Biaya Investasi ASPEK FINANSIAL

41 9. Berdasarkan perkiran biaya menurut Peters et al, 2004, maka penetapan biaya adalah sebagai berikut: -Biaya instalasi pemipaan industri bahan berbentuk cair sebesar 68 dari harga pembelian mesin dan peralatan produksi -Biaya instalasi listrik 11 dari harga pembelian mesin dan peralatan produksi -Kontingensi 10 dari harga pembelian mesin dan peralatan produksi -Biaya pemeliharaan ditetapkan 10 dari harga pembelian mesin dan peralatan produksi -Biaya asuransi 1 dari nilai awal pembelian barang yang diasuransikan. -Biaya laboratorium ditetapkan sebesar 10 dari biaya operator. -Biaya distribusi dan pemasaran ditetapkan sebesar 2 dari biaya total produksi. 10. Penyusutan menggunakan Straight Line Method -Nilai sisa mesin dan peralatan, instalasi pemipaan, instalasi listrik, perlengkapan, dan kendaraan ditetapkan sebesar 10 dari harga awal pembelian -Nilai sisa bangunan sebesar 50 dari harga pembangunan -Umur ekonomis mesin dan peralatan, pemipaan, instalasi listrik, kendaraan, dan perlengkapan adalah 10 tahun, -Umur ekonomis bangunan adalah 20 tahun 11. Besarnya pajak ditetapkan sebagai berikut: Pajak Bumi dan Bangunan sebesar 0,1 dari total investasi bangunan UU no 26 tahun 2000, Pajak kendaraan sebesar 0,5 dari harga pembelian UU no 22 tahun 1999 Pajak penghasilan untuk perusahaan sebesar 25 www.pajak.go.id 12. Skema pembiayaan investasi adalah 65 dari pembiayaan bank dan 35 dari pembiayaan sendiri, skema pembiyaan ini mengacu pada skema pembiayaan maksimum yang ditawarkan oleh Bank Mandiri. Bunga 10 berdasarkan bunga pada Bank Mandiri untuk industri turunan kelapa sawit. 13. Pembayaran kredit menggunakan metode sliding rate. 14. Jangka waktu pembayaran kredit modal investasi tetap adalah lima tahun sedangkan kredit modal kerja selama dua tahun.

4.5.2 Biaya Investasi

Sebelum industri surfaktan MES ini dapat berjalan, terdapat modal yang cukup besar yang harus dikeluarkan pada awal pendirian. Modal ini dinamakan modal investasi yang terdiri dari modal investasi tetap dan modal kerja. Modal investasi tetap berhubungan dengan kebutuhan manufakturing dan fasilitas pabrik. Modal investasi tetap terdiri atas biaya untuk pembelian peralatan dan mesin, pemasangan dan instalasi pemipaan dan listrik, bangunan, lahan, perlengkapan, pembelian kendaraan, biaya kontingensi, dan termasuk bunga selama pembangunan atau IDC interest during construction yang diperhitungkan sebesar 10 dalam satu tahun. Modal kerja merupakan modal yang diperlukan untuk menjalankan kegiatan operasional industri. Modal investasi yang diperlukan untuk mendirikan industri ini ditunjukan pada Tabel 13. 42 Tabel 13. Rincian modal investasi dalam ribuan rupiah No Komponen Nilai Rp A. Modal investasi tetap 1 Biaya pembelian alat dan mesin 2.271.200 2 Biaya pemipaan 1.544.416 3 Biaya instalasi listrik 249.832 4 Bangunan 597.000 5 Lahan 1.831.554 6 Biaya perlengkapan 134.400 7 Biaya kendaraan 1.050.000 8 Biaya pra investasi 7.542.000 9 Biaya kontingensi 1.522.040 10 Bunga selama pembangunan 1.088.259 Subtotal 17.830.701

