Risiko Medis LANDASAN TEORI

kesepakatan dan kedua ialah perikatan yang lahir oleh undang-undang. Hubungan hukum dokter-pasien berada dalam kedua jenis perikatan hukum tersebut. Bentuk perlindungan hukum terhadap korban malapraktik oleh dokter yang diatur dalam KUH Perdata, yaitu berupa pengaturan pertanggungjawaban dokter yang melakukan malapraktik untuk memberikan ganti rugi kepada korban malpraktek atas kerugian yang timbul karena : a. Tidak ditepatinya perjanjian terapeutik yang telah disepakati oleh dokter atau wanprestasi cidera janji, yaitu berdasarkan Pasal 1243 KUH Perdata. b. Perbuatan melawan hukum, yaitu berdasarkan Pasal 1365 KUH Perdata. c. Kelalaian atau ketidakhati-hatian dalam berbuat atau bertindak, yaitu berdasarkan Pasal 1366 KUH Perdata. d. Melalaikan kewajiban berdasarkan Pasal 1367 Ayat 3 KUH Perdata. Pelanggaran kewajiban hukum dokter dalam perikatan hukum karena kesepakatan perjanjian terapeutik membawa suatu keadaan wanprestasi. Pelanggaran suatu kewajiban hukum atas kewajiban hukum dokter karena undang-undang membawa suatu keadaan perbuatan melawan hukum onrechmatige daad. 4 Penjelasan mengenai malapraktik kedokteran karena wanprestasi dan perbuatan melawan hukum dari segi perdata adalah sebagai berikut:

1. Wanprestasi dalam Malapraktik Kedokteran

Hubungan dokter dengan pasien selalu diawali dengan transaksi terapeutik, yaitu dokter berjanji untuk melakukan upaya 4 Adami Chazawi, Malapraktik Kedokteran, Malang: Bayumedia Publishing, 2007, h. 43 yang maksimal dengan ukuran tidak menyimpang dari standar profesi medis dan standar prosedur operasional dalam menyembuhkan pasien. Wanprestasi wanprestatie dalam arti harfiah adalah prestasi yang buruk 5 yang pada dasarnya melanggar isikesepakatan dalam suatu perjanjiankontrak oleh salah satu pihak. Bentuk nyata pelanggaran perjanjian ada 4 macam yakni sebagai berikut: 6 a. Tidak memberikan prestasi sama sekali sebagaimana yang diperjanjikan; b. Memberikan prestasi tidak sebagaimana mestinya tidak sesuai kualitas atau kuantitas dengan yang diperjanjikan; c. Memberikan prestasi tetapi sudah terlambat tidak tepat waktu sebagaimana yang diperjanjikan; d. Memberikan prestasi yang lain dari yang diperjanjikan semula. Wanprestasi dokter yang paling dekat pada bentuk pelanggaran kewajiban pada poin b dan d. Dokter telah memberikan prestasi berupa pelayanan medis pada pasien tetapi tidak sebagaimana mestinya, yakni melanggar standar profesi medis atau standar prosedur termasuk dalam wanprestasi poin b. Dokter yang memberikan prestasi tidak sesuai dengan kebutuhan medis pasien adalah wanspretasi poin d. 7 Selain melanggar isi perjanjian, dalam wanprestasi juga harus 5 Subekti, Hukum Perjanjian, Jakarta: PT Intermasa, 1985, h. 45 6 Subekti, Hukum Perjanjian, Jakarta: PT Intermasa, 1985, h. 45 7 Adami Chazawi, Malapraktik Kedokteran, Malang: Bayumedia Publishing, 2007, h. 45 terkandung unsur kerugian yang diakibatkan dari malapraktik kedokteran secara causal verband akibat langsung. Setelah terbukti adanya kerugian, baru pada bagaimana wujud perlakuan medis yang dilakukan oleh dokter, baik pada saat pemeriksaan untuk mendapatkan fakta-fakta medis untuk menarik diagnosis dan menjalankan terapi sampai pada perlakuan-perlakuan setelah terapi dijalankan. Dokter yang terbukti melakukan wanprestasi dalam malapraktik medis dapat diminta pertanggungjawabannya lewat gugatan wanprestasi. Pertanggungjawaban tersebut diatur dalam pasal 1243 KUH Perdata yakni dokter harus memberikan penggantian biaya dan kerugian. Biaya adalah segala bentuk pengeluaran pasien seperti biaya berobat, biaya perjalanan dan biaya perawatan. Kerugian merupakan pengurangan fungsi atau kehilangan sesuatu seperti tangan pasien yang cacat sehingga tidak bisa bekerja. Tuntutan atas dasar wanprestasi dan perbuatan melanggar hukum tidak begitu saja dapat ditukar-tukar. Wanprestasi menuntut adanya suatu perjanjian antara pasien dan dokter. Sebaliknya pada perbuatan melanggar hukum, biasanya penggugat dan tergugat baru pertama kali bertemu ini tidak berarti bahwa apabila kedua belah pihak telah mengadakan perjanjian dan kemudian timbul kecelakaan lalu mereka hanya dapat menuntut atas dasar wanprestasi saja. Karena dapat terjadi, dalam kejadian tidak terpenuhinya suatu kewajiban kontrak medis

Dokumen yang terkait

Pertanggungjawaban Pidana Terhadap Orang yang Dengan Sengaja Tidak Melaporkan Adanya Tindak Pidana Menguasai Narkotika (Studi Putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor 409/Pid.B/2014/PN.Mdn.)

2 54 90

Pertanggungjawaban Pidana Pelaku Tindak Pidana Pencabulan (Analisis Yuridis Putusan Pengadilan Negeri Boyolali No. 142/Pid.Sus/2011/Pn-Bi)

5 92 87

Peranan Dokter Dalam Pembuktian Perkara Pidana (Studi Putusan Pengadilan Negeri Medan)

1 57 110

Penegakan Hukum Terhadap Oknum Polri Sebagai Pelaku Tindak Pidana Narkotika (Studi Putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor 479/Pid.B/2011/Pn.Mdn)

1 50 102

Penerapan Hukum Dalam Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika (Analisis Terhadap Beberapa Putusan Hakim di Pengadilan Negeri Medan)

0 47 117

Pertanggungjawaban Pidana Dokter (Studi Putusan Makamah Agaung Nomor 365 K/Pid/2012)

4 78 145

Perlindungan Hukum Terhadap Pemegang Merek Dagang Asing di Indonesia (Analisis Putusan Pengadilan Niaga Nomor:69/PDT.SUS/Merek/2013/PN.Niaga.Jkt.Pst.)

1 16 0

Hak-Hak Isteri Pasca Cerai Talak Raj'i (Analisis Perbandingan Antara Putusan Pengadilan Agama Tuban Nomor 1781/Pdt.G/2014/PA.Tbn dengan Putusan Pengadilan Agama Bojonegoro Nomor 154/Pdt.G/2014/PA.Bjn)

0 32 143

Analisis Putusan Pengadilan Tentang Perbuatan Melawan Hukum dan Wanprestasi (Studi Kasus Putusan Nomor 35/Pdt.G/2012/PN.YK dan Putusan Nomor 42/Pdt.G/2012/PN.YK)

1 9 63

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Perlindungan Anak Sebagai Korban Tindak Pidana Perdagangan Manusia (Trafficking) (Analisis Hukum Terhadap Putusan Pengadilan Negeri Sibolga Nomor 03/Pid.B/2012/Pn.Sbg Dan Putusan Nomor 04/Pid.B/2012/Pn.Sbg)

0 1 27