Penyusutan Biaya Operasional ASPEK FINANSIAL

45 ditetapkan Rp. 5.000.000.000 serta biaya feasibility study sebesar Rp. 500.000.0000. Rincian biaya prainvestasinya ditunjukan pada Tabel 18. Tabel 18. Rincian biaya prainvestasi dalam ribuan rupiah No Komponen Subtotal Rp 1 Biaya perijinan a. IUI 4.000 b. UUG 8.000 c. AMDAL 30.000 2 Biaya riset 2.000.000 3 Biaya EPC 5.000.000 4 Feasibility study 500.000 Total biaya prainvestasi 7.542.000 9 Kontingensi Faktor Kontingensi diperhitungkan sebesar 10 dari total investasi pembelian peralatan dan mesin, pemipaan dan instalasinya, listrik dan instalasinya, lahan, bangunan, biaya kendaraan, biaya perlengkapan, biaya prainvestasi. Faktor Kontingensi merupakan kompensasi dari kejadian yang tidak dapat diprediksi misalnya bencana alam, kesalahan dalam estimasi dan biaya yang tidak terduga lainnya. 10 Bunga selama pembangunan Bunga selama pembangunan pabrik diperhitungkan sebesar 10 dari nilai investasi tetap. Nilai dari investasi tetapnya sebesar Rp. 16.742.442.000 dengan 65 didanai dari pinjaman bank sehingga jumlah pinjamannya sebesar Rp. 10.882.587.000. Bunga ini berjangka waktu satu tahun dengan skema pembiayaan dibayar pada akhir semester pertama dan akhir semester kedua. Perhitungan bunga investasi tetap ditunjukkan pada Tabel 19. Tabel 19. Rincian bunga selama pembangunan pabrik dalam ribuan rupiah Tahun Skema Kebutuhan dana Rp Modal sendiri Rp Pinjaman Rp Bunga selama pembangunan Rp I – 1 50 8.371.221 2.929.927 5.441.294 544.129 I – 2 50 8.371.221 2.929.927 5.441.294 544.129 100 16.742.442 5.859.855 10.882.587 1.088.259

4.5.3 Penyusutan

Penyusutan dihitung menggunakan metode garis lurus straight line method. Ditetapkan nilai sisa mesin dan peralatan, instalasi pemipaan, instalasi listrik, perlengkapan, dan kendaraan ditetapkan sebesar 10 dari harga awal pembelian. Nilai sisa bangunan sebesar 50 dari harga pembangunan. Selanjutnya, umur ekonomis mesin dan peralatan, pemipaan, instalasi listrik, perlengkapan dan kendaraan adalah 10 tahun. Umur ekonomis bangunan adalah 20 tahun. Rincian Nilai sisa dan nilai penyusutan, ditunjukkan pada Lampiran 7 . 46

