Perumusan Masalah PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

3 3 untuk dikembangkan oleh masyarakat perikanan di berbagai daerah yang memiliki keterbatasan dalam hal ketersediaan teknologi serta kemampuan sumberdaya manusia. Penelitian ini menganalisis secara ekologi dan ekonomi perubahan usaha dari tambak ikanudang ke tambak rumput laut sehingga dapat membantu dalam penyusunan kebijakan regional dalam pengelolaan usaha budidaya perikanan yang berkelanjutan.

1.2 Perumusan Masalah

Wilayah pesisir Kota Palopo telah dimanfaatkan sebagai kawasan usaha perikanan khususnya budidaya tambak udang windu dan ikan bandeng sejak dekade 1980-an. Meskipun pengelolaan usaha berlangsung dengan sistem tradisional, mereka telah memperoleh banyak keuntungan karena harga udang windu di pasaran internasional cukup baik. Pada pertengahan dekade 1990-an kemudian mulai muncul berbagai penyakit yang menyerang udang. Umumnya penyakit ini berupa virus akibat pengelolaan kualitas air yang kurang baik atau karena bibit udang telah mengandung penyakit. Hingga saat ini penyakit tersebut belum dapat diobati sehingga petambak sering mengalami gagal produksi yang mengakibatkan petambak mengalami kerugian usaha. Banyak petambak kemudian menghentikan usaha budidaya udangnya untuk menghindari kerugian yang lebih besar. Keadaan itu mengakibatkan menurunnya nilai lahan, penduduk kehilangan pendapatan baik sebagai pemilik maupun buruh kerja. Untuk mempertahankan tingkat pendapatan dan agar lahan yang dimiliki dapat dimanfaatkan maka sebagian petambak mulai memanfaatkan lahan tambaknya untuk budidaya rumput laut. Proses alih pemanfaatan lahan pada awalnya tidak berlangsung secara besar-besaran dan dilakukan oleh beberapa orang petambak. Namun setelah melihat keberhasilan yang dicapai, maka petambak lain juga melakukan hal yang sama. Menurut Suratmo dalam Subiyakto 1990 bahwa perubahan penggunaan lahan memberi dampak secara fisika-kimia, secara biologis dan terhadap sosial- budaya. Dampak fisika-kimia sebagai akibat dari perubahan penggunaan lahan antara lain dampak terhadap tanah dan tataguna lahan, dampak terhadap vegetasi, dampak terhadap iklim mikro, dampak terhadap tata air hidrologi, dampak terhadap pencemaran akumulasi limbah dan terhadap kesehatan lingkungan. Perubahan komoditas budidaya dapat mempengaruhi kondisi lingkungan perairan. Secara teknis budidaya terdapat perbedaan kebutuhan kondisi biofisik antara rumput laut Gracilaria sp. dan udang windu seperti kebutuhan nutrisi serta kondisi 4 4 kualitas air yang berbeda. Pemanfaatan lahan tambak yang telah dilakukan perlu dikaji untuk mengetahui apakah lahan tersebut telah sesuai dan cocok untuk kegiatan budidaya rumput laut. Kesesuaian lahan ini harus mengacu kepada kriteria lingkungan yang cocok sebagai habitat dan tempat hidup rumput laut Gracilaria sp. Dari segi ekonomi, perubahan komoditas yang dibudidayakan akan mempengaruhi tingkat pendapatan masyarakat. Hal ini disebabkan nilai ekonomis kedua komoditi berbeda. Dengan demikian perlu dianalisa apakah perubahan usaha ini layak dipertahankan atau bahkan dikembangkan. Hal ini dilakukan untuk melihat bagaimana keberlanjutan usaha ini dapat memberi pengaruh terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat. Keberlanjutan usaha perlu dipikirkan sehingga kegiatan ini tidak hanya bersifat sementara karena tidak didukung oleh kebijakan pengelolaan dari pihak pengambil kebijakan. Untuk memperoleh dukungan dari semua pihak yang berkepentingan, maka kebijakan yang diambil mesti bersifat bottom-up dan mampu mengakomodasi kepentingan semua pihak. Berdasarkan kondisi tersebut maka dapat dirumuskan permasalahan yang terkait dengan beberapa pertanyaan sebagai berikut : 1. Kesesuaian kondisi biofisik Kota Palopo untuk usaha budidaya rumput laut Gracilaria sp. 2. seberapa jauh kegiatan budidaya rumput laut dapat memperbaiki kualitas air buangan 3. Kelayakan usaha dari budidaya rumput laut ditinjau dari segi ekonomi 4. Faktor-faktor yang memotivasi masyarakat untuk melakukan usaha budidaya rumput laut. 5. Strategi yang bersifat partisipatif dalam pengelolaan usaha budidaya di tambak

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian