Peraturan Pemerintah Manajemen Lingkungan

37 UUG ini didapatkan di kantor pemda masing-masing daerah yaitu untuk daerah Jakarta Utara terletak di Jln Yos Sudarso 27-29.

4.4.3. Peraturan Pemerintah

Pemerintah mendukung program peningkatan produksi minyak bumi. Hal ini dapat terlihat dari kebijakan yang telah dituangkan dalam peraturan yaitu: 1. Peraturan menteri ESDM No 1 tahun 2008 Salah satu pasalnya menyebutkan kontraktor memiliki kewajiban untuk mengusahakan dan memproduksi minyak bumi dan sumur tua yang masih terdapat kandungan minyak bumi berdasarkan pertimbangan teknis dan ekonomis. 2. Blue print implementasi UU No 22 tahun 2001 tentang minyak dan gas bumi Salah satu pasalnya menyebutkan adanya pemberian insentif bagi pengembangan lapangan marjinal tidakkurang ekonomis dan brownfield. Selain itu pemerintah juga mendukung dalam peningkatan nilai tambah minyak kelapa sawit, hal ini tertuang dalam Peraturan Menteri Perindustrian Republik Indonesia No 111MINDPER102009 tentang peta paduan road map pengembangan klaster kelapa sawit menjelaskan pokok-pokok rencana aksi jangka panjang 2015-2025 untuk melakukan diversifikasi produk oleokimia yang bernilai tambah tinggi dan pokok-pokok rencana aksi jangka menengah 2010-2014 untuk pengembangan industri turunan CPO ke arah industri surfaktan, pelumas, dan biodiesel.

4.4.4. Manajemen Lingkungan

Tujuan studi aspek lingkungan hidup ini adalah menentukan apakah secara lingkungan hidup industri ini layak dilaksanakan atau sebaliknya. Studi aspek lingkungan hidup dilakukan dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan AMDAL. AMDAL dilakukan agar kualitas lingkungan tidak rusak dengan beroperasinya proyek-proyek industri. Menurut Umar 2007, AMDAL diperlukan untuk melakukan studi kelayakan dengan dua alasan pokok, yaitu: 1. Undang-undang dan peraturan menghendaki demikian. 2. AMDAL harus dilakukan agar kualitas lingkungan tidak rusak dengan beroperasinya proyek- proyek industri. AMDAL terdiri dari 5 dokumen, yaitu PIL Penyajian Informasi Lingkungan, KA Kerangka Acuan, ANDAL Analisis Dampak Lingkungan, RKL Rencana Kelola Lingkungan. Salah satu dokumen AMDAL yaitu Rencana pengelolaan lingkungan RPL diuraikan mengenai dampak penting dan sumber dampak penting. Dampak lingkungan sendiri dapat terjadi pada masa pembangunan fisik proyek dan masa produksi. Dampak lingkungan pada masa pembangunan fisik proyek akan dapat ditimbulkan dari aktivitas pembebasan lahan dan tahapan desain engineering dan konstruksi sedangkan dampak lingkungan pada masa produksi akan menghasilkan limbah yang terdiri atas limbah cair, limbah padat, dan limbah gas. Adapun dampak lingkungan proyek industri dijelaskan pada Gambar 16. 38 Gambar 16. Dampak lingkungan proyek industri Soeharto, 1999 1. Pembebasan tanah dan penyiapan lahan Letak pabrik yang berada di sentra kawasan yang dikhususkan untuk industri, memungkinkan potensi untuk terjadi konflik akibat sosial budaya menjadi lebih kecil. Berdasarkan wawancara dengan petugas pemda bagian perencanaan tata kota Jakarta Utara, lokasi pendirian industri MES tidak menganggu perencanaan tata kota karena lokasi tanahnya berada di lokasi 59-60 yang peruntukan lahannya untuk daerah industri seperti tertera pada peta yang ditunjukan pada Gambar 17. Dampak Lingkungan Masa Produksi Unit Hasil Proyek Udara Pencemaran Fisikakimia Limbah Cair Energi -Kebisingan -Panas Padat Masa Pembangunan Fisik proyek Pembebasan TanahLahan Desain Engineering dan Konstruksi Sosial Budaya Ekonomi Biologis 39 2. Pencemaran oleh Limbah Industri surfaktan MES akan menghasilkan limbah berupa limbah padat, cair, dan gas. Beberapa jenis limbah yang dihasilkan antara lain sebagai berikut: a. Limbah Padat Tabel 9. Pencemaran limbah padat dan penanggulangannya Jenis Limbah Padat Jenis Dampak Penanggulangan Limbah domestik dari aktivitas perkantoran kertas, sampah organik, plastik Penurunan estetika Reuse, Reduce, Recycle , dan pembuangan pada tempatnya. b. Limbah Cair Tabel 10. Pencemaran limbah cair dan penanggulangannya Jenis Limbah Jenis Dampak Penanggulangan Oleum Penurunan kualitas tanah dan dapat mengiritasi kulit Proses produksi yang tepat, memperhatikan kesehatan dan keselamatan kerja, dan dapat digunakan kembali oleh PT. Mahkota Indonesia. c. Limbah Gas Tabel 11. Pencemaran limbah gas dan penanggulangannya Jenis Limbah Jenis Dampak Penanggulangan SO 3, SO 2 Mudah larut dalam air sehingga berpotensi menimbulkan hujan asam Pengolahan menggunakan Cyclone dan Scrubber Lokasi industri Gambar 17. Lokasi Industri dalam peta rencana tata 40 d. Energi Tabel 12. Pencemaran pada energi dan Penanggulangannya Jenis Limbah Jenis Dampak Penanggulangan Kebisingan yang ditimbulkan dari alat-alat mekanis seperti pompa Gangguan pendengaran bagi pekerja Penggunaan safety equipment Panas yang dihasilkan dari limbah cair Gangguan kehidupan jenis biota air Waktu retensi yang lebih lama dalam instalasi limbah

4.5 ASPEK FINANSIAL