Karakteristik Responden Kondisi Sosial Masyarakat

sebesar 2,21 menunjukkan bahwa manfaat yang diperoleh setiap hektarnya adalah 2,21 kali dari setiap 1 unit biaya yang dikeluarkan. Nilai IRR yang tinggi yaitu 49,09 menunjukkan usaha ini layak dilaksanakan. Besarnya nilai pendapatan dari usaha budidaya udang ini tidak terlepas dari tingginya harga udang windu di pasaran jika dibandingkan dengan harga rumput laut Gracilaria sp. dengan bobot yang sama. Pada setiap hektarnya, produksi udang windu dapat mencapai 150 kg pada sistem usaha tradisional, yaitu dengan jumlah bibit yang dipelihara sekitar 1500 ekor. Sedangkan untuk usaha budidaya Gracilaria sp. pada setiap hektarnya dapat dipanen sekitar 500 kg dengan jumlah bibit yang ditebar sekitar 1 ton. Meskipun demikian, terdapat beberapa perbedaan karakteristik usaha antara kedua usaha ini. Pada usaha budidaya rumput laut, bibit rumput laut tersebut digunakan hingga 7 siklus produksi. Pada beberapa lahan tambak yang diobservasi, bibit digunakan hingga 9 siklus produksi namun hasil panen sudah semakin menurun secara kuantitas dan kualitas. Hal ini berbeda dengan budidaya udang dimana setiap produksi memasukkan biaya penyediaan bibit udang benur. Perbedaan lain yang terlihat adalah dari penilaian kualitas hasil panen. Kualitas panen mencakup kadar air dari rumput laut serta bobot panen yang dihasilkan. Jika tidak memenuhi kadar air yang ditetapkan, maka harga rumput laut akan turun drastis dimana harga ini kemudian ditentukan sendiri oleh pihak pengumpul yang membeli rumput laut petambak. Sedangkan bobot panen mencakup penampakan rumput laut yang dihasilkan juga mempengaruhi harga jual.

