seperti mencegah penyakit kanker. Selain antosianin stroberi memiliki kandungan vitamin C  yang berfungsi  sebagai  antioksidan alami  dan dapat  melindungi  tubuh
dari  senyawa  oksidatif  seperti  radikal  bebas  Serrano  et  al.  2009.  Stroberi memiliki  warna,  rasa  dan  aroma  yang  khas.  Oleh  karena  itu  buah  ini  sering
dimanfaatkan  dalam  bentuk  segar  ataupun  diolah  menjadi  jus,  selai,  campuran yogurt Terefe et al. 2009. Kandungan gizi stroberi dapat dilihat pada Tabel 6.
Tabel 6 Kandungan gizi stroberi Komponen
Jumlah yang dianjurkanhari wanita 18-60th
Jumlah dalam 100 g Stoberi Energi
8000 KJ 36 kcal 3,1
Vitamin C 60 mg
68 mg Fe
12-18 mg 0,5 mg 4
Zn 7 mg
0,15 mg 2 Ca
800 g 21 mg 2,6
K 3,1 g
0,19 g 6,1 Mg
280 mg 15 mg 5,4
Sumber: Hakala et al. 2002
2.5 Serat Pangan
Serat  pangan  atau  dietary  fiber  merupakan  komponen  dari  jaringan tanaman  yang  tahan  terhadap  proses  hidrolisis  oleh  enzim  dalam  lambung  dan
usus kecil. Serat-serat tersebut banyak berasal  dari dinding sel berbagai tumbuhan Winarno  2008.  Secara  kimia,  definisi  lain  dari  dietary  fiber  adalah  suatu
polisakarida  karbohidrat,  lignin,  dan  beberapa  komponen  non  struktural  seperti gum dan mucilage Nawirska A dan Kwasniewska M 2003.
Berdasarkan karakteristik terhadap kelarutan, serat pangan dibagi menjadi serat pangan larut air soluble dietary fiber, SDF dan serat pangan tidak larut air
insoluble  dietary  fiber,  IDF.  Serat  pangan  larut  air  merupakan  komponen  serat yang dapat larut di dalam air dan dalam saluran pencernaan. Komponen serat ini
dapat  membentuk  gel  dengan  cara  menyerap  air.  Kelompok  yang  termasuk  serat pangan  larut  air  adalah  pektin,  gum,  karaginan,  asam  alginat,  dan  agar-agar.
Fungsi  utama serat  pangan larut air  adalah memperlambat kecepatan pencernaan dalam  usus  sehingga  aliran  energi  ke  dalam  tubuh  berkurang,  memberikan
perasaan  kenyang  yang  lebih  lama,  dan  memperlambat  kemunculan  gula  darah sehingga  membutuhkan  sedikit  insulin.  Sedangkan  serat  pangan  tidak  larut  air
adalah  serat  yang  tidak  larut  air  baik  di  dalam  air  ataupun  saluran  pencernaan.
Sifat yang menonjol dari komponen serat ini adalah kemampuannya menyerap air serta  meningkatkan  volume  feses,  sehingga  makanan  dapat  melewati  usus  besar
secara  mudah.  Kelompok  yang  termasuk  serat  pangan  tidak  larut  air  adalah: selulosa,  hemiselulosa,  dan  lignin.  Fungsi  utama  serat  pangan  tidak  larut  adalah
memperpendek  waktu  transit  makanan  dalam  usus  dan  memperlancar  proses buang air besar Astawan dan Kasih 2008.
Dietary  Guidlenes  fo  American  menganjurkan  untuk  mengkonsumsi makanan  yang  mengandung  serat  dan  pati  dalam  jumlah  yang  tepat  yaitu
20-35  ghari  Astawan  dan  Palupi  1991.  Sedangkan  menurut  Widyakarya Nasional  Pangan  dan  Gizi  2004  kebutuhan  total  serat  pangan  adalah  25ghari
dengan rasio serat pangan tidak larut air dan larut airnya 3:1.
3. METODOLOGI
3.1 Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei sampai Juli 2010 di Laboratorium Diversifikasi  dan  Formulasi  Hasil  Perairan,  Laboratorium  Biokimia  Hasil
Perairan,  Laboratorium  Organoleptik,  Laboratorium  Mikrobiologi  Hasil  Perairan Departemen  Teknologi  Hasil  Perairan,  Fakultas  Perikanan  dan  Ilmu  Kelautan,
Laboratorium Pangan dan Gizi Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi  Pertanian,  Laboratorium  Pusat  Antar  Universitas  Institut  Pertanian
Bogor.
3.2 Alat dan Bahan
Alat-alat  yang  digunakan  dalam  proses  pembuatan  fruity  jelly  yogurt berbasis  kappa  karaginan  antara  lain  kompor  listrik,  panci,  alat  pengaduk,
thermometer.  Sedangkan,  alat  yang  digumakan  untuk  analisis  kimia,  fisika,  dan mikrobiologi adalah cawan petri, desikator, oven, timbangan, tanur, kertas saring,
labu  kjehdahl,  tabung  soxhlet,  pH  meter,  pipet,  viskometer,  dan  termometer. Adapun  bahan-bahan  yang  digunakan  meliputi  susu  murni,  kappa  karaginan,
starter  bakteri  Lactobacillus  bulgarius,  Streptococcus  themophilus,  gula,  buah stawberry,  larutan  H
2
SO
4
,  NaOH,  N
2
S
2
O
3
,  H
3
BO
3
,  HCl,  tablet  kjeldahl,  pelarut lemak,  pelarut  benzene,  natrium  fosfat,  enzim  termamil,  enzim  pepsin,  enzim
pankreatin, etanol, aquades, MRSA steril.
3.3 Tahapan penelitian
Penelitian  dilaksanakan  dalam  dua  tahap  proses,  yaitu  penelitian pendahuluan dan utama.
3.3.1 Penelitian pendahuluan
Penelitian  pendahuluan  meliputi  karakterisasi  karaginan  kadar  abu, kekuatan  gel  dan  viskositas  dan  proses  pembuatan  yogurt  dengan  berbagai
konsentrasi  buah  stroberi.  Yogurt  berfungsi  sebagai  penganti  zat  asidulan  yang biasa ditambahkan pada minuman jelly. Penambahan buah stroberi dalam bentuk
sari  diharapkan  dapat  mempengaruhi  aroma,  warna,  dan  rasa  yogurt  sehingga