Aspek Pasar Aspek Teknis

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 STUDI KELAYAKAN

Menurut Husnan dan Suwarsono 1994, studi kelayakan proyek adalah penelitian tentang dapat tidaknya biasanya merupakan proyek investasi dilaksanakan dengan berhasil. Studi kelayakan harus dapat menyuguhkan hasil analisis secara kuantitatif tentang manfaat yang akan diperoleh dibandingkan dengan sumber daya yang diperlukan. Manfaat itu dapat berupa: 1. Manfaat ekonomis proyek bagi proyek itu sendiri manfaat finansial 2. Manfaat ekonomis proyek tersebut bagi negara tempat proyek itu dilaksanakan manfaat ekonomi nasional yang menunjukan manfaat proyek tersebut bagi ekonomi makro suatu negara. 3. Manfaat sosial proyek tersebut bagi masyarakat sekitar proyek tersebut. Ini merupakan studi yang relatif paling sulit dilakukan. Pengertian proyek investasi merupakan suatu rencana untuk menginvestasikan sumber-sumber daya yang dinilai cukup independen. Karakteristik dasar dari suatu pengeluaran modal atau proyek adalah bahwa proyek tersebut umumnya memerlukan pengeluaran saat ini untuk memperoleh manfaat di masa yang akan datang. Ditambahkan oleh Soeharto 1999 pengkajian kelayakan suatu usulan proyek bertujuan mempelajari usulan tersebut dari segala sisi secara profesional agar setelah diterima dan dilaksanakan betul-betul dapat mencapai hasil sesuai yang direncanakan, jangan sampai terjadi setelah proyek selesai dibangun dan dioperasikan ternyata hasilnya jauh dari harapan. Menurut Sutojo 2000 fokus utama studi kelayakan terpusat pada 4 macam aspek, yaitu: 1. Pasar dan pemasaran barang atau jasa yang dihasilkan dalam suatu proyek. 2. Produksi, teknis, dan teknologis. 3. Manajemen dan sumber daya manusia. 4. Keuangan dan ekonomi. Aspek-aspek tersebut berkaitan antara satu dengan yang lain. Soeharto 1999 menambahkan AMDAL Analisis Mutu dan Dampak Lingkungan dimasukan dalam komponen studi kelayakan. Hal ini berkaitan dengan PP no. 51 tahun 1993 bagi kegiatan-kegiatan yang dianggap mempunyai dampak penting terhadap lingkungan hidup. Banyak sedikitnya aspek yang akan dinilai serta kedalaman analisa tergantung pada besar kecilnya proyek yang akan dilakukan. Masing-masing aspek bisa dinilai dengan metode dan analisa yang berbeda-beda sedangkan data yang diperlukan bisa berasal dari berbagai publikasi yang diterbitkan oleh berbagai instansi, bisa juga dari pengumpulan data primer atau kombinasinya.

2.1.1 Aspek Pasar

Analisis aspek pasar pada seluruh proyek investasi adalah kunci untuk menentukan besarnya investasi, jumlah produksi, teknologi yang digunakan, dan juga pemilihan lokasi Behrens dan Hawranek 1978. Menurut Soeharto 1999, proses pengkajian aspek pasar dijelaskan pada Gambar 1. 5 Gambar 1. Proses pengkajian aspek pasar Ditambahkan pula oleh Husnan dan Suwarsono 1991 pertanyaan dasar yang perlu mendapatkan jawaban dalam aspek pasar adalah berapa market share yang tersedia untuk masa yang akan datang, berapa market share yang dapat diserap oleh proyek tersebut dari keseluruhan pasar potensial, dan strategi pemasaran apa yang digunakan untuk mencapai market share yang telah ditetapkan.

2.1.2 Aspek Teknis

Aspek teknis merupakan suatu aspek yang berkenaan dengan pembangunan proyek secara teknis dan pengoperasiannya setelah proyek tersebut dibangun. Berdasarkan hasil inilah dapat diketahui rancangan awal penaksiran biaya investasi termasuk biaya eksploitasinya. Aspek teknis ini meliputi lokasi proyek, luas produksi, lay out, dan pemilihan jenis teknologi dan equipment Husnan dan Suwarsono 1994. Dijelaskan lebih lanjut oleh Husnan dan Suwarsono 1994, beberapa variabel yang perlu diperhatikan dalam pemilihan lokasi proyek adalah variabel utama yaitu ketersediaan bahan mentah, letak pasar yang dituju, tenaga listrik dan air, supply tenaga kerja, dan fasilitas transportasi sedangkan variabel sekundernya yaitu hukum dan peraturan yang berlaku, iklim dan keadaan tanah, sikap dari masyarakat setempat, dan rencana masa depan perusahaan. Luas produksi adalah jumlah produk yang seharusnya diproduksi untuk mencapai keuntungan yang optimal. Faktor yang diperhatikan dalam penentuan luas produksi adalah batasan permintaan, tersedianya kapasitas mesin-mesin, jumlah dan kemampuan tenaga kerja, kemampuan finansial dan manajemen, dan kemungkinan adanya perubahan teknologi produksi di masa yang akan datang. Lay out merupakan keseluruhan proses penentuan bentuk dan penempatan fasilitas-fasilitas yang dimiliki suatu perusahaan. Kriteria yang dapat digunakan untuk evaluasi lay out pabrik antara lain: adanya konsistensi dengan teknologi produksi, adanya arus produk yang lancar, penggunaan ruang yang optimal, terdapat kemungkinan dengan mudah melakukan penyesuaian, meminimalisasi biaya produksi, dan memberikan jaminan yang cukup untuk keselamatan tenaga kerja. Patokan umum yang dapat digunakan dalam pemilihan jenis teknologi dan equipment adalah seberapa jauh derajat mekanisasi yang diinginkan dan manfaat ekonomi yang diharapkan,  Memahami environment pasar  Identifikasi kesempatan  Identifikasi hambatan  Menentukan lingkup usaha  Merencanakan pangsa pasar  Posisi menghadapi persaingan  Data primer  Data sekunder  Sumber internal  Survei pasar  Metode analisis dan peramalan  Proyeksi kecenderungan Menilai sesuatu Program pengkajian Mengumpulkan data dan informasi Analisa dan peramalan 6 disamping kriteria yang lain yakni: ketepatan jenis teknologi yang dipilih dengan bahan mentah yang digunakan, keberhasilan penggunaaan jenis teknologi tersebut di tempat lain yang memiliki ciri-ciri yang mendekati dengan lokasi proyek, kemampuan pengetahuan tenaga kerja setempat dan kemungkinan pengembanganya, dan pertimbangan kemungkinan adanya teknologi lanjutan.

2.1.3 Apek Manajemen