4.3 Kondisi Sosial Masyarakat

1. Karakteristik Responden

Guna mengetahui pelaksanaan pengelolaan usaha budidaya tambak yang berada di Kota Palopo maka dilakukan inventarisasi keinginan masyarakat dan aspirasi masyarakat perikanan budidaya terhadap apa yang dibutuhkannya pada saat ini yang terkait dengan pengembangan usaha budidaya perikanan tambak di wilayah penelitian. Untuk mendapatkan prioritas keinginan masyarakat tersebut, maka dilakukan pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner yang diberikan kepada sejumlah responden. Responden yang diambil terbatas hanyalah para petambak yang berada di lokasi tambak. Hal ini perlu dilakukan untuk menghindari adanya kemungkinan responden berdomisili di wilayah penelitian namun lokasi tambaknya tidak di Kota Palopo. Pengambilan sampel responden dilakukan di setiap kecamatan dengan jumlah responden dianggap mewakili persentase jumlah petambak di daerah tersebut. Adapun klasifikasi responden berdasarkan domisilinya dapat dilihat pada Gambar 3. Gambar 3. Klasifikasi responden berdasarkan domisili Profesi utama responden sebagian besar adalah sebagai petambak rumput laut yaitu sebanyak 35 orang. Hal ini disebabkan wawancara umumnya dilakukan langsung di lokasi pertambakan sehingga responden yang didapatkan memiliki profesi yang sejenis. Sedangkan responden yang berprofesi sebagai pedagang pengumpul rumput laut berjumlah 4 orang. Selama pengambilan sampel di lapangan tidak ditemukan tambak udang yang beroperasi sehingga untuk mendapatkan data mengenai kondisi usaha budidaya udang dilakukan wawancara terhadap beberapa responden yang pernah menjadi petambak udang. Jumlah responden ini adalah 13 orang. Umumnya mereka masih memiliki lahan tambak namun disewakan kepada orang lain untuk dimanfaatkan sebagai tambak rumput laut. Adapun klasifikasi profesi responden yang diwawancara disajikan pada Tabel 12. Tabel 12. Klasifikasi profesi responden No Pekerjaan Jumlah orang Persentase Keterangan 1. Petambak rumput laut 35 67,30 2. Pedagang pengumpul 4 7,69 3. Petani sawahkebun 8 15,38 4. Peternak 2 3,64 5. Wiraswasta 3 5,76 Nomor 3,4 dan 5 sebelumnya adalah sebagai petambak udang windu Total 52 100 Domisili responden 4 12 16 20 Wara Wara Selatan Wara Utara Tellu Wanua Jika ditinjau dari kisaran umur, maka seluruh responden memiliki kisaran umur antara 25 – 60 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa para responden masih berada pada usia produktif. Secara lebih detil maka klasifikasi responden berdasarkan umurnya dapat dilihat pada Tabel 13. Tabel 13. Klasifikasi Umur Responden No Umur tahun Jumlah orang Persentase 1. 20 – 29 4 7,69 2. 30 – 39 14 26,92 3. 40 – 49 22 42,30 4. 50 – 59 10 19,23 5. 60 2 3,84 Total 52 100 Pada Tabel 13 dapat dilihat bahwa responden paling banyak yang berumur antara 40 – 49 tahun yaitu 22 orang 42,30. Jumlah responden paling sedikit yang berusia diatas 60 tahun yaitu 2 orang 3,84. Dari data ini dapat dijelaskan bahwa struktur umur petambak di lokasi penelitian berkisar antara 30 – 59 tahun dengan puncaknya pada kisaran 40 – 49 tahun, di luar kisaran tersebut jumlahnya tidak banyak. Berdasarkan tingkat pendidikan, maka sebagian besar responden memiliki tingkat pendidikan yang rendah yaitu hanya sampai pendidikan Sekolah Dasar SD atau yang sederajat. Dari 52 orang responden yang diwawancara sebanyak 27 orang 51,92 hanya sampai ke tingkat SD atau tidak menyelesaikannya, kemudian 16 orang 30,77 mampu bersekolah hingga ke pendidikan menengah pertama SMP, dan sebanyak 9 responden 17,30 berhasil menempuh pendidikan hingga ke pendidikan menengah atas SMA dan yang sederajat. Secara keseluruhan dapat dijelaskan bahwa rata-rata para responden memiliki pendidikan formal, walaupun relatif masih rendah. Kondisi ini didukung dengan keberadaan kota Palopo yang memiliki fasilitas pendidikan yang cukup lengkap sejak dulu. Persentase tingkat pendidikan responden dapat dilihat pada Gambar 4. Persentase 51.92 30.77 17.3 Sekolah Dasar SMP SMA Gambar 4. Persentase klasifikasi tingkat pendidikan responden Berdasarkan hasil pengolahan data primer maka dapat diketahui bahwa para responden umumnya telah bekerja di bidang perikanan lebih dari 10 tahun. Jika lama bekerja dibidang ini diurai lebih jauh, maka diperoleh responden yang telah bekerja 10 – 20 tahun berjumlah 35 orang, sedangkan yang telah memiliki masa kerja di atas 20 tahun sebanyak 9 orang. Sedangkan responden yang baru memiliki pengalaman kerja di bawah 10 tahun adalah 8 orang. Dengan demikian dapat dijelaskan bahwa sebagian besar responden telah memiliki pengetahuan yang mendalam mengenai usaha perikanan. Tabel 14 menunjukkan klasifikasi responden berdasarkan lama berusaha di bidang perikanan. Tabel 14. Klasifikasi responden berdasarkan lama berusaha di bidang perikanan No Lama Usaha Tahun Jumlah orang Persentase 1. 10 8 15,38 2. 10 - 20 35 67,30 3. 20 9 17,30 Total 52 100,00 Hasil wawancara dengan responden yang berprofesi sebagai petambak rumput laut menunjukkan umumnya mereka belum lama menekuni usaha budidaya rumput laut ini. Sebanyak 3 responden baru menekuni usaha ini selama setahun, sedangkan 11 responden telah bekerja di bidang budidaya rumput laut di tambak lebih dari 5 tahun. Responden yang lain 31 orang umumnya telah menekuni usaha ini antara 2 – 5 tahun. Dengan demikian jika dihubungkan dengan lamanya mereka berusaha di bidang perikanan maka dapat diketahui bahwa sebelum memulai usaha budidaya rumput laut ini sebenarnya mereka telah bekerja di bidang perikanan, khususnya di bidang perikanan budidaya. Adapun gambaran lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 15. Tabel 15. Klasifikasi responden petambak rumput laut berdasarkan lama berusaha di bidang budidaya rumput laut No Lama Usaha Tahun Jumlah orang Persentase 1. 2 3 8,57 2. 2 - 5 21 60,00 3. 5 11 31,43 Total 35 100,00 Lahan yang dimanfaatkan oleh para petambak tidak semuanya merupakan milik sendiri. Berdasarkan hasil wawancara maka ada juga lahan yang merupakan lahan yang disewa dari pemiliknya serta ada juga yang bukan hak milik dan tidak disewa melainkan sistemnya adalah bagi hasil. Responden yang memiliki lahan sendiri adalah sebanyak 16 orang 45,71, responden yang menyewa lahan tambak sebanyak 11 orang 31,41, kemudian responden yang memakai sistem bagi hasil sebanyak 8 orang 22,85. Umumnya responden yang menyewa lahan atau memakai sistem bagi hasil merupakan pendatang dari luar kota Palopo, sedangkan yang merupakan pemilik adalah penduduk asli di wilayah tersebut. Tabel 16 memperlihatkan pengelompokan status lahan yang dimiliki oleh responden. Tabel 16. Status pengusahaan lahan tambak yang dikelola responden petambak rumput laut No Status Lahan Jumlah orang Persentase 1. Hak milik 16 45,71 2. Sewa 11 31,42 3. Bagi hasil 8 22,85 Total 35 100,00

2. Keadaan Penduduk