Tabel 10 Hasil pembobotan parameter sensori
Parameter Perlakuan
10 20
30 Nilai bobot
Aroma 1
2 4
3 0.50
Warna 1
2 4
3 0.33
Rasa 3
4 2
1 0.17
Total nilai 1.33
2.33 3.67
2.67 Peringkat
4 3
1
2 Berdasarkan  hasil  peringkat  dari  masing-masing  perlakuan  dapat  dilihat
bahwa penambahan sari stroberi 20 menghasilkan total nilai tertinggi yaitu 3,67 Lampiran  6  dan  Tabel  10.  Oleh  karena  itu  perlakuan  penambahan  sari  stroberi
20 dipakai pada penelitian utama.
4.2 Penelitan Utama
Penelitian utama didahului dengan pembuatan minuman fruity jelly yogurt dengan  penambahan  berbagai  konsentrasi  kappa  karaginan  0;  0,6;  0,7;
0,8;  0,9  dan  yogurt  dengan  konsentrasi  sari  stroberi  20.  Kemudian dilanjutkan  dengan  analisis  sensori,  analisis  fisik,  kimia,  dan  mikrobiologi  pada
dua produk minuman fruity jelly yogurt terbaik dan minuman dengan penambahan karaginan 0.
4.2.1 Uji sensori
Uji  sensori bertujuan untuk  menentukan sifat  organoleptik  bahan pangan. Sifat organoleptik bahan pangan sering disebut sifat sensoris karena penilaiannya
didasarkan  pada  rangsangan  sensorik  pada  organ  indera  Soekarto  1985. Parameter  yang  diamati  pada  analisis  sensori  antara  lain  warna,  aroma,  rasa,
kekentalan, daya sedot, penampakan.
1 Warna
Hasil  rataan  pengujian  warna  pada  minuman  fruity  jelly  yogurt  berbasis kappa karaginan dapat dilihat pada Gambar 7.
Angka-angka pada diagram batang yang diikuti huruf yang sama a menunjukkan tidak berbeda nyata p0,05
Gambar 7 Histogram nilai rataan warna minuman fruity jelly yogurt berbasis kappa karaginan.
Nilai  rataan  warna  pada  minuman  fruity  jelly  yogurt  berbasis  kappa karaginan adalah 5,40-5,90 agak suka. Penambahan kappa karaginan 0.8 pada
minuman  fruity  jelly  yogurt  memiliki  nilai  rataan  warna  tertinggi.  Hasil  uji Kruskal  Wallis  Lampiran  7  menunjukkan  bahwa  penambahan  kappa  karaginan
tidak berpengaruh nyata p0,05 terhadap warna minuman fruity jelly yogurt. Hal ini  menunjukkan  penambahan  kappa  karaginan  tidak  mempengaruhi  warna
minuman.  Menurut  Winarno  1996,  warna  karaginan  yang  putih  kekuning kuningan  tidak  terlalu  berpengaruh  karena  produk  didominasi  warna  kemerahan
dari sari stroberi yang ditambahkan.
2 Aroma
Aroma  menentukan  penerimaan  suatu  makanan  yang  lebih  banyak ditentukan oleh  indera penciuman. Kesukaan konsumen terhadap produk pangan
salah satunya ditentukan oleh aroma. Industri pangan menganggap sangat penting melakukan  uji  bau  karena  dapat  dengan  cepat  memberikan  hasil  penilaian
produknya  disukai  atau  tidak  disukai  Soekarto  1985.  Nilai  rataan  parameter aroma  pada  minuman  fruity  jelly  yogurt  berbasis  kappa  karaginan  dapat  dilihat
pada Gambar 8.
5.40
a
5.73
a
5.87
a
5.90
a
5.43
a
1 2
3 4
5 6
7 8
9
0.6 0.7
0.8 0.9
Nil a
i ra
ta a
n w
a rna
Konsentrasi panambahan kappa karaginan
Angka-angka pada diagram batang yang diikuti huruf yang sama a menunjukkan tidak berbeda nyata p0,05
Gambar 8 Histogram nilai rataan aroma minuman fruity jelly yogurt berbasis kappa karaginan.
Minuman  fruity  jelly  yogurt  berbasis  kappa  karaginan  dengan  perlakuan penambahan kappa karaginan memiliki nilai rataan 5,60-6,07. Penambahan kappa
karaginan  0,7  pada  minuman  fruity  jelly  yogurt  memiliki  nilai  tertinggi  6,07. Semakin  banyak  penambahan  karaginan  dalam  minuman  fruity  jelly  yogurt
menyebabkan  penerimaan  panelis  terhadap  aroma  meningkat  namun  pada konsentrasi tertentu penerimaan panelis menurun. Hal ini diduga pada konsentrasi
yang pekat sedikit tercium bau khas karaginan. Hasil  uji  Kruskal  Wallis  Lampiran  7,  tingkat  kesukaan  panelis  terhadap
aroma  minuman  fruity  jelly  yogurt  tidak  dipengaruhi  secara  nyata  p0,05  oleh perlakuan  penambahan  karaginan  berbagai  konsentrasi.  Aroma  pada  minuman
yang  dominan  diduga  berasal  dari  komponen  volatil  sari  stroberi  dan  yogurt. Komponen  volatil  pada  stroberi  yang  dapat  mempengaruhi  aroma  adalah  hexil
asetat,  metil  asetat  Modise  2008,  sedangkan  aroma  khas  dari  yogurt  karena terbentuknya asam asetat akibat proses fermentasi Tamime dan Robinson 2007.
3 Rasa
Rasa  merupakan  salah  satu  faktor  penerimaan  konsumen  terhadap makanan.  Rasa  suatu  bahan  pangan  dipengaruhi  oleh  beberapa  faktor  senyawa
kimia, suhu, konsistensi, dan interaksi dengan komponen rasa yang lain Winarno 2008.  Nilai  rataan  parameter  rasa  pada  minuman  fruity  jelly  yogurt  berbasis
kappa karaginan dapat dilihat pada Gambar 9.
5.83
a
5.87
a
6.07
a
5.97
a
5.60 a
1 2
3 4
5 6
7 8
9
0.6 0.7
0.8 0.9
N il
a i
r a
ta a
n a
r o
m a
Konsentrasi penambahan kappa karaginan
Angka-angka pada diagram batang yang diikuti huruf yang sama a menunjukkan tidak berbeda nyata p0,05
Gambar 9 Histogram nilai rataan rasa minuman fruity jelly yogurt berbasis kappa karaginan.
Nilai rataan parameter rasa dari minuman fruity jelly yogurt berkisar antara 5,70-6,01  agak  suka.  Nilai  rasa  tertinggi  yaitu  minuman  fruity  jelly  yogurt
dengan  penambahan  kappa  karaginan  0,8  sedangkan  rataan  nilai  rasa  terendah pada  penambahan  kappa  karaginan  0.  Hasil  uji  Kruskal  Wallis  Lampiran  7,
menunjukkan  bahwa  penambahan  kappa  karaginan  pada  minuman  fruity  jelly yogurt  tidak  memberikan  pengaruh  nyata  p0,05  terhadap  tingkat  kesukaan
panelis terhadap rasa.
4 Penampakan
Hasil  penilaian  rataan  terhadap  parameter  penampakan  dari  minuman fruity jelly yogurt berkisar antara 5,77-6,10 agak suka. Nilai rataan penampakan
tertinggi  minuman  fruity  jelly  yogurt  pada  perlakuan  penambahan  kappa karaginan  0,7  sedangkan  nilai  terendah  pada  penambahan  0,9.  Nilai  rataan
penampakan  pada  minuman  fruity  jelly  yogurt  berbasis  kappa  karaginan  dapat dilihat pada Gambar 10.
5.70
a
5.97
a
5.90
a
6.01
a
5.87
a
1 2
3 4
5 6
7 8
9
0.6 0.7
0.8 0.9
Nila i
ra ta
a n
ra sa
Konsentrasi penambahan kappa karaginan
Angka-angka pada diagram batang yang diikuti huruf yang sama a menunjukkan tidak berbeda nyata p0,05
Gambar 10 Histogram nilai rataan penampakan minuman fruity jelly yogurt berbasis kappa karaginan.
Hasil  uji  Kruskal  Wallis  Lampiran  7  menunjukkan  bahwa  penambahan kappa  karaginan  tidak  memberikan  pengaruh  nyata  p0,05  terhadap
penampakan minuman fruity jelly yogurt dikarenakan kappa karaginan merupakan jelly powder yang hanya membentuk butiran jelly pada minuman. Jelly merupakan
produk  hasil  gelatinisasi  dari  campuran  hidrokoloid  dan  gula  dalam  air  dengan karakteristik gel yang bersifat elastis dan tidak mengandung butiran-butiran halus
didalamnya Glicksman 1983.
5 Kekentalan
Hasil penilaian rataan panelis pada kekentalan minuman fruity jelly yogurt berkisar  antara  5,40-6,50.  Nilai  kekentalan  tertinggi  pada  perlakuan  minuman
fruity  jelly  yogurt  dengan  penambahan  kappa  karaginan  0,9  yaitu  6,50  dan terendah pada penambahan kappa karaginan 0 yaitu 5,40. Nilai rataan parameter
kekentalan  pada  minuman  fruity  jelly  yogurt  berbasis  kappa  karaginan  dapat dilihat pada Gambar 11.
5.90 a 5.93
a
6.10
a
5.83
a
5.77 a
1 2
3 4
5 6
7 8
9
0.6 0.7
0.8 0.9
Nila i
ra ta
a n
pena m
pa k
a n
Konsentrasi penambahan karaginan
Angka-angka pada diagram batang yang diikuti huruf berbeda a, b, c menunjukkan berbeda nyata p0,05
Gambar 11 Histogram nilai rataan kekentalan minuman fruity jelly yogurt berbasis kappa karaginan.
Hasil  uji  Kruskal  Wallis  Lampiran  7,  menunjukkan  penambahan  kappa karaginan pada minuman fruity jelly yogurt berpengaruh nyata p0,05 terhadap
tingkat kesukaan panelis terhadap kekentalan. Oleh karena itu, dilakukan uji lanjut Multiple  comparison  Lampiran  7.  Hasil  uji  lanjut  diketahui  bahwa  minuman
fruity  jelly  yogurt  dengan  perlakuan  penambahan  kappa  karaginan  0  berbeda nyata  dengan  minuman  dengan  perlakuan  penambahan  karaginan  0,9  pada
parameter kekentalan. Semakin banyak kappa karaginan yang ditambahkan maka kekentalan  minuman  semakin  disukai.  Menurut  Imeson  2010,  penambahan
karaginan  yang  dianjurkan  pada  minuman  jelly  maksimal  sebesar  0,9. Karaginan  merupakan  senyawa  hidrokoloid  yang  dapat  berfungsi  sebagai
pengental Winarno 2008 sehingga penambahan karaginan dapat mempengaruhi kekentalan  minuman.  Namun  kekentalan  viskositas  hidrokoloid  seperti
karaginan  dipengaruhi  oleh  beberapa  faktor,  yaitu:  konsentrasi,  temperatur,  dan tipe  karaginan  Towle  1973.  Menurut  Jampen  et  al.  2000  dalam  Uju  2005
nilai  viskositas  suatu  larutan  ditentukan  oleh  jumlah  fraksi  zat  terlarut  dan  berat molekul  zat  terlarut.  Nilai  viskositas  akan  semakin  tinggi  dengan  semakin
tingginya fraksi zat terlarut dan semakin besar berat molekul.
6 Daya sedot
Hasil  penilaian  rataan  panelis  terhadap  sifat  sedot  minuman  fruity  jelly yogurt  berkisar  antara  4,97  sampai  6,63  netral  sampai  suka.  Nilai  daya  sedot
5.40
a
5.50
a
6.10
ab
5.93
ab
6.50
c
1 2
3 4
5 6
7 8
9
0.6 0.7
0.8 0.9
Nila i
ra ta
a n
k ek
ent a
la n
Konsentrasi penambahan kappa karaginan
tertinggi  pada  minuman  fruity  jelly  yogurt  dengan  perlakuan  penambahan  kappa karaginan 0 sedangkan yang terendah pada penambahan karaginan 0,9.  Nilai
rataan  kekentalan  pada  minuman  fruity  jelly  yogurt  berbasis  kappa  karaginan dapat dilihat pada Gambar 12.
Angka-angka pada diagram batang yang diikuti huruf berbeda a, b, c menunjukkan berbeda nyata p0,05
Gambar 12 Histogram nilai rataan daya sedot minuman fruity jelly yogurt berbasis kappa karaginan.
Hasil uji Kruskal Wallis Lampiran 7 dapat diketahui bahwa penambahan kappa  karaginan  memberikan  pengaruh  nyata  p0,05  terhadap  daya  sedot
minuman  fruity  jelly  yogurt.  Hasil  uji  lanjut  Multiple  comparison  Lampiran  7 diketahui  bahwa  perlakuan  penambahan  karaginan  0  berbeda  nyata  dengan
perlakuan  penambahan  karaginan  0,9  pada  parameter  daya  sedot.  Semakin banyak  karaginan  yang  ditambahkan  maka  panelis  semakin  tidak  menyukainya.
Hal  ini  diduga  semakin  pekat  konsentrasi  karaginan  yang  ditambahkan  akan semakin  banyak  jelly  yang  terbentuk  sehingga  semakin  sulit  untuk  disedot.
Karaginan  merupakan  jelly  powder  yang  memiliki  kemampuan  membentuk  gel pada  saat  larutan  panas  menjadi  dingin.  Adanya  ion  monovalen  K
+
,  NH4
+
,  Rb
+
, dan  Cs
+
dapat  membantu  pembentukan  gel.  Kappa  karaginan  dapat  membentuk gel yang paling kuat dan rapuh Imeson 2010.
6.63
c
5.80
abc
6.47
bc
5.77
ab
4.97
a
1 2
3 4
5 6
7 8
9
0.6 0.7
0.8 0.9
Nila i
ra ta
a n
da y
a s
edo t
Konsentrasi penambahan kappa karaginan
4.2.2 Penentuan minuman fruity jelly yogurt berbasis kappa karaginan