32
2
7
5
6
3
Tahapan yang dilakukan selanjutnya adalah penentuan lay out parik. Hasil dari bagan keterkaitan aktivitas, diagram keterkaitan, dan kebutuhan luasan ruangan industri MES ini merupakan masukan
dalam penentuan lay out pabrik. Gambar 14 menunjukan lay out industri surfaktan MES.
8
4
Gambar 14 .
Lay out industri surfaktan MES
4.3. ASPEK MANAJEMEN
Dalam studi kelayakan ini, aspek manajemen yang dibahas adalah tipe organisasi yang sesuai untuk indutri ini. Selain itu mengkaji pula mengenai kebutuhan sumber daya manusianya dan
kualifikasi yang dibutuhkan untuk menempati jabatan tertentu serta ditambah dengan tugas yang dilakukan pada tiap-tiap posisi jabatan.
4.3.1 Tipe Organisasi
Tipe organisasi dibutuhkan agar proses dalam kegiatan industri berjalan dengan baik. Tipe organisasi akan menggambarkan hubungan formal. Bentuk dari struktur organisasi tiap industri
cenderung berbeda. Ini berkaitan dengan karakteristik industrinya. Pemilihan tipe organisasi yang tepat dapat menyebabkan suasana kepuasan pribadi dan kepuasan golongan sehingga orang-orang
akan senang dalam melakukan pekerjaanya. Umumnya tipe organisasi formal yang terkenal adalah organisasi garis, organisasi fungsional,
organisasi garis dan staf, dan organisasi komite. Dalam organisasi garis, wewenang mengalir dari pimpinan kepada bawahan dan sampai ke lapangannya masing-masing. Keuntungan menggunakan
Keterangan 1. Penyimpanan bahan baku
2. Proses produksi 3. Laboratorium
4. Kontrol proses 5. Penyimpanan produk
6. Kantor 7. Scrubber
8. Bengkel 9. Parkir dan jalan
1
9 9
Gambar 13. Diagram keterkaitan antar aktivitas
33 organisasi ini adalah terdapat kesatuan dalam pimpinan dan perintah, sehingga disiplin kerja dapat
terjamin, tiap pekerja mempunyai tugas dan tanggung jawab yang dibatasi dengan tegas atau dengan kata lain one man-one boss, keputusan dapat diambil dengan cepat, dan biaya dapat dihemat
Harsono, 1984. Pada industri MES ini dipilih tipe organisasi garis mengingat bahwa tujuan perusahaan yang menginginkan agar disiplin kerja dapat terjamin dan keputusan dapat cepat diambil.
Tipe organisasi ditunjukan pada Gambar 15.
Gambar 15. Tipe organisasi industri MES
4.3.3 Kebutuhan Tenaga Kerja
Tenaga kerja dalam industri ini terdiri dari tenaga kerja langsung dan tenaga kerja yang tidak langsung. Tenaga kerja langsung merupakan tenaga kerja yang terlibat secara langsung dalam proses
produksi sedangkan tenaga kerja tak langsung adalah tenaga kerja nonproduksi.Tenaga kerja langsung adalah operator, laboran, sopir, dan teknisi pemeliharaan. Tenaga kerja tidak langsung meliputi
direktur, manajer, supervisor, tenaga pemasaran, dan tenaga keuangan. Penentuan kebutuhan operator mempertimbangkan peralatan yang digunakan. Peralatan yang digunakan pada industri MES ini
termasuk semi otomatis sehingga tidak membutuhkan banyak tenaga kerja. Direncanakan pada satu shift
terdiri dari 3 operator sehingga untuk satu hari yang terdiri dari 2 shift membutuhkan 6 operator. Kebutuhan tenaga kerja disajikan pada Tabel 8.
Direktur Manajer
keuangan Tenaga
administrasi Manajer
pemasaran Tenaga
pemasaran Manajer pabrik
Supervisor produksi
Operator Teknisi
pemeliharaan Laboran mutu
Supervisor pengadaan dan
logistik
Sopir Supervisor riset
dan pengembangan
Tenaga riset
34 Tabel 8.Tabulasi Kebutuhan Tenaga Kerja
Pekerjaan Tingkat Pendidikan
Jumlah
1. Direktur S2S3 berpengalaman min 5 tahun
1 2. Manajer keuangan dan administrasi
S1, Akuntansi, Manajemen 1
3. Tenaga keuangan dan administrasi D3, Akuntansi
2 4. Manajer pemasaran
S1S2 Teknik Industri Pertanian 1
5.Tenaga pemasaran S1Teknik industri Pertanian
1 6. Manajer pabrik
S1 Teknik industri, Teknik kimia 1
7. Supervisor produksi D3 Teknik industri, Teknik Kimia
1 8. Supervisor pengadaan dan logistik
S1 Manajemen 1
9. Supervisor riset dan pengembangan S1S2 Teknologi proses
1 10.Operator
D3, Sekolah menengah 6
11. Teknisi Pemeliharaan D3 Teknik mesin
1 12. Laboran
D3 Kimia 1
13.Tenaga riset S1 Teknologi proses
1 14. Sopir
Sekolah Menengah 2
Total Tenaga Kerja 21
4.3.4 Deskripsi Pekerjaan