Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

kerugian pada pasien. 7 Kerugian-kerugian yang dialami oleh masyarakat selaku konsumen timbul sebagai akibat dari adanya hubungan hukum perjanjian antara produsen rumah sakit dan dokter dengan konsumen pasien, maupun akibat dari adanya perbuatan melanggar hukum yang dilakukan produsen. 8 Kerugian tersebut berupa bertambah parahnya penyakit pasien, cacat bahkan hingga kematian. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata untuk selanjutnya di tulis KUH Perdata mengatur mengenai pertanggungjawaban yang dapat digugat oleh pasien terhadap dokter yang diduga melakukan malapraktik baik dari segi wanprestasi maupun perbuatan melawan hukum. Selain itu, Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen memberikan kewajiban-kewajiban yang harus dipenuhi oleh pelaku usaha termasuk di bidang jasa pelayanan kesehatan. Konsumen jasa pelayanan kesehatan pasien yang merasa rugikan oleh pelaku usaha dokter dapat menggugat pertanggungjawabannya yang diatur dalam pasal khusus pada Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen. Rumah sakit sebagai penyelenggara kesehatan juga tidak dapat dipisahkan dalam masalah pertanggungjawaban dokter karena sudah menjadi kewajiban rumah sakit menjamin pelayanan yang diberikan oleh dokter secara optimal. Oleh karena itu, penting bagi pasien untuk mengetahui 7 Bahder Johan Nasution, Hukum Kesehatan Pertanggungjawaban Dokter, Jakarta: Rineke Cipta, 2005, h. 5. 8 Advendi Simanggungsong dan Elsi Kartika Sari, Hukum Dalam Ekonomi, Jakarta: PT Grasindo, 2007, h. 159. pertanggungjawaban apa saja yang dapat dimintakan atau digugat apabila dokter diduga melakukan malapraktik medis. Kasus yang penulis akan bahas ini tentang Dokter Harmani Kalim selaku dokter di rumah sakit Primier Jatinegara yang melakukan praktik dengan surat izin praktik dokter yang telah habis masa berlakunya serta melanggar kewajiban dokter dengan tidak merujuk pasien Waludjo Sedjati ketika tidak mampu melakukan pengobatan kepada pasien hingga akhirnya menyebabkan kematian. Institusi pemberi layanan kesehatan juga bertanggung jawab terhadap dokter dibawah pengawasannya. Berdasarkan permasalahan itu, maka penulis membuat skripsi yang berjudul “Pertanggungjawaban Hukum Dokter Terhadap Malapraktik Medis Analisis Putusan Pengadilan Negeri Nomor 329Pdt.G2012PN. Jkt.Tim.

B. Batasan dan Rumusan Masalah

1. Batasan Masalah

Mengingat penelitian tentang pertanggungjawaban dokter terhadap malapraktik medis sangat luas, oleh karena itu peneliti membatasi pembahasan penelitian hanya pada pertanggungjawaban dokter terhadap malapraktik medis dengan melihat peraturan perundang-undangan yang berlaku mengacu pada putusan Pengadilan Negeri Nomor 329Pdt.G2012PN.Jkt.Tim.

2. Perumusan Masalah

Dari uraian latar belakang masalah dan batasan masalah yang telah dipaparkan, dirumuskan beberapa rumusan masalah sebagai berikut: a. Bagaimana analisis terhadap putusan hakim dalam Putusan Pengadilan Negeri Nomor 329Pdt.G2012PN.Jkt.Tim ? b. Bagaimana pertanggungjawaban dokter dalam Putusan Pengadilan Negeri Nomor 329Pdt.G2012PN.Jkt.Tim ?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian a. Untuk mengetahui bagaimana analisis terhadap putusan hakim dalam Putusan Pengadilan Negeri Nomor 329Pdt.G2012PN.Jkt.Tim; b. Untuk mengetahui pertanggungjawaban dokter dalam Putusan Pengadilan Negeri Nomor 329Pdt.G2012PN.Jkt.Tim. 2. Manfaat Penelitian Secara garis besar manfaat penelitian ini dapat dibedakan menjadi dua yaitu: a. Manfaat Teoretis Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan mengenai apa yang dimaksud dengan malapraktik medis dan pertanggungjawaban dokter yang dapat di gugat oleh pasien. b. Manfaat Praktis Secara praktis hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi para pasien selaku konsumen jasa pelayanan kesehatan untuk memahami pertanggungjawaban dokter yang dapat di gugat oleh pasien untuk mengembalikan hak-haknya.