B. Modal kerja

Subtotal 11.500.042 Total investasi 29.330.743 1 Biaya pembelian peralatan dan mesin. Biaya pembelian mesin dan alat adalah biaya yang digunakan untuk membeli mesin dan peralatan produksi. Biaya ini terdiri dari pembelian material, asesoris yang dibutuhkan pada peralatan tersebut dan ongkos fabrikasinya. Harga pembelian tangki merupakan harga material berupa lembaran plat yang dibutuhkan untuk membuat tangki sesuai dengan kapasitas yang diinginkan dan telah ditambah ongkos fabrikasinya, selain itu telah lengkap dengan asesoris tangki seperti pompa gear, termometer,dan presseure gauge. Harga Multi Tube Film Reactor terdiri dari harga material, biaya fabrikasinya, dan harga pembelian SO 3 flow meter. Detail biaya pembelian peralatan dan mesin ditunjukan pada Tabel 14. Tabel 14. Rincian biaya pembelian alat dan mesin dalam ribuan rupiah No Nama Alat dan Mesin Jumlah Hargaunit Rp Subtotal Rp 1 Tangki penyimpanan bahan baku 1 232.100 232.100 2 Tangki penyimpanan MES 2 417.500 835.000 3 Tangki masukan metil ester 2 130.700 261.400 4 Multi tube film reactor 1 295.200 295.200 5 Tangki pematangan 2 75.900 151.800 6 Tangki netralisasi 2 112.200 224.400 7 Scrubber 1 223.700 223.700 8 Quencher 1 3.200 3.200 9 Oil gas separator 1 6.500 6.500 10 Cyclone 1 3.100 3.100 11 Tangki penyimpanan NaOH 1 34.800 34.800 Total biaya alat dan mesin 2.271.200 2 Pemipaan dan instalasinya Biaya pemipaan terdiri dari biaya material yang dibutuhkan dalam pemipaan, katup, dan insulasi pemipaan serta ditambah instalasi pemipaan. Penentuan harga ini melalui pendekatan estimasi modal investasi berdasarkan penurunan biaya peralatan. Biaya pemipaan pada proses yang bahan bakunya berbentuk cairan mencapai 68 dari total harga pembelian peralatan dan 43 mesin Peters et al, 2004. Bila biaya pembelian peralatan alat dan mesin mencapai Rp. 2.271.200.000 maka biaya pemipaan dan instalasinya mencapai Rp. 1.544.416.000 3 Biaya instalasi listrik Biaya instalasi listrik terdiri dari biaya material yang dibutuhkan dalam pembelian material ditambah instalasi listrik. Penentuan harga ini melalui pendekatan estimasi modal investasi berdasarkan penurunan biaya peralatan. Biaya instalasi listrik pada proses yang mencapai 11 dari total harga pembelian peralatan dan mesin Peters et al, 2004. Bila biaya pembelian peralatan alat dan mesin mencapai Rp.2.271.200.000 maka biaya instalasi listriknya mencapai Rp.249.832.000. 4 Bangunan Bangunan meliputi bangunan untuk ruang produksi dan nonproduksi. Ruang produksi terdiri dari unit pemasukan metil ester, unit sulfonasi, unit pematangan, unit netralisasi, unit penyimpanan NaOH. Ruang non produksi meliputi: kantor, unit penyimpanan bahan baku, unit penyimpanan MES, laboratorium, bengkel, kontrol produksi, penanganan limbah, jalan dan parkir. Estimasi biaya untuk membangun ruang produksi adalah sebesar Rp. 2.000.000m 2 yang terdiri dari dua tingkat dimana tingkat dasar untuk ruang produksi sedangkan tingkat kedua untuk tangki penyimpanan NaOH. Estimasi biaya untuk membangun ruangan nonproduksi sebesar Rp1.000.000m 2 yang hanya terdiri dari satu tingkat. Rincian biaya bangunan ditunjukan pada Tabel 15. Tabel 15. Rincian biaya bangunan dalam ribuan rupiah No Komponen Luas Area m 2 Harga per m 2 Rp Subtotal Rp A Ruang proses produksi 2.000 1 Proses produksi 15 30.000 B Ruang non produksi 1 Laboratorium 40 1.000 40.000 2 Kontrol proses 15 15.000 3 Kantor 127 127.000 4 Pengolahan limbah 5 5.000 5 Penyimpanan bahan baku 54 54.000 6 Penyimpanan produk 96 96.000 7 Bengkel 30 30.000 8 Jalan dan parkir 200 200.000 Total biaya bangunan 582 597.000 5 Lahan Berdasarkan rencana kerjasama pendirian industri surfaktan MES ini dengan perusahaaan mitra yaitu PT. Mahkota Indonesia, maka lahan untuk industri MES akan berada di dalam lokasi PT. Mahkota Indonesia. Bentuk kerjasamanya adalah Industri surfaktan MES membayar biaya sewa lahan selama jangka waktu tertentu sebesar Rp. 250.000m 2 tahun dengan kenaikan sebesar 5tahun. Kontrak kerjasama ini akan diperbaharui setiap 10 tahun. Rincian harga lahan dijelaskan pada Tabel 16. 