Hygiene Sanitasi pada depot air minum

3. Reverse Osmosis Proses ini merupakan proses pemurnian air dengan hasil kualitas air non mineral. Proses ini melalui alat yang disebut Membran semi permeabel, membran ini mempunyai lubang air 110000 mikron dimana air yang melewati lubang tersebut sudah merupakan air bebas meniral bakteri, virus dan logam-logam berat lainnya. 2.3. Hygiene Sanitasi 2.3.1. Pengertian Hygiene Sanitasi Hygiene adalah suatu usaha pencegahan penyakit yang menitikberatkan pada usaha kesehatan perorangan atau manusia beserta lingkungan tempat orang tersebut berada Widyati,2002. Menurut Widyati 2002, sanitasi adalah suatu usaha pencegahan penyakit yang menitikberatkan kegiatan pada usaha kesehatan lingkungan hidup manusia. Hygiene sanitasi adalah usaha yang dilakukan untuk mengendalikan faktor – faktor yang menjadi penyebab terjadinya pencemaran air minum, penjamah, tempat dan perlengkapannya yang dapat atau mungkin dapat menimbulkan penyakit atau gangguan kesehatan lainnya.

2.3.2. Hygiene Sanitasi pada depot air minum

Menurut Depkes RI 2006, Hygiene sanitasi depot air minum isi ulang meliputi : 1. Lokasi a. Lokasi depot air minum harus berada didaerah yang berada bebas dari pencemaran lingkungan. Universitas Sumatera Utara b. Tidak pada daerah tergenang air dan rawa, tempat pembuangan kotoran dan sampah, penumpukan barang – barang bekas atau bahan berbahaya dan beracun B3 dan daerah lain yang diduga dapat menimbulkan pencemaran terhadap air minum. 2. Bangunan a. Bangunan harus kuat, aman dan mudah dibersihkan serta mudah pemeliharaannya. b. Tata ruang usaha depot air minum paling sedikit terdiri dari : - Ruangan proses pengolahan - Ruangan tempat penyimpanan - Ruangan tempat pembagian penyediaan - Ruang tunggu pengunjung c. Lantai Lantai depot air minum harus memenuhi syarat sebagai berikut : - Bahan kedap air - Permukaan rata, halus tetapi tidak licin, tidak menyerap debu dan mudah dibersihkan. - Kemiringannya cukup untuk memudahkan membersihkan - Selalu dalam keadaan bersih dan tidak berdebu d. Dinding Dinding depot air minum harus memenuhi syarat sebagai berikut : - Bahan kedap air - Permukaan rata, halus, tidak menyerap debu dan mudah dibersihkan Universitas Sumatera Utara - Warna dinding terang dan cerah - Selalu dalam keadaan bersih, tidak berdebu dn bebas dari pakaian tergantung e. Atap dan Langit – langit - Atap bangunan harus halus, menutup sempurna dan tahan terhadap air dan tidak bocor - Konstruksi atap dibuat anti tikus rodent proof - Bahan langit – langit mudah dibersihkan dan tidak menyerap debu - Permukaan langit – langit harus rata dan berwarna terang - Tinggi langit – langit minimal 2,4 meter dari lantai f. Pintu - Bahan pintu harus kuat dan tahan lama - Permukaan rata, halus, berwarna terang dan mudah dibersihkan - Pemasangannya rapi sehingga dapat menutup dengan baik g. Pencahayaan Ruangan pengolahan dan penyimpanan mendapat penyinaran cahaya dengan minimal 10 – 20 foot candle atau 100-200 lux h. Ventilasi Untuk kenyamanan depot air minum harus diatur ventilasi yang dapat menjaga suhu yang nyaman dengan cara : - Menjamin terjadi peredaran udara dengan baik - Tidak mencemari proses pengolahan dan atau air minum - Menjaga suhu tetap nyaman dan sesuai kebutuhan Universitas Sumatera Utara 3. Akses Terhadap Fasilitas Sanitasi Depot air minum sedikitnya harus memiliki akses terhadap fasilitas sanitasi sebagai berikut : a. Tempat cuci tangan yang dilengkapi dengan sabun pembersih dan saluran limbah. b. Fasilitas sanitasi jamban dan peturasan c. Tempat sampah yang memenuhi persyaratan d. Menyimpan contoh air minum yang dihasilkan sebagai sampel setiap pengisian air baku. 4. Sarana Pengolahan Air Minum a. Alat dan perlengkapan yang dipergunakan untuk pengolahan air minum harus menggunakan peralatan yang sesuai dengan persyaratan kesehatan food grade, antara lain : - Pipa pengisian air baku - Tandon air baku - Pompa penghisap dan penyedot - Filter - Mikro Filter - Kran pengisian air minum curah - Kran pencucian pembilasan botol - Kran penghubung hose - Peralatan sterilisasi Universitas Sumatera Utara b. Bahan sarana tidak boleh terbuat dari bahan yang mengandung unsur yang dapat larut dalam air, seperti Timah Hitam Pb, Tembaga Cu, Seng Zn, Cadmium Cd. c. Alat dan perlengkapan yang dipergunakan seperti mikro filter dan alat sterilisasi masih dalam masa pakai tidak kadaluarsa. 5. Air Baku a. Air baku adalah yang memenuhi persyaratan air bersih, sesuai dengan peraturan Menteri Kesehatan No. 416MenkesPerIX1990 tentang Syarat – syarat dan Pengawasan Kualitas Air Minum. b. Jika menggunakan air baku lain harus dilakukan uji mutu sesuai dengan kemampuan proses pengolahan yang dapat menghasilkan air minum. c. Untuk menjamin kualitas air baku dilakukan pengambilan sampel secara periodik. 6. Air Minum a. Air minum yang dihasilkan adalah harus memenuhi Keputusan Menteri kesehatan Nomor 907MenkesSKVII2002 tentang Syarat – syarat dan Pengawasan Kualitas Air Minum. b. Pemeriksaan kualitas bakteriologi air minum dilakukan setiap kali pengisian air baku, pemeriksaan ini dapat menggunakan metode H 2 S. c. Untuk menjamin kualitas air minum dilakukan pengambilan sampel secara periodik. 7. Pelayanan Konsumen a. Setiap wadah yang akan diisi air minum harus dalam keadaan bersih. Universitas Sumatera Utara b. Proses pencucian botol dapat disediakan oleh pengusahapengelola depot air minum. c. Setiap wadah yang telah diisi harus ditutup dengan penutup wadah yang saniter. d. Setiap air minum yang telah diisi harus langsung diberikan kepada pelanggan, dan tidak boleh disimpan di depot air minum 1x24 jam. 8. Karyawan a. Karyawan harus sehat dan bebas dari penyakit menular. b. Bebas dari luka, bisul, penyakit kulit dan luka lain yang dapat menjadi sumber pencemaran. c. Dilakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala minimal 2 kali setahun. d. Memakai pakaian kerjaseragam yang bersih dan rapi. e. Selalu mencuci tangan setiap kali melayani konsumen. f. Tidak berkuku panjang, merokok, meludah, menggaruk, mengorek hidungtelingagigi pada waktu melayani konsumen g. Memiliki Surat Keterangan telah mengikuti kursus Operator Depot Air Minum 9. Pekarangan a. Permukaan rapat air dan cukup miring sehingga tidak terjadi genangan. b. Selalu dijaga kebersihannya setiap saat. c. Bebas dari kegiatan lain atau bebas dari pencemaran lainnya. Universitas Sumatera Utara 10. Pemeliharaan a. Pemilikpenanggung jawab dan operator wajib memelihara sarana yang menjadi tanggung jawabnya. b. Melakukan sistem pencatatan dan pemantauan secara ketat, meliputi : - Tugas dan kewajiban karyawan - Hasil pengujian laboratorium baik intern atau ekstern - Data alamat pelanggan untuk tujuan memudahkan investigasi dan pembuktian Menurut Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI No. 651 Tahun 2004 tentang persyaratan Teknis Depot Air Minum dan Perdagangannya, mengatur persyaratan usaha yang meliputi : 1. Depot air minum wajib memiliki Tanda Daftar Industri TDI dan Tanda Daftar Usaha Perdagangan TDUP 2. Depot air minum wajib memiliki Surat Jaminan Pasokan Air Baku dari PDAM atau perusahaan yang memiliki izin Pengambilan Air dari Instansi yang berwenang. 3. Depot air minum wajib memiliki laporan hasil uji air minum yang dihasilkan dari laboratorium pemeriksaan kualitas air yang ditunjuk Pemerintah KabupatenKota atau yang terakreditasi.

