92.157.000 8
77.980.981 6.000.000
12,997 15,360
18,18 92.157.000
9 77.980.981
6.000.000 12,997
15,360 18,18
92.157.000 10
77.980.981 6.000.000
12,997 15,360
18,18 92.157.000
4.5.6 Modal Kerja
Modal kerja ini merupakan modal yang digunakan untuk menjalankan operasional perusahaan hingga perusahaan memperoleh penerimaan. Penentuan nilai modal kerja ini dipengaruhi dengan
perputaran modal kerja itu sendiri. Asumsi yang digunakan dalam penentuan modal kerja adalah sebagai berikut:
1. Account receivable piutang usaha sebesar 45 hari Hal ini mempertimbangkan konsumen baru membayar barang yang telah mereka beli selama
45 hari setelah mereka melakukan transaksi pembelian.
50 2.
Account payable hutang usaha sebesar 45 hari
Hal ini mempertimbangkan perusahaan dapat melakukan kredit pembelian bahan baku dalam jangka waktu 45 hari
3. Inventori persediaan sebesar 15 hari
Hal ini mempertimbangkan bahwa harus ada persediaan untuk minimal satu kapasitas tangki penyimpanan. Kapasitas satu tangki penyimpanan sendiri cukup menyimpan minyak selama 15
hari. Rincian kebutuhan modal kerja ditunjukkan pada Lampiran 8.
4.5.7 Pembiayaan