D. Tinjauan Kajian Review Terdahulu

Skripsi mengenai, “Perlindungan Hukum bagi Pasien Korban Malpraktek Analisa Putusan Pengadilan Negeri Jakata Barat Nomor 287Pdt.G2011” oleh Verina Pradita Agusti, Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta. Skripsi ini membahas sengketa malapraktik dengan meganalisis putusan nomor: Putusan Pengadilan Negeri Jakata Barat Nomor 287Pdt.G2011. Dalam skripsi ini, penulis memiliki beberapa pembeda dengan skripsi sebelumnya. Pertama, penulis menitikberatkan penelitian terhadap pertanggungjawaban dokter dan rumah sakit yang dapat digugat pasien dalam malapraktik medis. Kedua, peraturan yang penulis gunakan lebih lengkap. Ketiga, putusan yang dipergunakan adalah Putusan Pengadilan Negeri Nomor 329Pdt.G2012PN.Jkt.Tim. Keempat, penulis menganalisis terkait metode penemuan hukum yang dilakukan oleh hakim dalam memutus perkara. Skripsi mengenai, “Perlindungan Hukum Terhadap Korban Malpraktik Medik Yang Dilakukan Oleh Dokter Di Kota Makassar” oleh M Firmansyah Pradana, Fakultas Hukum, Universitas Hasanuddin, Makassar. Skripsi ini membahas sengketa malapraktik dengan studi lapangan terhadap dokter di Makassar dari segi pidana. Perbedaan penelitian ini dengan penulis lakukan berada pada pembahasan sengketa malapraktik dari segi hukum perdata dan perlindungan konsumen serta objek penelitian yakni Putusan Pengadilan Negeri Nomor 329Pdt.G2012PN.Jkt.Tim. Buku mengenai, “Etika Profesional dan Hukum Pertanggungjawaban Pidana Dokter ” oleh Oemar Seno Adji, penerbit Airlangga, Jakarta. Buku ini membahas teori kode etik kedokteran dan pertanggungjawaban pidana dalam malapraktik medis. Dalam skripsi penulis memiliki pembeda dengan buku tersebut. Penulis membahas pertanggungjawaban perdata dan perlindungan konsumen dalam malapraktik medis. Jurnal ilmiah mengenai, “Pertanggungjawaban Pidana Oleh Dokter Yang Melakukan Tind ak Malpraktek” oleh Sandy Vatar Simanjuntak, Fakultas Hukum, Univesitas Atmajaya, Yogyakarta. Jurnal ilmiah ini membahas pertanggungjawaban pidana oleh dokter yang melakukan malapraktik medis. Perbedaan penelitian ini dengan penulis lakukan berada pada pembahasan mengenai pertanggugjawaban dari segi hukum perdata dan perlindungan konsumen oleh dokter yang melakukan malapraktik medis yang tidak dibahas dalam penelitian ini.

E. Metode Penelitian

1. Tipe Penelitian Penelitian hukum merupakan kegiatan ilmiah yang didasarkan pada metode, sistematika, dan pemikiran tertentu yang

Dokumen yang terkait

Pertanggungjawaban Pidana Terhadap Orang yang Dengan Sengaja Tidak Melaporkan Adanya Tindak Pidana Menguasai Narkotika (Studi Putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor 409/Pid.B/2014/PN.Mdn.)

2 54 90

Pertanggungjawaban Pidana Pelaku Tindak Pidana Pencabulan (Analisis Yuridis Putusan Pengadilan Negeri Boyolali No. 142/Pid.Sus/2011/Pn-Bi)

5 92 87

Peranan Dokter Dalam Pembuktian Perkara Pidana (Studi Putusan Pengadilan Negeri Medan)

1 57 110

Penegakan Hukum Terhadap Oknum Polri Sebagai Pelaku Tindak Pidana Narkotika (Studi Putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor 479/Pid.B/2011/Pn.Mdn)

1 50 102

Penerapan Hukum Dalam Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika (Analisis Terhadap Beberapa Putusan Hakim di Pengadilan Negeri Medan)

0 47 117

Pertanggungjawaban Pidana Dokter (Studi Putusan Makamah Agaung Nomor 365 K/Pid/2012)

4 78 145

Perlindungan Hukum Terhadap Pemegang Merek Dagang Asing di Indonesia (Analisis Putusan Pengadilan Niaga Nomor:69/PDT.SUS/Merek/2013/PN.Niaga.Jkt.Pst.)

1 16 0

Hak-Hak Isteri Pasca Cerai Talak Raj'i (Analisis Perbandingan Antara Putusan Pengadilan Agama Tuban Nomor 1781/Pdt.G/2014/PA.Tbn dengan Putusan Pengadilan Agama Bojonegoro Nomor 154/Pdt.G/2014/PA.Bjn)

0 32 143

Analisis Putusan Pengadilan Tentang Perbuatan Melawan Hukum dan Wanprestasi (Studi Kasus Putusan Nomor 35/Pdt.G/2012/PN.YK dan Putusan Nomor 42/Pdt.G/2012/PN.YK)

1 9 63

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Perlindungan Anak Sebagai Korban Tindak Pidana Perdagangan Manusia (Trafficking) (Analisis Hukum Terhadap Putusan Pengadilan Negeri Sibolga Nomor 03/Pid.B/2012/Pn.Sbg Dan Putusan Nomor 04/Pid.B/2012/Pn.Sbg)

0 1 27