44 Tabel 16. Harga sewa lahan industri MES dalam ribuan rupiah Tahun Luas Lahan m 2 Harga Lahanm 2 Subtotal Rp 1 582 250 145.500 2 263 153.066 3 276 160.632 4 290 168.780 5 304 176.928 6 319 185.658 7 335 194.970 8 352 204.864 9 370 215.340 10 388 225.816 Total 1.831.554 6 Biaya perlengkapan Biaya perlengkapan terdiri dari biaya perlengkapan kantor, perlengkapan laboratorium, perlengkapan pemeliharaan alat dan mesin, peralatan kebersihan, dan peralatan keamananAPD Alat Pelindung Diri. Rincian biaya perlengkapan ditunjukan pada Tabel 17. Tabel 17. Rincian biaya perlengkapan dalam ribuan rupiah No Komponen Jumlah Satuan HargaUnit Rp Subtotal Rp 1 Perlengkapan kantor a. Meja kursi pimpinan 1 set 3.000 3.000 b. Meja kursi manajer 3 set 2.500 7.500 c. Meja kursi supervisor 3 set 2.000 6.000 d. Meja kursi tenaga pembantu 5 set 1.500 7.500 e. Meja kusi ruang meeting 1 set 3.500 3.500 f. Meja kursi tamu 1 set 300 300 g. File cabinet 12 unit 800 9.600 h. Komputer 10 unit 4.000 40.000 i. Printer 10 unit 800 8.000 j. Telepon 2 unit 500 1.000 k. Faksimili 1 unit 1.500 1.500 l. AC 2 unit 3.000 6.000 2 Perlengkapan laboratorium 1 unit 30.000 30.000 3 Perlengkapan pemeliharaan 1 unit 5.000 5.000 4 Perlengkapan keamananAPD 1 unit 5.000 5.000 5 Perlengkapan kebersihan 1 unit 500 500 Total biaya perlengkapan 134.400 7 Biaya kendaraan Biaya Kendaraan berupa biaya yang digunakan untuk membeli tiga kendaraan operasional seharga Rp. 350.000.000buah sehingga total biaya sebesar Rp. 1.050.000.000. 8 Biaya prainvestasi Biaya prainvestasi meliputi biaya perijinan, riset, konsultasi, dan feasibility study. Biaya perijinan sendiri berupa biaya untuk mendapatkan Izin Usaha Industri IUI, Undang-Undang Gangguan UUG dan Analisis Mutu dan Dampak Lingkungan AMDAL. Besarnya biaya perijinan merupakan hasil wawancara dengan pemerintah daerah setempat. Untuk biaya awal riset ditetapkan Rp. 2.000.000.000 dan biaya Engineering, Procurement, and Consulting EPC 45 ditetapkan Rp. 5.000.000.000 serta biaya feasibility study sebesar Rp. 500.000.0000. Rincian biaya prainvestasinya ditunjukan pada Tabel 18. Tabel 18. Rincian biaya prainvestasi dalam ribuan rupiah No Komponen Subtotal Rp 1 Biaya perijinan a. IUI 4.000 b. UUG 8.000 c. AMDAL 30.000 2 Biaya riset 2.000.000 3 Biaya EPC 5.000.000 4 Feasibility study 500.000 Total biaya prainvestasi 7.542.000 9 Kontingensi Faktor Kontingensi diperhitungkan sebesar 10 dari total investasi pembelian peralatan dan mesin, pemipaan dan instalasinya, listrik dan instalasinya, lahan, bangunan, biaya kendaraan, biaya perlengkapan, biaya prainvestasi. Faktor Kontingensi merupakan kompensasi dari kejadian yang tidak dapat diprediksi misalnya bencana alam, kesalahan dalam estimasi dan biaya yang tidak terduga lainnya. 10 Bunga selama pembangunan Bunga selama pembangunan pabrik diperhitungkan sebesar 10 dari nilai investasi tetap. Nilai dari investasi tetapnya sebesar Rp. 16.742.442.000 dengan 65 didanai dari pinjaman bank sehingga jumlah pinjamannya sebesar Rp. 10.882.587.000. Bunga ini berjangka waktu satu tahun dengan skema pembiayaan dibayar pada akhir semester pertama dan akhir semester kedua. Perhitungan bunga investasi tetap ditunjukkan pada Tabel 19. Tabel 19. Rincian bunga selama pembangunan pabrik dalam ribuan rupiah Tahun Skema Kebutuhan dana Rp Modal sendiri Rp Pinjaman Rp Bunga selama pembangunan Rp I – 1 50 8.371.221 2.929.927 5.441.294 544.129 I – 2 50 8.371.221 2.929.927 5.441.294 544.129 100 16.742.442 5.859.855 10.882.587 1.088.259

4.5.3 Penyusutan