METIL ESTER SULFONAT TINJAUAN PUSTAKA

8 terminologi surfaktan, gugus hidrofilik diumpamakan sebagai kepala sedangkan hidrofobik adalah ekornya. Struktur sederhana surfaktan ditunjukan pada Gambar 2. Surfaktan dibedakan menjadi 4 jenis yaitu: 1. Anionik Bila gugus hidrofiliknya bermuatan negatif, misalnya karboksil RCOO - M + , sulfonat RSO 3 - M + , sulfat RSOSO 3 - M + atau fosfat ROPO 3 - M + . Metil ester sulfonat termasuk dalam kategori ini. 2. Kationik Bila gugus hidrofiliknya bermuatan positif, misalnya kuartener amonium halida R 4 N + X - 3. Nonionik Bila gugus hidrofiliknya tidak bermuatan, misalnya polioksietilenPOE atau R-OCH 2 CH 2 O- atau R-grup polioil termasuk gula 4. Amfoterik Molekulnya mengandung atau kemungkinan mengandung gugus yang bermuatan negatif dan positif seperti RN + CH 3 2 CH 2 CH 2 SO 3 – . Gambar 2. Struktur sederhana surfaktan Karsa 2006 Kehadiran gugus hidrofobik dan hidrofilik dalam satu molekul menyebabkan surfaktan cenderung berada pada antarmuka antara fase yang berbeda derajat polaritas dan ikatan hidrogen seperti pada minyak dan air. Keberadaan surfaktan pada lapisan antar muka ini menyebabkan turunnya tegangan antar muka interfacial tension antara minyak dan air Georgeiou et al 1992. Penurunan tegangan antar muka ini akan berpengaruh terhadap gaya kapilernya sehingga penurunan harga tegangan antar muka di bawah 10 -2 dynecm dapat melepaskan minyak yang terjebak pada daerah penyempitan pori-pori. Adanya proses emulsifikasi antara minyak dengan air injeksi yang mengandung surfaktan, menyebabkan emulsi tersebut dapat didesak dan diproduksikan bersama-sama air formasi sehingga minyak sisa yang terdapat di dalam sumur minyak dapat dikurangi dan diharapkan dapat ditingkatkan perolehannya pada saat diproduksikan Lemigas 2006.

2.4 METIL ESTER SULFONAT

Surfaktan anionik dan nonionik telah digunakan dalam proses EOR. Surfaktan anionik telah digunakan secara meluas karena memiliki karakteristik yang bagus yaitu relatif stabil pada suhu resevoir, relatif rendah adsorpsinya pada batuan resevoir, dan dapat diproduksi secara ekonomis Green dan Willhile 1998 Hidrofilik Hidrofobik 9 Metil ester sulfonat yang termasuk surfaktan anionik diproduksi menggunakan minyak nabati. Jenis minyak yang dapat digunakan sebagai bahan baku metil ester sulfonat adalah kelompok minyak nabati seperti minyak kelapa, minyak sawit, minyak inti sawit, minyak kedelai, minyak rapeseed, minyak bunga matahari, dan minyak tallow. Pembuatan metil ester sulfonat, dilakukan dengan mengubah minyak nabati menjadi metil ester dengan reaksi transesterifikasi. Pada proses tersebut minyak nabati akan bereaksi dengan metanol pada reaksi kesetimbangan yang hasilnya adalah gliserol dan metil ester Foster 1996. Metil ester selanjutnya dikontakan dengan gas SO 3 . Bila perbandingan mol SO 3 terhadap metil ester adalah kurang dari 1,2 maka tidak akan terjadi konversi metil ester. Selanjutnya dilakukan tahapan proses pematangan dengan cara pengadukan untuk menyempurnakan reaksi konversi metil ester yang tersulfonasi. Kemudian dilakukan proses netralisasi, bila tidak dinetralisasi produk yang terbentuk menjadi sangat kental atau bahkan memadat. Pada proses netralisasi ini akan dihasilkan metil ester sulfonat dan di-salt Roberts dan Guisti 2008. Teknologi proses produksi MES yang dikembangkan oleh Desmet Ballestra dijelaskan pada Gambar 3. Penelitian tentang pengaruh proses pemucatan dan netralisasi terhadap karakteristik MES yang dilakukan oleh Sihotang 2010 menunjukan bahwa metode proses terbaik untuk menghasilkan MES adalah melalui proses pematangan dilanjutkan dengan proses netralisasi tanpa melalui pemucatan yang menghasilkan tegangan antar muka 0,0201 mNm, tegangan permukaan 37,30 dynecm, bilangan iod 55,02 mg I 2 g MES, kadar bahan aktif 19,10 , CMC 2,5 dan pH sebesar 6,16. Gambar 3. Proses produksi MES oleh Desmett Ballestra Adami, 2008 Pengecilan MES Pendinginan MES Pembentukan konsentrat Pengeringan MES MES kering Produksi SO 3 Sulfonasi Pengadukan Netralisasi ganda Pendinginan MES dan Re-esterifikasi Pemucatan Pengeringan udara Pelelehan sulfur Instalasi gas buang ME 10

2.5 MINYAK SAWIT