2.4. Penyakit yang dapat ditularkan melalui Air

Dokumen yang terkait

Pelaksanaan Penyelenggaraan Hygiene Sanitasi dan Pemeriksaan Kandungan Nitrat pada Depot Air Minum Isi Ulang di Kota Padang Tahun 2012

2 95 120

Hygiene Sanitasi Dan Pemeriksaan Kandungan Bakteri Escherichia Coli Pada Sop Buah Yang Dijual Di Pasar Kabanjahe Kabupaten Karo Tahun 2011

10 96 104

Hygiene Sanitasi Dan Pemeriksaan Kandungan Bakteri Escherichia Coli Pada Es Kolak Durian Yang Dijajakan Di Jalan Dr. Mansyur Kelurahan Padang Bulan Kota Medan Tahun 2010

5 57 94

Hygiene Sanitasi Dan Pemeriksaan Kandungan Bakteri Escherichia Coli Pada Es Krim Yang Dijajakan Di Kecamatan Medan Petisah Kota Medan Tahun 2009

7 54 74

HUBUNGAN HIGIENE SANITASI DEPOT AIR MINUM ISI ULANG DENGAN JUMLAH BAKTERI Escherichia coli DALAM AIR MINUM ISI ULANG DI KECAMATAN SUMBERSARI KABUPATEN JEMBER

10 54 60

Kandungan Bakteriologis, Flourida Pada Air Minum Isi Ulang dan Evaluasi Pelaksanaan Hygiene Sanitasi Depot Air Minum di Wilayah Kecamatan Denpasar Barat Pada Tahun 2016.

3 6 40

Identifikasi Bakteri Escherichia Coli pada Air Minum Isi Ulang yang Diproduksi Depot Air Minum Isi Ulang di Kecamatan Padang Selatan

0 0 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 - Pelaksanaan Penyelenggaraan Hygiene Sanitasi dan Pemeriksaan Kandungan Nitrat pada Depot Air Minum Isi Ulang di Kota Padang Tahun 2012

0 0 51

BAB I PENDAHULUAN 1.1 - Pelaksanaan Penyelenggaraan Hygiene Sanitasi dan Pemeriksaan Kandungan Nitrat pada Depot Air Minum Isi Ulang di Kota Padang Tahun 2012

0 0 8

PELAKSANAAN PENYELENGGARAAN HYGIENE SANITASI DAN PEMERIKSAAN KANDUNGAN NITRAT PADA DEPOT AIR MINUM ISI ULANG DI KOTA PADANG TAHUN 2012 SKRIPSI Ditujukan Sebagai Salah Satu Syarat

0 0 14