Tinjauan Kajian Review Terdahulu
Kesehatan, Undang-Undang Nomor 36 tahun 2014 Tentang Tenaga Kesehatan, Undang-Undang Nomor 44 tahun 2009
Tentang Rumah Sakit, Peraturan Konsil Nomor 4 Tahun 2011 Tentang Disiplin; Profesional Dokter dan Dokter Gigi, Peraturan
Menteri Kesehatan Nomor 269MENKESPERIII2008 Tentang Rekam Medis, Surat Edaran Menteri Kesehatan Republik
Indonesia No.HKMENKES1920IX2011 Tentang Legalitas Izin Praktik Bagi DokterDokter Gigi Yang Dalam Proses Registrasi
Ulang. b.
Bahan Hukum Sekunder Bahan hukum sekunder berupa semua publikasi tentang
hukum yang bukan merupakan dokumen-dokumen resmi meliputi buku-buku teks, kamus hukum, jurnal hukum, dan komentar-
komentar atas putusan pengadilan. c.
Bahan Non-Hukum Tersier Bahan non-hukum tersier adalah bahan di luar bahan
hukum primer dan bahan hukum sekunder yang dipandang perlu. Bahan non-hukum dapat berupa buku-buku mengenai Ilmu
Ekonomi, Sosiologi, Filsafat atau laporan-laporan penelitian non- hukum sepanjang mempunyai relevansi dengan topik penelitian.
Bahan-bahan non-hukum
tersebut dimaksudkan
untuk memperkaya dan memperluas wawasan peneliti.
3. Prosedur Pengumpulan Bahan Hukum
Bahan hukum primer, bahan hukum sekunder, maupun sumber non-hukum yang telah didapatkan itu kemudian dikumpulkan
berdasarkan rumusan masalah dan diklasifikasikan menurut sumber dan hierarkinya.
4. Pengolahan dan Analisis Bahan Hukum
Adapun bahan hukum, baik bahan hukum primer, bahan hukum sekunder, maupun bahan non-hukum diuraikan dan
dihubungkan sedemikian rupa, sehingga ditampilkan dalam penulisan yang lebih sistematis untuk menjawab permasalahan yang telah
dirumuskan. Cara pengolahan bahan hukum dilakukan secara deduktif yakni menarik kesimpulan dari suatu permasalahan yang bersifat
umum terhadap permasalahan konkret yang dihadapi.
12