4.5.4 Biaya Operasional

Biaya operasional yang dikeluarkan pada industri MES terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap adalah biaya yang tidak dipengaruhi oleh naik turunnya produksi yang dihasilkan sedangkan biaya variabel dipengaruhi oleh naik turunnya produksi. Biaya tetap industri surfaktan MES antara lain biaya tenaga kerja tidak langsung, biaya administrasi kantor, biaya utilitas kantor, biaya pemeliharaan, biaya asuransi, biaya pemasaran, biaya laboratorium, pajak, dan penyusutan. Biaya variabel industri surfaktan MES antara lain biaya pembelian bahan baku, biaya bahan penolong, biaya utilitas produksi, dan biaya tenaga kerja langsung. Rincian biaya operasional dijelaskan pada Lampiran 8. 1 Biaya tenaga kerja Tenaga kerja yang dibutuhkan dalam industri MES sebanyak 21 orang yang terdiri atas tenaga kerja langsung dan tenaga kerja tidak langsung. Tenaga kerja langsung terdiri dari 6 orang operator, 1 orang laboran, 1 orang teknisi, dan 2 orang sopir sedangkan tenaga kerja tidak langsung terdiri dari 1 orang direktur, 3 orang manajer, 3 orang supervisor, 2 orang tenaga keuangan, 1 orang tenaga riset, dan 1 orang tenaga pemasaran. Gaji tenaga kerja terdiri dari gaji pokok dan tunjangan. Gaji pokok sendiri terdiri dari 13 bulan gaji sedangkan tunjangan 12 bulan gaji. Besarnya tunjangan ditetapkan 30 dari gaji pokok. Rincian gaji tenaga kerja langsung dan tenaga kerja tidak langsung ditunjukkan pada Tabel 20 dan Tabel 21. Tabel 20. Rincian biaya tenaga kerja tak langsung dalam ribuan rupiah Jabatan Jumlah Gaji PokokOrangBulan Rp TunjanganOrang Bulan Rp Gaji dan TunjanganTahun Rp Tenaga kerja tak langsung Direktur 1 30.000 9.000 498.000 Manager 3 15.000 4.500 747.000 Supervisor 3 8.000 2.400 398.400 Tenaga keuangan 2 5.000 1.500 166.000 Tenaga riset 1 8.000 2.400 132.800 Tenaga pemasaran 1 5.000 1.500 83.000 Subtotal biaya tenaga kerja tak langsung 2.025.200 Tabel 21. Rincian tenaga kerja langsung dalam ribuan rupiah Jabatan Jumlah Gaji PokokOrang Bulan Rp Tunjangan OrangBulan Rp Gaji dan TunjanganTahun Rp Teknisi pemeliharaan 1 5.000 1.500 83.000 Laboran 1 5.000 1.500 83.000 Sopir 2 5.000 1.500 166.000 Operator 6 5.000 1.500 498.000 Subtotal biaya tenaga kerja langsung 830.000 47 2 Biaya bahan baku, bahan penolong, dan utilitas produksi Biaya bahan baku terdiri dari biaya bahan baku utama berupa metil ester. Biaya bahan penolong terdiri dari biaya untuk pembelian NaOH, udara kering, dan gas SO 3 . Biaya utilitas produksi terdiri atas biaya steam, air, dan listrik. Tabel 22 menunjukan rincian biaya bahan baku, bahan penolong, dan biaya utilitas produksi. Tabel 22. Rincian biaya bahan baku, bahan penolong, dan utilitas produksi dalam ribuan rupiah Komponen Kebutuhan hari Kebutuhan tahun Satuan Hargasatuan Rp Biayatahun Rp Biaya bahan baku Metil ester 14.705 4.411.500 kg 10 46.235.167 Subtotal 46.235.167 Biaya bahan penolong NaOH untuk scrubber 368 110.289 kg 3 330.867 NaOH 600 180.000 kg 3 540.000 Gas SO 3 5.344 1.603.152 kg 4,375 7.013.790 Udara kering 8.878 2.663.400 kg 1 2.663.400 Subtotal 10.548.057 Biaya utilitas produksi Steam 1132,78 339.834 kg 1,3 441.784 Air 0,4 120 m3 12,5 1.500 Listrik 72.350 21.705.000 kwh 0,7 15.193.500 Subtotal 15.636.784 3 Biaya kebutuhan administrasi kantor Biaya adminstrasi kantor ditetapkan sebesar Rp. 5.000.000bulan. Biaya ini meliputi pembelian perlengkapan kantor seperti kertas, peralatan tulis, tinta, dan lain sebagainya. 4 Biaya utilitas kantor Biaya utilitas kantor meliputi biaya listrik, air, dan telepon yang digunakan oleh kantor. Kebutuhanya ditunjukkan pada Tabel 23. Tabel 23. Kebutuhan Utilitas Kantor dalam ribuan rupiah No Komponen KebutuhanTahun Satuan Harga Rp Subtotal Rp 1 Air 90 m 3 12.500 1.125 2 Listrik 24.211 Kw 700 16.948 3 Telepon 36.000 Total Kebutuhan Utilitas Kantor 54.073 5 Biaya laboratorium Biaya laboratorium meliputi biaya pembelian bahan kebutuhan laboratorium. Biayanya ditetapkan sebesar 10 dari biaya gaji operator Peter, et al 2004. Bila biaya gaji operator sebesar Rp. 498.000.000tahun maka biaya laboratorium mencapai Rp.49.800.000tahun. 48 6 Biaya pemeliharaan Biaya pemeliharaan terdiri dari biaya pemeliharaaan bangunan, instalasi, mesin dan peralatan, dan kendaraan. Biaya ini disumsikan 10 dari harga pembelian. Tabel 24 menunjukan rincian biayanya. Tabel 24. Rincian biaya pemeliharaan dalam ribuan rupiah No Komponen Subtotal Rp 1 Mesin dan peralatan 227.120 2 Instalasi pemipaan 154.442 3 Instalasi listrik 24.983 4 Bangunan 59.700 5 Perlengkapan 13.440 6 Kendaraan 105.000 Total biaya pemeliharaan 584.685 7 Biaya asuransi Biaya asuransi terdiri dari biaya dari objek yang diasuransikan. Objek yang diasuransikan antara lain bangunan, mesin dan peralatan, dan kendaraan. Asumsi biaya asuransi sebesar 1 dari nilai beli objek. Tabel 25 menunjukan rincian biaya asuransi. Tabel 25. Rincian biaya asuransi dalam ribuan rupiah No Komponen Subtotal Rp 1 Bangunan 5.970 2 Mesin dan peralatan 22.712 3 Kendaraan 10.500 Total biaya asuransi 39.182 8 Pajak Pajak yang dikenakan berupa pajak bumi dan bangunan serta pajak kendaraan. Pajak bumi dan bangunan diperhitungkan sebesar 0,1 tahun dari total investasi bangunan UU No 26 tahun 2000. Pajak kendaraan diperhitungkan 0,5 tahun dari total investasi kendaraan UU No 22 tahun 1999. Tabel 26 menunjukan rincian pajak. Tabel 26. Rincian pajak dalam ribuan rupiah No Komponen Subtotal Rp 1 Pajak Bumi dan bangunan 1.832 2 Pajak kendaraan 5.250 Total 7.082 9 Biaya Distribusi dan Pemasaran Biaya distribusi dan pemasaran ditetapkan 2 dari biaya total produksi biaya variabel an biaya tetap yaitu sebesar Rp. 1.423.541.000. 49

4.5.5 Harga Penjualan dan perkiraan penerimaan